Siapakah Hiri? {1}

3.2K 209 31
                                    


Assalamu'allaikum teman pendengar sekalian! Di part ini Hiri datang untuk menjelaskan, dari mana nama pena itu didapat. Dan di part ini pula, kalian akan mengerti, siapa sebenarnya Hiri.

Aula Sekolah Dasar(SD) elite itu telah di penuhi para wali murid untuk melihat anak-anak mereka tampil.

Jin Hyun dan Hila yang baru masuk pun kebingungan mencari tempat duduk. *Secara anak muda kan belum pernah menghadiri acara seperti itu.
Namun penampilan mereka cukup membuat panitia tertarik untuk bertanya pada mereka dan menunjukan deret bangku yang masih kosong. Tak jarang dari mereka para ibu-ibu menatap pasangan HYUHI(Hyun & Hila) dengan ekspresi beragam. Ada yang terpesona dengan ketampanan dan kharisma seorang Jin Hyun dan menatap benci pada Hila yang berjalan mengikuti Jin Hyun.

Jin Hyun cuek menanggapinya, namun tidak untuk Hila yang tiba-tiba jadi ciut mendapat tatapan semacam itu. Ia hanya menunduk dan fokus pada gerak kaki Jin Hyun. Namun saat ia fokus menatap sepatu Jin Hyun, pemilik sepatu berhenti membuat Hila mendongak dan terkejut ketika melihat Jin Hyun menatapnya sambil tersenyum manis.

Untuk beberapa detik mungkin Hila terpaku menatap senyum indah sang suami. Namun detik berikutnya ia menyadari banyak orang yang menatap mereka, itu sebabnya Jin Hyun bersikap manis padanya.

Saat Hila masih berkutat dengan fikirannya, Jin Hyun menarik tangannya lembut untuk menuju ke tempat duduk yang telah ia dapatkan melalui arahan panitia. Hila hanya pasrah, ia hanya perlu mengikuti permainan kan?

"Akhhhh...romantis!"

"Andai saja aku yang menjadi wanita itu."

"Indahnya dia!"

"Kya! Dia tampan sekali!"

"Isshh...aku sebal pada wanita itu!"

"Perfect Guy!"

"Pasangan pamer!"

"Memang ini sedang suting film yah?"

"Jadi iri!"

Semua ucapan yang dikeluarkan oleh orang-orang yang melihat mereka bergandengan. Ada yang menyukai dan membenci. Itulah uniknya hidup, selalu ada pro dan kontra seolah pelangi di pagi hari yang membawa hujan dan terbitnya matahari.

Perlombaan pun dimulai, diawali dari pertunjukan teater.

Jin Hyun dan Hila menontonnya dengan fokus. Namun bisikan-bisikan syaiton mengganggu ketenangan Hila. Tiba-tiba ia menjadi gelisah, kaki dan jari tangannya tak bisa diam. Hingga tangan kanan Jin Hyun menggenggam tangan kirinya lembut.

Hila yang terkejut langsung menoleh dan mendapati Jin Hyun tengah tersemyum ke arahnya. Lalu Jin Hyun mendekati wajah Hila, beberapa saat mereka bertatapan hingga membuat jantung Hila berdetak sangat keras. Namun Jin Hyun malah beralih ke arah samping wajahnya dan membisikan sesuatu.

"Tenanglah...jangan terlalu gampang terpengaruh omongan orang yang tidak mengerti kita sebenarnya. Jadi," Jin Hyun menjeda sambil melirik ekspresi Hila yang kaku. "Berpura-puralah di depan semua orang. Oke?" kemudian menjauhkan wajahnya dengan tenang.

Tangannya masih tetap menggenggam tangan Hila, membuat tangan Hila berkeringat karena terlalu gugup. Sedetik kemudian mereka mengalihkan tatapan masing-masing ke arah panggung yang tengah menampilkan pertunjukan teater.

Waktu berlalu dan pertunjukan masih berlanjut, Jin Hyun masih menggenggam tangan Hila yang mulai bisa mengendalikan diri. 'Sampai kapan mau begini?' batin Hila, hatinya masih bergemuruh walaupun tubuhnya tenang.

Hila menoleh ke arah Jin Hyun sejenak, lalu menoleh lagi kearah panggung. Terdapat lima anak yang tengah bernyanyi dan menari dengan gembira, tingkah lucu mereka membuat Jin Hyun terus tersenyum dan sesekali terkekeh tanpa sadar. Hila menoleh lagi kearah Jin Hyun yang masih terkekeh pelan. 'Kadang aku berfikir, sebenarnya apa yang membuatnya sering berekspresi kaku. Padahal akhir-akhir ini ia sering menunjukkan sifat aslinya. Penyayang, baik dan dewasa, walaupun agak angkuh dan egois. Apa mungkin aku bisa mengubahnya? Bisa membantunya mengubah sikap dan jujur akan perasaannya. Itu sepertinya sulit, tapi...akan kucoba. Aku yakin dia orang yang baik!' kata hati Hila memandangi Jin Hyun yang masih tertawa dan tersenyum menonton penampilan anak-anak SD.

Suamiku Mantan Idol (END)Where stories live. Discover now