Jurus Bau

2.6K 259 40
                                    

Vote jangan lupa 😉

Sekretaris Bae baru saja datang, namun ia dikejutkan dengan perlihatannya.

Jin Hyun tengah tidur sambil memeluk Hila yang juga tidur diranjang sempit itu. Tenang saja, pakaian mereka lengkap. Bahkan Hila masih menggunakan hijab, jilbab dan kaos kaki.

Ceklek!

"Permisi Tu--" ia mematung sejenak.

Hila terbangun, menatap Jin Hyun yang masih tidur, kemudian menatap arah pintu. Ia pun terkejut melihat Sekretaris Bae yang sedang menunduk syok.

Saking syoknya sampai Hila terjatuh dari ranjang, dan itu sangat menyakitkan karena tinggi ranjang yang sangat tinggi. Kalian faham kan?

"Akh!"

Jin Hyun langsung terbangun dan mencari keberadaan Hila.

"Dimana Na Young?" tanyanya pada Sekretaris Bae yang baru akan mendekati Hila yang terjatuh.

"Kau tak apa Nona?" tanya Sekretaris Bae mengulurkan tangan.

Tapi tentu tidak diterima oleh Hila. Sementara Jin Hyun langsung menatap arah pandang Sekretaris Bae, dan mendapati Hila yang tersungkur dengan mengenaskan.

"Na--na Young-ah, kau kenapa disana?" tanya Jin Hyun syok.

"Gwenchana, aku terjatuh. Aku bisa berdiri sendiri."

Ia mencoba berdiri, walaupun punggungnya terasa remuk. Sambil menahan sakit yang luar biasa, ia tetap mempertahankan apa yang ia yakini dan berjalan tertatih menuju sofa.

Awalnya Jin Hyun ingin turun dari ranjang, namun Sekretaris Bae mencegahnya.

"Jangan banyak bergerak Tuan, Muda. dokter bilang, Anda harus banyak istirahat. Agar pemulihannya juga dipercepat, Anda memiliki luka tembak 1 diperut, 1 dikaki, dan 2 dilengan. Sehingga pemulihannya akan lama jika Anda sering bergerak." jelasnya tak enak hati.

Hila yang mendengarnya hanya bisa diam, ia belum mengerti apa yang terjadi. Tangannya memegangi punggungnya yang terasa sakit.

"Kau tak kenapa-napa kan, Na Young-ah?" tanyanya Jin Hyun menatap sang Istri pasrah.

Baru saja ia senang bisa bermesraan dengan Hila, sekarang ia harus menanggung bosan karena harus berminggu-minggu duduk diatas ranjang yang berbau obat. Jin Hyun sangat membenci rumah sakit. 'Ah... Sial!' decaknya dalam hati.

"Lalu kenapa kau kesini pagi-pagi? Jangan bilang ...." ucapannya menggantung, seolah ingin menebak tapi ragu.

Sekretaris Bae mendadak gugup. Ia terus menunduk seolah melakukan keaalahan yang sedang ia sesali.

"Komisaris Moon Jae mengambil alih perusahaan pusat, dan...." ucapannya menggantung, karena tak tega.

"Lanjutkan," ucap Jin Hyun datar.

Hila menatap kedua lelaki itu dengan cemas. Walaupun begitu, ia akan tetap berusaha tenang agar bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi.

"Dia membatasi kekuasaan Anda, saya memperkirakan bahwa Komisaris Moon Jae akan berusaha menempati posisi Komisaris Utama yang kini dipegang oleh Hereommanim Anda, Tuan Muda. Kita harus cepat melakukan perlindungan," ucapnya terbata.

Tangan kanan Jin Hyun yang terdapat infus disana, mengepal kuat. Wajahnya memerah padam, giginya menggertak dan raut wajahnya sudah sangat marah. Bagaimana bisa Pamannya begitu licik dan memanfaatkan kelemahannya?

"Bawa Heleommanim kembali ke Rumah. Panti jompo tidak aman untuk orang berpengaruh sepertinya ...." ucapnya dingin.

Namun, Sekretaris Bae kembali dirundung kegugupan yang membuat Jin Hyun cemas.

Suamiku Mantan Idol (END)Where stories live. Discover now