Kopi Nikmat

3.3K 220 18
                                    

Vote and Coment jangan lupa. Anyong🤗

•••


Di atas ranjang Jin Hyun, terdapat tiga insan yang masih terlelap dengan nyenyak. Saling memeluk dan memberikan kehangatan. Na Rie memeluk perut Hila dan Jin Hyun memeluk Na Rie yang otomatis juga memeluk Hila. Namun tangannya memeluk pinggang Hila. Tentu semua itu atas dasar ketidak sadaran.

Sekitar jam tiga dini hari, seperti biasa Hila terbangun untuk sholat tahajud. Namun ketika bangun, ia merasakan ada dua benda yang terasa berat di pinggang dan perutnya.

Hila terkejut saat otaknya bisa meloading apa yang terjadi tadi malam. Dan saat ia membuka mata, ia melihat ke bawah. Di perutnya terdapat tangan kecil Na Rie yang memeluknya erat. Sementara Di pinggangnya terdapat tangan besar yang tengah memeluknya juga.

Tunggu!

Tangan besar?!!!

Hila langsung shock saat sadar dan menelusuri pemilik tangan besar itu sedang 'bobo ganteng' di samping Na Rie.

Ia langsung menutup mulutnya, mencegah suara jeritan. Bagaiamana pun ia belum pernah dalam posisi ini. Jin Hyun memeluk pinggangnya erat. Ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Namun ia tetap berusaha melepasnya perlahan, menimbulkan sedikit gerakan dari pemilik tangan.

"Engggghhhh..." lenguh Jin Hyun masih memeluk pinggang sang istri dengan erat.

'Duh...gimana ini, Ya Allah?' Hila kebingungan, lagi-lagi ia harus berada dalam situasi seperti ini. Ia tak menyerah, walau berkali-kali Jin Hyun melenguh seperti akan bangun, tetapi tidak jadi. Jin Hyun si tukang molor, tidak mudah dibangunkan dengan pergerakan kecil seperti itu. Perlu cara ampuh untuk membangunkannya. Hal itu menjadi sebuah keuntungan bagi Hila untuk melepasnya. Hampir 1/2 jam Hila mencoba melepas pelukan dari kakak beradik itu dan akhirnya berhasil.

"Alhamdulillah..." gumamnya setelah bebas dari pelukan kedua orang yang masih tertidur.

Hila langsung turun dari ranjang dan berdiri. Ia mengamati kedua orang yang masih tidur dengan berpelukan itu, membuatnya sersenyum tipis. Tangan kanannya terulur mengelus rambut coklat gelap milik Na Rie dengan lembut. 'Semoga kamu menjadi wanita hebat di kemudian hari...'

Pandangannya beralih pada Jin Hyun yang memeluk adiknya dengan erat, seolah tak ingin kehilangannya. Hila juga tersenyum melihat posisi tidur itu dan melihat betapa polosnya Jin Hyun saat tidur. Wajah dingin nan galaknya seolah hilang, yang ada adalah wajah menggemaskan yang membuat siap saja ingin mencubit pipinya. Hila menggeleng, 'Ah pikiranku mulai ngawur! Dia imutnya cuma kalo lagi tidur, kalo dah bangun mah... Kaya kakek lampir!' cibirnya dalam hati.

Ia mengenyahkan pemikuran ngawur itu dan membenarkan posisi selimut mereka berdua. Kemudian ia menuju ke kamar rahasianya dan mulai sholat tahajud.

Keesokan harinya...

Sekitar pukul 05.34 pagi  Hila yang sudah rapih bersiap ke Kampus, langsung menuju kamar Jin Hyun dan menghampiri Jin Hyun dan Na Ri yang sudah berubah posisi.

Ia terkejut melihat posisi kakak beradik itu yang tak lazim. Kaki Na Rie ada di kepala Jin Hyun yang tidur dengan posisi mojok *susah jelasinnya. Tapi ngerti lah ya?😂 Sedangkan kepalanya ada di perut Jin Hyun sebagai bantal.

Hal itu membuat Hila terkekeh sendiri.

"Ya salam..." gumamnya kemudian mendekati ranjang.

Ia memulai dengan membangunkan Na Rie, kemudian membangunkan Jin Hyun.

Suamiku Mantan Idol (END)Where stories live. Discover now