Mate part 21 ; Usaha Luke

123K 6.7K 236
                                    

"Aku tidak yakin tempat ini adalah rumah." Elena menatap Luke.

Luke tertawa pelan. "Istana, kau harus tau bahwa ibu adalah seorang Queen dan ayah adalah Lord."

Elena menoleh menatap Luke bingung "Semacam pemimpin kah?" Tanya Elena

"Iya."

Saat ini, Elena sedang berjalan mengelilingi istana yang baru di ketahui nya, Elena ingin mengenal betul setiap letak istana ini. Luke, pria itu memaksa agar menemani Elena berkeliling seraya menjelaskan beberapa tempat.

"Kau mempunyai posisi Luke?" Elena kembali bertanya.

Luke mengangguk
"Pangeran mahkota." Jawab Luke.

Elena tersenyum, pantas saja semua orang memanggil Luke dengan sebutan pangeran.

Elena melirik Luke yang tepat berjalan di sampingnya, Elena ingin bertanya mengenai sesuatu hal, tetapi Elena tidak cukup berani untuk bertanya.

"Tanyakan saja padaku?" Elena spontan menoleh ke arah Luke yang baru saja berbicara, apa yang pria itu ucapakan?

Luke terkekeh
"Aku fikir ucapanku cukup jelas, Elena." Ungkap Luke.

Elena bingung, bagaimana Luke dapat mengetahui isi fikiran nya.

"Aku dapat membaca fikiran." Ucap Luke tanpa menatap Elena.

Elena menatap Luke ragu, tawa Elena terdengar. "Kau bercanda Luke?"

Luke tersenyum tipis, Elena melupakan siapa dirinya. Luke berdiri di depan Elena dan memegang bahu Elena agar menghadapnya. Luke menatap Elena tepat pada manik mata indah milik gadis itu.

Elena menghentikan tawanya, seluruh tubuhnya terasa lemas ketika berhadapan dengan Luke seperti sekarang. Elena mendongak dan menatap manik mata Luke.

Manik mata Luke berkilat merah, Elena mengigit bibir bawahnya. Luke menyeringai hingga menampakan dua buah taring yang mencuat.

Elena memukul lengan Luke.
"Luke, tidak usah menakutiku." Peringat Elena.

Luke menjauhkan tangan nya dari bahu Elena, ia tertawa pelan melihat ekspresi takut bercampur gugup di wajah Elena, beruntung matenya itu berani memukul dirinya.

"Tentang sebelumnya, aku tidak berbohong. Aku mempunyai kekuatan membaca fikiran." Ujar Luke seraya meneruskan langkah nya.
Elena mengangguk, ia baru ingat bahwa Luke adalah makhluk immortal. "Aku percaya."

Luke mengajak Elena untuk duduk sejenak di kursi yang terletak di ruang tengah, Luke menarik kursi dan duduk tepat di depan Elena dengan posisi berdekatan.
"Tanya kan padaku apa yang ingin kau tanyakan, aku akan menjawab."
Ujar Luke seraya menumpuhkan kedua tangan nya di sisi kanan dan kiri kursi Elena, Luke mengurung tubuh Elena.

Elena memejamkan matanya sekilas, jantung nya berdetak kembali, kali ini debaran nya lebih terasa. Luke selalu membuat Elena salah tingkah di hadapan nya.

"Em, Perihal kamarmu?" Ujar Elena, jari jemari nya bertaut.

Luke mengangguk "Ada apa dengan kamarku?" Tanya Luke.

Elena berdehem sesaat sebelum bertanya kembali "Tidak ada yang aneh dengan kamarmu, hanya saja..."
Elena menghentikan ucapan nya, apakah ia harus bertanya sekarang.

"Hanya?" Luke menaikan sebelah alisnya, Luke menunggu Elena melanjutkan ucapan nya.

"Hanya saja mengapa di kamar mu banyak perlengkapan wanita?" Elena menunduk dalam.

"Apa ada masalah?" Luke bertanya.

Elena menggeleng, masih menunduk.
"Tidak ada, tetapi aneh menurutku."

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن