Mate part 29 ; Menyerah

88K 5.9K 270
                                    

"Pangeran hentikan! Kau bisa merusak setiap barang-barang istana!" Untuk pertama kalinya Exel mencegah perbuatan yang akan di lakukan junjungan nya. Bagaimana tidak?! Saat ini Luke dan Exel berada di ruang santai istana. Entah mengapa Luke selalu ingin merusak barang-barang yang berada di ruangan ini, dan berakhir dengan Exel yang melindungi barang-barang yang akan di rusak Luke.

Luke meletakan kembali sebuah vas bunga secara kasar, Luke butuh pelampian untuk amarah nya. Namun pilihan nya jatuh untuk melampiaskan amarahnya pada barang-barang yang berada di sekitarnya.

"Diam saja Exel! Jangan menasehatiku!" Sentak Luke untuk beberapa kalinya. Dan ucapan Luke mampu membuat Exel berang, namun demi kenyamanan Luke, Exel memendam kekesalan nya dalam-dalam.

"Kau bisa terkena masalah jika terus merusak barang-barang ini." Ujar Exel.

Luke membuang nafasnya kasar
"Kau selalu saja menggangguku!"

Luke keluar dari ruangan itu seraya membanting pintu dengan kuat, Luke membutuhkan pelampiasan kemarahan nya. Pilihan Luke jatuh pada sebuah ruangan yang terbuat dari kaca, tidak peduli ruangan itu milik siapa Luke memasuki ruangan itu.

Exel mengikuti Luke masuk ke dalam ruangan kaca ini, ruangan ini adalah ruangan milik Queen Klarisa. Dan suatu kesalahan Luke memasuki ruangan Queen Klarisa untuk saat ini, Exel berharap pangeran nya itu tidak merusak apapun yang berada di dalan ruangan ini.

Luke memejamkan matanya sejenak, aroma harum khas bunga menyambut Luke ketika memasuki ruangan ini, dan Luke baru saja mengetahui bahwa di istana nya ini terdapat ruangan kaca yang di dalam nya terdiri berbagai jenis bunga.

Luke berkeliling ruangan ini, aroma bunga yang sangat harum membawa fikiran Luke kepada Elena, Luke mengepalkan kedua tangan nya, Tidak. Luke menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan Elena di dalam fikiran nya, Luke harus bisa menerima apapun yang terjadi dalam kedepan nya.

Tatapan Luke terkunci pada sebuah bunga yang tampak mencolok dari bunga lain nya, Luke mendekati bunga itu dan mengambil pot yang di jadikan oleh bunga itu tempat berkembang biak.

Luke tau bahwa bunga yang saat ini berada di tangan nya adalah bunga langkah di dunia immortal Luke meneliti setiap sisi bunga berwarna merah mencolok, sangatlah buruk. Luke membuang pot bunga itu asal.

Bunga langkah, Luke merasa bunga itu tidak ada sisi istimewa, bunga itu terkesan biasa saja bagi Luke.

Exel sempat membulatkan matanya penuh, astaga jangan bunga itu! Secepat mungkin Exel melesat dan langsung menangkap pot bunga yang akan menyentuh ubin istana, beruntung Exel berhasil menangkap pot bunga itu. Exel meletakan kembali pot bunga itu ke tempat asalnya.

Exel tidak akan tau seberapa marah Queen Klarisa jika mengetahui bahwa bunga itu telah hancur di atas ubin istana akibat ulah putra pertama nya sendiri. Maka dari itu Exel akan berusaha melindungi Luke dari kemarahan Queen Klarisa.

"Tidak, jangan sentuh itu pangeran." Sentak Exel, gerakan Luke yang akan menyentuh sebuah bunga tulip pun terhenti di udara.

"Kau tidak punya hak untuk melarangku." Balas Luke tajam, Exel hanya bisa menghela nafas dan berharap Queen Klarisa tidak melihat bunga miliknya di rusak oleh Luke.

"Aku benci bunga!" Geram Luke, pria itu mencabut bunga tulip yang kebetulan berada di depan nya, Luke membanting bunga itu ke lantai dan menginjak bunga itu hingga tak berbentuk.

My Beautiful Mate [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang