Mate part 20 ; Berkumpul

112K 7K 270
                                    

"LUKE!" Elena berlari ke arah Luke.dan memeluk tubuh Luke dengan eratnya, beruntung sekali Elena dapat mencegah sebelum mata belati itu menembus jantung Luke tepat waktu.

"Kumohon Luke jangan lakukan itu" Lirihan Elena membuat Luke sadar, Luke membuang asal belati yang baru saja ia ambil dari tempat penyimpanan, dan membalas pelukan matenya itu, Luke sedikit menudukan tubuhnya karena tinggi tubuh Elena hanya sebatas bahu nya saja.

"Biarkan aku mati Elena. Untuk apa aku hidup kalau kau pergi dariku selamanya!" Luke berucap tepat di samping telinga Elena.

"Tidak!"

"Biarkan aku mati Elena, dengan cara itu kau akan bebas dariku." Ucapan Luke membuat Elena ingin marah sekarang juga. Elena melepaskan pelukan nya dan menatap Luke tajam dengan mata merah dan berair miliknya.

"Apa kau bilang huh? Aku akan bebas darimu? Silakan Luke, kau boleh bunuh dirimu sendiri, Silakan, aku sudah tak memperdulikan mu lagi." Ujar Elena marah dan mundur dari hadapan Luke, Elena benci menatap pria yang ingkar janji itu.

"Terserah kau mau melakukan apa aku tak perduli Luke," Ujar Elena seraya menghapus air matanya yang turun membasahi pipinya, sementra Luke hanya menatap Elena dalam diam.

"Elena."

"MANA JANJIMU? JANJIMU UNTUK MELINDUNGIKU!? SEGAMPANG ITU KAU BERKATA INGIN MENINGGALKAN KU SENDIRIAN DI TEMPAT YANG ASING INI." Elena mulai berteriak diiringi tangisnya yang kencang.

Entah mengapa Elena sampai semarah ini.

"MANA JANJIMU PRIA BODOH! KAU BERJANJI AKAN SELALU BERADA DI SAMPINGKU, MEMBIMBINGKU UNTUK BERADAPTASI DENGAN TEMPAT INI, MANA JANJIMU?"

"Aku senang saat kau memeluk ku, mencium keningku, aku juga nyaman saat berada di dekat mu. Aku senang saat kau menemaniku hingga tertidur dan mengatakan kata penyemangat."

Luke ingin mendekati Elena, namun Elena memberi isyarat untuk Luke tetap diam di tempatnya.

"Hanya pada kau aku merasakan kenyaman dalam kasih sayang yang kau berikan. Sebelumnya aku tak pernah mendapatkan kasih sayang selain dari nenek dan sahabatku, aku tak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuaku dari kecil, Kau adalah pria yang aku sayang Luke. Entah kapan rasa sayang ini muncul namun aku merasakan kenyaman saat bersama mu, Kau yang memberikan kasih sayang yang tak pernah aku dapatkan dari lelaki manapun."

"MANA JANJINU UNTUK SEMUA ITU LUKE! HIDUPKU MEMANG MENYEDIHKAN, KAU AKAN MENINGGALKAN KU JUGA. SILAKAN LUKE." Elena mendekati Luke yang masih menatap nya dalam diam.

"SEMUA UCAPANMU OMONG KOSONG SEMUA! AKU BENCI KAU LUKE, AKU BENCI TAKDIR YANG MEMPERTEMUKAN AKU DENGANMU, AKU BENCI DIRIMU, AKU MUAK DENGAN SEMUA OMONG KOSONG MU." Elena memukul Luke yang hanya diam saja.

Setelah lelah memukul tubuh Luke untuk melampiaskan perasaan nya, Elena jatuh terduduk seraya menutup kedua matanya dengan tangan. Bahu Elena naik turun menadakan ia sedang menangis hebat, tidak ada yang bisa ia lakukan. Hanya menangis yang bisa Elena lakukan.

"Aku benci dilahirkan oleh seseorang yang telah membuangku, Dari kecil aku selalu menatap anak-anak lain yang selalu mendapatkan kasih sayang dari orang tua mereka. Aku iri! Baru saja aku mendapatkan kasih sayang dari seseorang, lelaki itu juga akan pergi meninggakan ku seperti apa yang dilakukan oleh orang tuaku" Meskipun suara Elena terendam oleh suara tangisnya, Luke dapat mendengar jelas apa yang dikatakan Elena. Luke ikut merasakan kesedihan yang mendalam, Luke baru tau Elena-nya hidup menderita selama ini tanpa adanya peran orang tua dalam setiap pertumbuhan usia Elena.

"LUKE KAU JAHAT! KAU PRIA BAJINGAN!" Teriak Elena mengumpat Luke dengan kata-kata kasar.

Cukup sudah, Luke tak tahan melihat Elena menangis secara terus menerus, Luke duduk di depan Elena dan memeluk tubuh bergetar matenya.Luke tak memperdulikan darah yang terus mengalir dari luka goresan yang ia buat, yang ada di fikiran saat ini menenangkan matenya.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now