Ingatan yang Hilang

2.5K 212 28
                                    

Vote yang banyak. Dan maaf gk bisa cepet, solanya kuota habis. Hehe... Happy reading! 😂

I'am so sorry! 😑
.
.
.
.
.
.
.

"Namaku Choi Jin Hyun.... Kau ingat aku?" tanyanya sontak membuat mata Hila membulat.

'Nama itu.... Rasanya tak asing bagiku, tapi siapa dia?' Hila mencoba mengingat-ingat lagi, siapa sebenarnya Jin Hyun itu.

"Jika memang kau tak mengingatku, tak apa. Aku akan mencoba membantumu mengingat. Kalaupun tidak bisa lagi kau mengingatku.... Maka, aku akan membuat lagi kenangan-kenangan indah bersamamu. Kenangan yang terlupakan itu, adalah ingatan yang hilang. Kau hanya perlu percaya padaku, itu saja!" ucap Jin Hyun berkaca-kaca.

Sakit rasanya ketika orang yang kita cintai melupakan kita. Tak mengingat kita bagaikan orang asing yang baru pertama kali bertemu.

Hila menatap mata coklat itu dengan seksama, rasanya itu bukan pertama kalinya ia menatap mata itu. Mata yang redup karena kesedihan dihatinya.

"Akan kucoba...." jawab Hila mengangguk.

Jin Hyun tersenyum, air matanya mengalir karena terharu. Entah dorongan dari mana, tangan Hila terulur menghabup air mata lelaki itu.

Skip!

Mereka duduk berhadapan di batasi api unggun kecil yang baru saja menyala itu. Hila duduk bersandar pada batang pohon yang tubang sambil memeluk lututnya karena udara yang dingin.

Api unggun kecil itu membatasi pandangan Hila dan Jin Hyun. Mereka sedang kalut dalam pikiran masing-masing.

"Aku adalah putra mahkota di kerajaan X, kita berada dimasa Dinasti Joseon. Kau tau?" tanya Jin Hyun memulai cerita.

Hila menggeleng, yang ia ingat adalah masa modern. Diaman ia sudah biasa menggunakan bis sebagai kendaraan tiap hari, menggunakan berbagai teknologi canggih dalam kehidupan, dan.... Ia tak ingat jika ia berada dimasa dimana biasanya ia menemukan masa ini dalam buku sejarah yang membosankan baginya.

"Maafkan aku..." ucapnya merasa bersalah.

"Berhentilah minta maaf...., aku belum selesai bercerita. Jadi cukup dengarkan aku..." ucap Jin Hyun masih tersenyum.

"Kau adalah permaisuriku, calon ratu di Negeri ini. Abamama(Ayah=> panggilan Pangeran pada Raja), menjodohkan aku dengan yang lain. Tapi aku memaksa untuk menikahimu, sehingga kau ada dalam bahaya seperti tadi. Mereka adalah prajurit Raja...."

Hila mengingat kejadian tadi, ia berlari tanpa henti dan ternyata benar, ia hampir celaka.

Ia menatap Jin Hyun dengan tatapan bingung. Ia bagaikan anak kecil yang baru saja mengerti tentang dunia.

"Jadi.... Aku akan tinggal diistanah dan mendampingimu sebagai Ratu? Kau punya istri selain aku?" tanya Hila polos.

Jin Hyun terkekeh mendengar pertanyaan jujur itu. Itulah yang paling disukainya dari permaisurinya itu. Kejujuran dan ketulusan yang melekat, bahkan ketika ingatannya hilang. Ketenangannya mengalahkan kecantikan gadis-gadis bangsawan Joseon. Apapun yang ada pada Hila, adalah keindahan yang tak bisa Jin Hyun abaikan.

"Kalau aku tidak menikahimu, mungkin akan ada 5 gadis yang ku nikahi hari ini..."

Hila langsung melotot.

"Kenapa begitu?"

"Karena bagiku, kamu lebih baik dari 10 gadis bangsawan. Kamu disisiku selamanya, itu sudah lebih dari cukup, membuat hidupku tenang." jawab Jin Hyun, membuat hati Hila tak karuan.

Suamiku Mantan Idol (END)Where stories live. Discover now