Kenyataan Pahit

2.8K 228 29
                                    

Votenya jangan lupa.... 😘 Biar Aubi semangat dan buat kalian gak nunggu lama. Katanya nunggu itu berat, jadi biar ringan, votenya yang banyak! 😂

Happy Reading! 🤗
.
.
.
.
.
@Kampus

Hila tengah membaca buku di perpustakaan, namun entah kenapa ia tak bisa fokus dan terus gelisah. Terutama jika memikirkan kata-kata Jin Hyun beberapa hari lalu.

Flashback On
@Balkon Kamar Jin Hyun

"Ku mohon jangan memintaku menceraikanmu." Jin Hyun melepas pelukannya dan kembali menatap Hila.

Ia masih berlutut dihadapan sang istri, sambil mengelap air matanya. Negitupun Hila, ia menghapus air matanya sendiri dan kembali menatap Jin Hyun yang terlihat pucat.

Melihat wajah pucat Jin Hyun, tiba-tiba Hila panik. Ia langsung menyentuh kening Jin Hyun dengan menyingkirkan poninya. Dan ia pun terkejut karena suhunya sangat panas.

"Astaghfirulloh...." kagetnya menjauhkan tangannya kemudian beranjak dari duduknya.

"Ayo masuk kedalam, kamu harus istirahat. Kamu sakit, suhu tubuhmu juga panas." ucapnya sambil menarik tangan Jin Hyun.

Dengan lunglai, Jin Hyun menuruti kata-kata Hila dan menuju kedalam kamar.

@Kamar Jin Hyun

Hila menutup semua jendela dan gorden, sementara Jin Hyun duduk lemas di ranjangnya. Ia memang terlihat pucat, Hila merasa sangat kasihan padanya. Bebannya sangat banyak, kesehatannya sering menurun dan banyak yang harus diselesaikannya.

"Akan ku ambilkan obat dulu.... Kamu diam disini yah?" ucap Hila beranjak dari kamar.

Sementara Jin Hyun hanya diam, pergerakan Hila sangat cepat dan ia tak diberi kesempatan untuk menjawab.

5 menit kemudian.....

"Kenapa lama sekali?" tanya Jin Hyun saat melihat Hila baru masuk.

"Aku membuat bubur dulu Jin Hyun-ssi." ucapnya lembut.

Ia kemudian meletakkan nampan di nakas Jin Hyun, kemudian mengambil semangkuk bubur untuk disuapinya kearah Jin Hyun.

"Makan....A...." Hila membuka mulutnya agar Jin Hyun pun membuka mulutnya.

"Aku tak mau makan bubur...." tolak Jin Hyun memalingkan wajahnya.

Hila menurunkan sendok itu pasrah.

"Kamu tak mau mengikuti intruksi Dokter?" tanya Hila serius.

Jin Hyun bingung, 'Dokter?' ia mengangkat satu alisnya heran.

"Aku ini dokter pribadimu Jin Hyun-ssi...." ucap Hila seolah menjawab oertanyaan di hati Jin Hyun.

"Masa? Memang kau tau soal medis?" tanya Jin Hyun lagi.

"Bukan seperti itu.... Kamu tau apa arti seorang istri sebenarnya?" tanya Hila mengajak Jin Hyun berfikir.

"Em..... Molla.... Tapi sebagai suami pasti butuh istri. Begitupun sebaliknya..." ucapannya terpotong oleh kata-kata Hila.

"Ah... Kamu tak tau yah? Mau jawaban tidak?" tanya Hila sok misterius.

Ia bersiap menyuapi Jin Hyun lagi, namun Jin Hyun kembali menjauhkan wajahnya.

"Kalau kamu mau makan satu sendok, kamu akan dapat jawaban yang benar dariku. Ayo...." bujugnya membuat Jin Hyun berfikir sejenak, kemudian menyetujui.

Jin Hyun membuka mulutnya, dengan senang hati Hila menyuapi Jin Hyun dengan senyum mengembang.

Satu suapan berhasil masuk kemulut Jin Hyun. Hila mulai menjawab pertanyaannya sendiri.

Suamiku Mantan Idol (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora