Mate part 24 ; dua pilihan sulit

101K 6.2K 167
                                    

Sinar rembulan tampak meneranegi langkah Luke, suasana malam yang sunyi sudah menjadi hal yang biasa bagi Luke, wajah Luke terkena sinar rembulan dan semakin menambah tingkat ketampanan nya.

Alasan Luke pergi dari istana adalah karena keberadaan putri Felicia, Luke menjadi jengah dengan sikap memaksa perempuan itu. Luke akan kembali pada pagi hari dan berencana untuk mengajak Elena berkeliling keluar istana dengan alasan yang sama.

"Kau masih ingin mencari hewan lagi, pangeran?" Exel mengimbangi lesatan pangeran nya itu, kali ini Luke berburu bersama dengan Exel.

Luke mengangguk tanpa menjawab pertanyaan yang di ajukan Exel.
Exel menggeleng pelan, pangeran nya itu masih ingin meminum darah hewan lagi setelah menghabiskan banyak hewan buruan nya. Exel mungkin harus memberikan kebebasan Untuk Luke, Exel berhenti ia tidak akan mengikuti Luke.

Luke melesat menyusuri hutan mencari keberadaan binatang hutan yang bisa ia santap, satu ekor binatang saja tidak cukup untuk memuaskan rasa hausnya. Dari kejauhan Luke dapat melihat se-ekor rusa yang sedang mencari makan, dengan secepat angin Luke melesat mendekati rusa itu. Dan berhasil, tak membuang kesempatan, Luke langsung menancapkan taring nya pada urat rusa itu lalu menghisap darah nya hingga habis tak tersisa.

Luke mengusap bibirnya yang tersisa noda darah rusa itu, ia menatap sekeliling dengan was-was. Luke baru saja mencium aroma vampire yang mendekat ke arahnya.

Sekelibatan bayangan melesat tepat di depan nya, secepat kilat juga Luke melesat mengikuti bayangan itu dan Luke berhasil mencengkram leher belakang seseorang itu, Luke mendorong seseorang yang ia cengkram ke pohon dan memelintir satu tangan nya ke belakang.Menghilangkan kesempatan untuk orang itu dapat bergerak.

Orang berjubah itu tak dapat bergerak sedikitpun, gerakan nya terkunci.

Orang berjubah itu meringis sakit "Aduh, kau kasar sekali Luke." Ujar nya dengan nada sedikit di lebih-lebihkan, dari suaranya seseorang itu adalah pria.

"Kau siapa?" Luke bertanya dengan nada dingin dan penuh intimidasi.

Lelaki itu terkekeh pelan
"Kau lupa dengan ku? Dasar kau makhluk immortal yang tidak dapat membedakan mana lawan atau kawan."

Luke berdesis muak, lelaki di depan nya ini ingin bermain-main dengan nya.

"Aku tidak sedang bermain-main." Desis Luke tajam.

"Luke, aku Esteve, aku baru saja kembali dari tugasku." Pria berjubah itu akhirnya menberitahu siapa dirinya sebenarnya.

Luke melepaskan tangan nya mencengkram lelaki itu, tentu saja Luke mengingat siapa pangeran yang selalu membuat hari-harinya berubah menjadi buruk selain Davero. Pangeran dari kerajaan manura itu sudah lama menghabiskan waktunya di daerah terpencil dari dunia Immortal. Dan kini ia sudah kembali ke tempat asalnya.

Esteve terkekeh, sejak terakhir Esteve bertemu dengan Luke beberapa tahun yang lalu wajah Luke tetaplah datar. Tidak ada perubahan dalam dirinya.
"Kau tidak berubah, wajahmu selalu saja datar." Ujat Esteve, pria itu menyandarkan punggung nya di pohon besar yang berada di belakang nya.

Luke membuang muka, bertemu dengan Esteve beberapa tahun yang lalu dan saat ini tidak ada yang berubah, sifat pria itu tetaplah Luke benci.

"Kau sedang berburu Luke?" Tanya Esteve.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now