Pangeran Kodok Nyebelin

3.3K 237 36
                                    

Malam itu mereka tak bisa tidur, sibuk dengan fikiran masing-masing dan tertidur pukul satu dini hari.

Esok harinya...

Suara kemera ponsel Mi Rae memotret adik dan adik iparnya yang tengah tertidur mesra. Padahal sudah jam tujuh pagi, namun tidak seperti biasanya Hila kesiangan.

Mi Rae dan Na Rie terkikik dan memutuskan untuk membiarkan dua orang itu tertidur lebih lama.

Suara kecil itu akhirnya membangunkan Hila yang sedang terlelap dalam pelukan Jin Hyun. Saat ia belum membuka matanya, dirasakan angin halus menerpa wajah manisnya, ada sesuatu yang berat di pinggangnya.

Merasakan hal aneh seperti itu, akhirnya ia membuka mata perlahan. Hila melotot dan sedetik berikutnyam

"Hmmpp!" ia membekap mulutnya sendiri, hampir saja berteriak.

Hila mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, dan cahaya matahari membuatnya sadar akan waktu yang sudah siang. Ia melepaskan diri dari pelukan Jin Hyun. Namun, sesuatu yang aneh hadir ketika menyadari sesuatu.  Ia menatap wajah tidur Jin Hyun yang begitu dekat dengannya.

'Ganteng dan keliatan polos...'

Hila kembali sadar dan menjauhkan wajahnya agar lebih jauh dari wajah Jin Hyun. Namun, matanya tidak bisa lepas dari wajah polos Jin Hyun, terlalu sayang untuk dilewatkan.

"Kau bisa menikmati wajahku sepuasmu," suara serak itu membuat Hila melotot. "Kenapa menjauh?" tanya Jin Hyun mengeratkan pelukannya.

Hila spontan menahan dada Jin Hyun agar tidak mendekat. Padahal Jin Hyun masih memejamkan mata, namun kelakuannya tak bisa dibilang tak sengaja.

"Ironna, ini sudah pagi Jin Hyun-ssi!" ucap Hila risih.

"Sebentar lagi..." gumam Jin Hyun masih memeluk Hila nyaman.

"Aku ada kuliah pagi Jin Hyun-ssi, nanti aku terlambat!" omel Hila tak tahan.

Jin Hyun tak menghiraukannya dan kembali tidur.

"Kau juga, bukannya kau harus bersiap perjalanan dinas ke Osaka(Jepang)?" ucap Hila sambil berusaha mendorong dada Jin Hyun.

"Diamlah sebentar lagi, aku masih ngantuk."

"Kalau kau ingin tidur, tidur saja. Biarkan aku berangkat kuliah," ucap Hila kesal.

Jin Hyun langsung membuka matanya, "Kau tak ingin ikut?" ucapnya santai.

Hila memincingkan mata tak mengerti. "Kamu kira aku anak kecil, yang akan mengikutimu kemanapun kau pergi?" tanyanya kesal.

Jin Hyun malah terkekeh geli melihat ekspresi Hila yang kesal, akhir-akhir ini Hila mulai menunjukan ekspresi dan emosinya. Entah kenapa hal itu membuat Jin Hyun sedikit senang. Seperti ada hal baru yang membuat hidupnya lebih menarik. Hila terlihat lucu dengan bermacam-macam ekspresi.

"Lepaskan aku," Hila masih berusaha melepaskan diri.

Jin Hyun juga masih diam menatap wajah Hila, seolah mengagumi, "Manis," gumam Jin Hyun tak sadar.

Hila makin kesal karena Jin Hyun mulai ngelantur, akhirnya dengan satu hentakan ia berhasil lepas dari Jin Hyun. Jin Hyun yang terkejut menatap Hila yang sedang turun dari ranjang dan langsung berlari ke kamarnya.

"Yah, idak ada morning kiss," sesal Jin Hyun menutupi wajahnya dengan selimut.

"Gundulmu morning kiss kas kiss!"

Jawaban itu malam membuat Jin Hyun ngakak, istrinya bisa ngelawak juga.

Sayu jam kemudian, Hila baru selesai bersiap ke kampus. Namun, ketika ia melewati kamar Jin Hyun, si empunya masih bergumul dalam selimut. Ia akhirnya mendekati sang suami yang susah bangun dan membangunkannya.

Suamiku Mantan Idol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang