Pangeran?

2.6K 249 24
                                    

Vote jangan lupa 😒
Yey udah ada 1rb, up lagi.... 💞🎉🎊🎆🎇
.
.
.
.
.
.
@Mobil

Hila dan Sin Hwa duduk di mobil menuju Rumah Sakit. Mobil? Bukannya tadi mereka akan menaiki Bus?

*Jadi ceritanya, Jin Hyun merintah sopirnya, buat jemput sang istri tercinta. Dan kalain tau kan? Sifat diktaktor Jin Hyun yang gak bakal bisa ditolak.

"Eomma...." panggil Hila, sambil memainkan tangan kanannya dan tangan kiri Sin Hwa yang menyatu.

Sin Hwa menoleh dan mendapati senyum polos anak bungsunya.

"2 hari setelah aku siuman, Onnie Mi Rae menunjukan foto pernikahanku..." ia mengalihkan tatapannya kedepan.

Sin Hwa juga mengalihkan pandangannya kedepan. Mendengarkan cerita anak bungsunya yang selalu tenang dan polos.

Ada rasa damai ketika berada disisi sang anak bungsu. Entah kenapa, mungkin karena ia merasa bersalah padanya.

"Aku melihat pangeran dalam mimpiku sebagai suamiku. Eomma.... Aku masih tak percaya ini, bahwa aku sudah menikah..." ucap Hila menatap lurus kedepan.

Sin Hwa menghela nafas halus, ada rasa sesak ketika mendengar kata-kata itu.

"Kamu memang sudah menikah anakku. Apakah Jin Hyun yang ada dalam mimpimu?" tanyanya hati-hati.

Hila tampak berfikir, kemudian mengangguk yakin.

"Ne Eomma... Dia menyelamatkanku dari kejaran prajurit kerajaan. Aku kira, semua itu hanya sekedar mimpi. Tapi ketika aku terbangun, memang benar aku sudah menikah dengan pangeran itu." ceritanya dengan pandangan kosong.

Sin Hwa mengerti perasaan putri bungsunya. Hila begitu kebingungan karena ingatannya yang hilang. Ada hikmah juga dibalik musobah itu, Sin Hwa dan keluarga Hila yang lain pun mulai menyadari, betapa berharganya Hila.

"Jin Hyun-ssi kan namanya?" tanya Hila tersenyum tipis. "Dia tampan yah Eomma? Apakah itu anugrah dari Allah Subhanahu Wata'alla? Ataukah musibah? Karena banyak yang menginginkannya?" tanya Hila seperti bermonolog.

Sin Hwa tersenyum tipis, nada bicara Hila yang lucu, membuatnya tak bisa menahan senyum.

"Seperti apa hubungan kami sebelum aku hilang ingatan Eomma?" tanya Hila menoleh pada Sin Hwa yang tersenyum lucu.

"Em.... Kalian pasangan yang serasi. Sangat serasi. Bahkan banyak orang yang iri pada kalian berdua, tetangga kita juga selalu membicarakan betapa beruntungnya kamu menikah dengannya. Jin Hyun juga sangat menyayangimu, bahkan sampai dia mau melunasi hutang keluarga kita yang jumlahnya ratusan juta..." kisah Sin Hwa membuat Hila terperangah.

"Jinja? Melunasi hutang keluarga kita?" tanya Hila syok.

"Iya sayang. Dia begitu mencintaimu, jadi Eomma harap.... Kamu bisa mengingatnya. Berusahalah untuknya. Eomma tau itu sulit, tapi terimalah dia disisimu." ucapnya lembut.

Hila menatap sang Eomma dengan tatapan ragu, hatinya bimbang harus bagaimana bersikap. Jin Hyun telah melakukan banyak hal untuknya. Ternyata ia dicintai oleh orang baik seperti Jin Hyun.

Ia menunduk, masih memainkan tangannya dan tangan Sin Hwa yang masih setia menyatu. Seolah menyalurkan energi agar sama-sama kuat menghadapi cobaan.

"Aku tidak bisa janji Eomma...., tapi aku akan mencobanya." ucapnya tersenyum paksa kearah Eommanya.

Sin Hwa ikut tersenyum lembut. Putri bungsunya sekali pun tak pernah mengecewakannya. Bahkan ketika ia lupa ingatan, sinar harapan itu semakin bersinar dengan kepolosannya. Bagaimana mungkin, ia dan keluarga lainnya mencampakkan harta seberharga Hila?
.
.
.
.
.
.
@Rumah Sakit ~> Ruangan Jin Hyun

Suamiku Mantan Idol (END)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu