Pingsan

2.9K 204 24
                                    

Vote and coment yah guys!🤗

Di rumah keluarga Hila
Dua minggu berlalu...

Hari yang ditunggu telah tiba, hari dimana Naila dan Andre akan dipersatukan dalam ikatan sah. Janji dihadapan Allah dan semua orang, adalah pertanda kesungguhan hati kedua mempelai untuk bersama.

Hila sudah belajar dari semua ini, ia harus mengikhlaskan semuanya. Biarlah Andre bahagia. Ikhlas tanda cinta. Ketika dia mengikhlaskan orang yang dicintainya untuk bahagia, disitulah keberhasilan cintanya.

Dan kini, Hila, Galuh, Jihan, dan Febi tengah sibuk menemani sang pengantin perempuan dirias. Sambil berceloteh riang khas anak muda.

"Alhamdulillah yah? Naila akhirnya nyusul juga ..." ucap Hila sambil menonton Naila yang dirias oleh Jihan.

Jihan adalah pemilik salon yang tentu saja pandai merias pengantin. Termasuk adiknya ini.

"Iya Alhamdulillah," balas Naila malu-malu.

"Berasa kesindir gue," sahut Jihan yang masih serius merias.

Hila dan Naila malah tertawa, namun ketiga gadis yang lain hanya cemberut. Mereka belum ada tanda-tanda untuk menikah. Yang satu masih langgeng pacaran, yang lain malah masih ngejomblo.

"Hehe, kudo'ain biar secepetnya deh Mba, aamiin!"

"Aamiin!" sahut Naila yang masih dirias.

"Eh bay the way, Jin Hyun beneran gak bisa kesini jemput kamu, Hil? Sibuk banget yah dia?" tanya Galuh tiba-tiba.

Membuat Hila agak bingung harus menjawab apa.

"Yah seperti itulah dia. Gila kerja dan pokoknya kalo udah kerja gak bisa diganggu. Tapi aku juga bisa pulang sendiri kok, lagian penerbangan dari Indo ke Korea kan gak sampe 24 jam. Jadi boleh kan kita sebagai muslimah pulang sendiri?" jawab Hila senormal mungkin.

Tapi Hila tak berbohong. Memang adanya seperti itu, Mi Rae yang mengatakan kalau Jin Hyun tak bisa diganggu.

"Iya sih, Hil. Tapi kok yah Jin Hyun saking sibuknya gitu, sampai gak bisa jemput kamu?" tanya Jihan yang terheran.

"Iya, makanya aku pingin cepet-cepet kembali. Biar bisa ngebujug dia, terlalu memforsir tubuh kan gak baik. Aku khawatirnya dia sakit. Dia tuh gak mu dengerin orang lain," ucap Hila lesu.

"Ya udah lah, Hil. Sabar aja, terus jadinya kamu beneran mau ke Korea besok pagi gitu?" tanya Galuh ikut prihatin.

"Sepertinya iya, Mba. Sebenernya tiket yang dikasih Suamiku sih, tiga hari lagi. Tapi aku gak bisa kaya gini terus dan membiarkan dia sendirian dalam masalah. Bagaimana pun aku ini istrinya kan?" ucap Hila menunjukkan raut khawatir.

"Oh gitu. Kamu udah pesen yang baru?" tanya Jihan.

"Udah aku minta tolong sama Bayu kemarin."

"Oh gitu, ya udah, Hil. Gak usah sedih, hari ini kamu gak boleh murung pokoknya. Biar jadi hari terakhir liburan yang berkesan. Yah?" ucap Galuh memeluk pundak Hila.

"Iya, Mba. Mba gak boleh sedih, hari ini pokoknya semua orang harus ikut bahagia!" ucap Naila semangat, dengqn senyum manis yang biasanya tertutup cadar.

Hila mengangguk sambil tersenyum paksa. Mereka benar, untuk hari ini ia harus bisa melupakan masalahnya sejenak.

Sedari tadi Febi hanya diam, ia sedlbenarnya tak tega melihat betapa tersakitinya Hila. Ia tahu persis apa yang sebenarnya terjadi, dan ia merasa bahwa Jin Hyun tengah mengabaikan Hila.

Suamiku Mantan Idol (END)Where stories live. Discover now