Hutang

2.9K 208 8
                                    

Vote😡

•••

"Akan kulakukan Onnie, tapi..."

"Jujur saja tak apa," sergah Mi Rae meyakinkan.

"Tapi bisakah Onnie mengusirku dari sini?"

Deg! Jeder⚡

Mi Rae melotot mendengar permintaan itu. Hila orang pertama yang pernah mengatakan kaliamat itu padanya seumur hidup.

"Apa maksudmu Na Young-ah?" tanya Mi Rae dengan nada shock.

Hila yang baru tersadar pun langsung mengatupkan mulutnya.

"Ak...aku...sedang menghafalkan teks drama Onnie. Maafkan aku tidak fokus pada pembicaraan," jawab Hila gelagapan.

"Astagah, Na Young-ah! Kau hampir membuat jantungku lepas dari tempatnya. Jinja!" gerutu Mi Rae tersenyum lucu.

Sementara Hila hanya nyengir, seolah menyesal karena membuat Mi Rae khawatir.

Sebulan lagi, di kampus mereka akan diadakan festival seni. Dan kebetulan Fakultas Sastra dan Bahasa mendapat bagian menampilkan drama dengan kaloborasi keunikan di berbagai Negara.

Hila sebagai orang yang paling menarik (beda) di Fakultas pun ditunjuk sebagai narator (pencerita), karena Hila tidak bisa berakting .

"Mianhamnida Onnie," ucap Hila menyesal.

'Aku tidak bisa membuat Onnie ikut pusing memikirkan masalah kami. Aku akan menghadapinya sendiri. Ada Allah SWT yang selalu bersamaku! Fighting Hila!" batinnya memutuskan.

"Em, Onnie aku ingin pergi sebentar ketempatku dulu mengajar. Di TK dekat rumah keluargaku," ucap Hila mengalihkan pandangan.

Mi Rae dengan wajah bingungnya mengamati wajah Hila yang penuh dengan berbagai ekspresi.

"Iya,hati-hati. Kamu mau ke san naik apa? Biar sopir yang mengantar yah?" ucap Mi Rae agak khawatir.

"Tidak usah Onnie, aku akan menaiki bus. Aku bisa menutupi wajahku kok...hehe!" ucapnya pura-pura riang.

Mi Rae ikut tersenyum lega, kemudian mengangguk setuju.

•••

Di dalam bus Hila duduk di kursi single, melamun menatap trotoar, dengan lalu lalang orang dengan kesibukan masing-masing. Ia menghela nafas halus dibalik masker abu-abunya.

"Hai, Na Young-ah!" sapa suara lembut seseorang.

"Eh...hai!" balas Hila ketika menoleh dan melihat seorang wanita bertubuh indah dengan masker pinknya, duduk tepat di kursi belakangnya.

"Em, kau bilang sedang tidak boleh keluar. Ini bisa," ucap Rose, wanita bermasker itu dengan entengnya.

Hila jadi gelagapan, namun ia teringat sesuatu dan langsung merogoh tasnya.

"Ini milikmu Onnie, kukembalikan," ucap Hila mengalihkan pembicaraan, ia menyodorkan sapu tangan pink itu pada Rose.

Rose mendorong tangan Hila untuk menolak sapu tangan itu. "Aku tak mau, ini milikmu. Anggap saja tanda pertemanan kita. Oke?" ucap Rose tersenyum dibalik maskernya.

Hila berfikir sejenak, dengan tanpa kecurigaan ia mengangguk sembari tersenyum dengan matanya.

"Em...ngomong-ngomong kau mau kemana?" tanya Rose kepo.

"Aku ingin ke TK xxxxxxxx melihat anak-anak dan membantu mengajar di sana. Em, apa Onnie ingin ikut?" ucap Hila hati-hati.

Rose sedikit bingung, ia kemudian terkekeh kecil.

Suamiku Mantan Idol (END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin