Bius

2.4K 215 17
                                    

Ehem.... Vote dulu 😈
.
.
.
.
.
.
.
@Rumah Keluarga Cha ~> Kamar Cha Rose

"Dia lebih memilihmu.... Dan itu menyakitkan...." gumam Rose lagi.

Ia terus menangis seolah tengah mengadu pada Hila tentang rasa sakitnya. Dan sedang menuntut agar Hila memperbaiki semuanya, bertanggung jawab atas hatinya yang terluka begitu dalam.

Hila menoleh kearah Rose, ia juga wanita yang mengerti bagaimana sakitnya ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Rose berjalan kearah balkon kamar, ia masih menangis sesenggukan. Kalau dibilang akting mungkin iya, tapi kalau dibilang bohong..... Tidak. Rose memang menangisi Jin Hyun yang lebih mencintai Hila dari pada dirinya.

Hila menatap garak-gerik Rose yang duduk di salah satu bangku dibalkon kamarnya. Mata berkaca-kaca Hila tak bisa menahan ledakan emosi didadanya. Emosi atas rasa sakit dan sesal.

Ia mendekati Rose, kemudian membungkuk dalam. Ia tak ingin dan tak pernah ada niatan untuk melukai hati siapa saja, termasuk temannya itu.

"Duduklah.... Aku ingin bicara baik-baik denganmu." ia mempersilahkan Hila duduk di bangku sebrang meja kecil.

Ia menghapus air matanya sambil beranjak dari duduknya dan mengambil sesuatu di dalam kamar.

Tak lama kemudian, Rose datang membawa foto album besar. Ia menyodorkan album itu pada Hila. Dengan hati-hati, Hila menerimanya penuh sesak.

Hila menatap Rose yang sedang menatap lurus, sejenak. Lalu ia menatap buku album ditangannya. Sebelum itu ia melepas tas slempangnya, lalu diletakkan dipangkuan, menjadi penyangga foto album yang di letakkan diatasnya.

Tertulis dalam cover.... My Best Love Memory, kenangan cinta terbaikku.

Dengan susah payah, Hila menahan sesak didadanya. Cemburu itu muncul, mendorong air matanya untuk mengalir dipipinya. Rasanya serba salah. Ia cemburu, namun ada sebagian hatinya yang berkata ia tak pantas cemburu. Ia telah merusak hubungan orang.

Perlahan, ia membuka lembaran pertama. Terlihat Jin Hyun yang sedang berjalan tanpa melihat kearah kamerah. Hila yakin, itu diambil secara diam-diam.

"Aku sangat mengaguminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sangat mengaguminya. Kami berteman, tapi aku sudah menyukainya bahkan saat kami masih SMP. Tapi SMP kami berbeda. Kami satu sekolah dan satu kelas, pada saat kami duduk di bangku SMA. Awalnya aku minder dengannya yang begitu populer dan multi talent. Tapi bagaimanapun juga.... Akhirnya kami berteman lewat dunia entertaiment pada saat kelas X."

Rose melirik ekspresi Hila yang masih saja diam, menahan sakit.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suamiku Mantan Idol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang