hujan

7.4K 425 20
                                    

Hujan turun cukup deras, Shani mulai kedinginan. Sementara sekolahnya sudah mulai sepi, hanya tinggal beberapa siswa saja yang masih betah berada disana, bermain futsal.

"Coba aja kalo tadi ngga rapat, mungkin aku sekarang udah di rumah." Keluhnya polos.

"gimana aku bisa pulang, ya?" Dia memperhatikan sekitar, tidak ada angkot maupun taksi yang lewat, benar-benar sial, pikirnya.

Tanpa Shani sadari, sudah ada seorang siswi berdiri disebelahnya. Tengah menatap gerak-geriknya. Sesekali siswi itu tersenyum, lalu memasang earphone di kedua telinganya.

Shani menghela napas, menoleh kesebelahnya, terkejut.

"Sejak kapan kamu disini?" Shani bertanya.

Gadis itu melepas sebelah earphonenya, menghadap Shani.

"Sejak kamu ngeluh soal hujan." Gadis itu bernama Gracia. "Kenapa belum pulang? Bukannya sekolah udah bubar dari sejam yang lalu?" Ucapnya.

Shani mendengus.

"Ya, aku ngga bawa payung, karena aku pikir hari ini ngga bakal hujan," Shani memperhatikan Gracia "lagian tadi ada rapat osis dadakan." Lanjutnya.

"Hoo, begitu. Yaudah, gimana kalo aku antar kamu pulang." Ajak Gracia.

"Memangnya kamu bawa mobil?" Balas Shani.

"Tidak."

"Bawa motor dong?"

"Tidak juga."

"Ya atau seenggaknya kamu bawa payung, kan?" Shani jengah.

Gracia tertawa.

"Itu juga tidak." Jawab Gracia.

"Lah terus, gimana kamu mau nganter aku pulang, Gracia?" Kesal Shani.

Hening. Tidak ada lagi percakapan yang terjadi. Gracia menatap rintikan hujan.

"Kamu ngga suka hujan ya, Shan?" Gracia membuka suara, masih memperhatikan rintikan hujan.

"Bukan ngga suka, sih. Cuma gara-gara hujan, aku ngga bisa pulang." Jawab Shani kikuk.

Shani menadah tangannya, memperkirakan hujan masih cukup lebat atau mulai mereda.

"Kamu ngga nanya balik?" Ucap Gracia.

"Ha? Nanyain apa?" Bingung Shani.

"Ya nanya, apa aku suka hujan atau engga, gitu lho."

"Huh, yaudah. Gimana sama kamu, emang kamu suka hujan, Gre?"

"Aku suka hujan. Dan sekarang, aku berharap hujan jangan berhenti." Gracia tertawa.

"Emangnya kamu ngga mau pulang ke rumah?" Shani terheran.

"Loh, rumahku kan disini, mau pulang kemana lagi aku?" Gracia menatap wajah Shani serius.

"Loh, disini? Maksud kamu?" Kaget Shani, Gracia bukan hantu penunggu sekolah, kan?

"Iya, kamu. Kamu kan rumahku." Jawab Gracia mantap.

"Aku ngga paham." Shani melangkah pergi, meninggalkan Gracia.

"Padahal aku berharap kamu peka loh, Shan." Teriak Gracia.

Shani menghentikan langkahnya, menoleh kearah Gracia.

"Maksudnya aku, aku antar kamu ke aku, rumahmu. Berarti kamu sudah pulang, kan." Kekeh Gracia.

"Becanda mulu, deh."

"Hahaha, itu supirku udah dateng. Jadi, kamu mau ikut atau engga?" Gracia mendahului Shani.

Shani menggerutu, berjalan menyusul Gracia menuju mobilnya.

---

Nyambung ga, ya?

Story GrshnМесто, где живут истории. Откройте их для себя