Pasrah

3.2K 200 10
                                    

Ayo Coment dan Votenya.
.
.
.
.
.
.

Setelah keluar dari rumah Keluarga Lee. Hila langsung berlari keluar dari pekarangan rumah dan menuju halte bus. Tak peduli tentang larangan Jin Hyun 'jangan menaiki bus'. Namun ia memiliki cara lain untuk menutupi identitas dengan menutupi wajahnya, ia menggunakan masker. Walaupun mata sembabnya masih terlihat merah, ia tak bisa lagi menahan diri untuk tetap di rumah keluarganya sendiri. Kini tempat teraman baginya adalah rumah Keluarga Choi.

Semua orang di bus, menatapnya heran. Pasalnya keadaan Hila kali ini sangat berantakkan, ditambah pakaian tertutup serta maskernya. Ia masih belum bisa menghentikan air matanya, hingga sebuah sapu tangan berwarna baby pink terulur padanya.

"Ini, hapus air matamu," ucap seorang wanita berambut panjang, berpakaian minim dan juga menggunakan masker.

Ia duduk di kursi depan Hila. Hila yang terkejut, menatap sapu tangan dan wanita itu bergantian.

"Ayo," intrupsi wanita itu menyadarkan Hila.

Hila pun langsung menerimanya sambil mengangguk sedikit.

"Khamsa hamnida, Aggassi!" ucapnya sambil menghapus air matanya.

"Tak masalah," ucapnya sambil berpindah tempat duduk disamping Hila.

Wanita itu mengamati gerak-gerik Hila yang masih menghapus air matanya dengan perasaan malu.

"Siapa namamu?" tanya wanita itu membuka maskernya sambil mengulurkan tangan kanannya.

'Cantik' batin Hila terperangah.

"Ak...ku Na Young, Lee Na Young," jawab Hila dengan ragu menerima uluran tangannya.

"Wah, nama yang cantik. Namaku Cha Ji Mi. Biasa dipanggil Cha Rose," ucap Rose tersenyum riang.

Sementara Hila mengangguk, "namamu juga cantik seperti orangnya. Terima kasih atas sapu tangannya. Akan ku kembalikan setelah ku cuci," ia berucap cepat membuat Rose terkekeh.

Hila seperti tipe orang yang penakut, maksudnya takut merepotkan orang lain.

"Haha...tak usah berlebihan. Tak usah dikembalikan juga tidak apa-apa! Aku masih punya satu lusin di rumah, hahah!" Rose mulai bercanda.

Hila ikut terkekeh di balik maskernya. 'Rose ternyata tipe orang yang periang dan ramah!' batin Hila senang.

"Tidak. Akan ku kembalikan Rose-ssi," ucap Hila pelan.

"Oh ya agar kita bisa bertemu lagi, boleh aku minta nomor teleponmu?" tanya Rose hati-hati.

Hila tersenyum lalu mengangguk setuju. Ia meminta ponsel Rose dan mulai mengetikan nomor ponselnya.

"Ini..." ucap Hila setelah selesai mengetikan nomor ponselnya dan menyerahkan kembali pada Rose.

Mereka kembali bercanda hingga Rose turun terlebih dahulu. Hila menatap kepergian wanita cantik tinggi semampai itu. Awalnya ia mengira bahwa  Rose adalah model. Ia juga tidak asing dengan wajah Rose.

•••

Sesampainya di rumah Keluarga Choi. Hila masih menggunakan maskernya. Untunglah Na Rie, Mi Rae dan Jin Hyun belum pulang. Semua pembantu yang bertanya di sepanjang jalan menuju kamar tak ada yang mendapat jawaban pasti. Ia langsung menuju kamarnya dan membersihkan diri.

Malam Harinya...

Malam ini Na Rie tidak bisa tidur, ia terus berguling kesana kemari berharap mendapat posisi yang nyaman. Namun tidak bisa, ia sangat gelisah karena besok adalah hari dimana ia mengikuti lomba membaca puisi. Ia mulai berfikir, bagaimana caranya agar ia bisa tidur.

Suamiku Mantan Idol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang