Mate part 3 ; Para Pangeran

154K 8.9K 173
                                    

Dingin adalah sifat asliku, tak akan ada yang bisa merubah sikap ku kecuali dirimu.

Luke darwizen.

Di sebuah ruangan berukuran besar terdapat Seorang lelaki tampan tengah duduk di kursi yang terbuat dari emas dengan dua pengawal yang berdiri di sisi kanan dan kirinya, jubah hitam nya tampak menjuntai ke atas ubin.

Terlihat, ia tampak serius memperhatikan pertarungan antara dua orang dengan kekuatan sebanding.

Lelaki itu memiliki wajah yang tampan dan rupawan, di sertai wajah pucat dan bibir yang tipis. Tak ada ekspresi apa pun di wajah nya selain wajah datar dan dingin yang menjadi ciri khas nya.


Fakta nya sedari kecil, Pangeran berdarah vampire murni itu sudah bersifat dingin dan datar, tak ada satu orang pun yang dapat mengubah sosok dingin yang sudah mendarah daging dalam diri nya.

"Pangeran Luke," panggilan itu membuatnya menoleh sekilas menatap seseorang yang mengusik konsentrasinya pada pertarungan di hadapan nya

Seseorang itu menunduk dengan hormat, ia merupakan pengawal pribadi Luke. "Maaf sudah mengganggu waktu mu, aku hanya ingin memberitahukan apa yang aku dapatkan dari penyelidikan yang kau perintahkan."


"Katakan."

"Aku menemukan sebuah pemberontak yang dilakukan secara serempak kemarin yang berasal dari para penghianat Para kaum Immortal untuk menghancurkan dan menguasai kerajaan yang ada di dunia Immortal ini."

Luke mendengarkan penjelasan lelaki itu seraya mengangguk pelan.
"Baiklah Exel, Informasimu cukup penting, yerus awasi setiap pergerakan mereka," perintah Luke.

Exel menunduk hormat. "Saya mohon undur diri, Pangeran." Setelah Luke mengangguk, Exel berlalu pergi dari ruangan pelatihan para Pangeran Darwisen.

Dua Pangeran dengan wajah yang sangat serupa menghentikan pertarungan sengit mereka. Kedua turun dari arena lalu memakai jubah yang di berikan pelayan lalu menyimpan pedang masing-masing di tempat yang tersedia.

Kedua nya berjalan ke arah Luke, dan menempatkan tubuh mereka di kursi yang tersisa di sisi kanan dan kiri Luke.

"Bagaimana cara bertarungku Luke? apa sudah meningkat?" tanya salah satu Pangeran bernama Jovin dengan nada antusias, ia mengusap rambutnya yang basah dengan tangan nya.

Luke menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. "Lebih baik."

Mendapatkan jawaban singkat dari sang kakak, Jovin hanya menghela nafas, ia hanya memaklumi sifat kakaknya.

Kini giliran sang kembaran Jovin, Pangeran Jason membuka suara.
"

Luke, siapa yang kalah di pertandingan ini?" Jason bertanya seraya menundukan tubuhnya dengan kedua siku bertumpuh pada lututnya.

"Tidak ada."

Saat mendengar dua kata singkat yang Luke ucapkan, keduanya bertatap satu sama lain, dan merasa heran pada saat bersamaan.

"Albert, bertarungkah dengan ku." Luke berdiri dari duduknya dan melepaskan jubah hitam panjang yang di kenakan nya. Diserahkan nya jubah itu pada pelayan.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now