selfie

2.4K 223 1
                                    

Shani dengan santai meminum juice miliknya, Gracia memainkan ponsel pintarnya.

"Selfie yuk, Shan." Ajak Gracia.

Dengan malas, Shani mendekati Gracia.

"Siap ya, satu..dua... tiga." Hitung Gracia.

"Lagi dong Shan, kita jarang loh foto bareng."

Lagi, entah untuk keberapa kalinya, kamera itu mengambil gambar mereka berdua.

Setelah dirasa cukup, Shani kembali pada posisi semula.

Gracia mengamati hasil fotonya.

"Apaan coba, muka kamu ngga ada senyum-senyumnya. Datar banget, kaya papan." Sebal Gracia.

"Ya terus kenapa? Yang penting kan kita foto bareng." Ucap Shani santai.

"Terserah kamu deh, Shan. Males debat." Gracia mengalah.

Mereka kembali menikmati makanan yang ada didepan mereka.

Gracia amat lahap, sementara Shani hanya memperhatikan cara makan Gracia.

"Pelan-pelan. Nanti keselek, loh."

Belum satu menit dia mengucap kalimat itu, benar saja. Gracia tersedak.

"Gue bilang juga apa, batu sih lu." Omel Shani.

Shani memberi minum miliknya untuk Gracia, karena minuman milik Gracia belum datang.

"Aku ngga batu, ya. Makanannya emang enak, makanya aku semangat." Gracia membela diri.

"Tetep aja kudu hati-hati, cereboh." Omel Shani kembali.

"Iya deh iya."

"Shani kan selalu benar." Bangga Shani.

"Tapi Gracia selalu cantik." Gracia nyengir.

"Serah lu."

"Iyadong."

"Mana ada kamu cantik,"

Gracia menatap Shani, hendak melayangkan protes.

"Tapi manis." Ujar Shani tanpa melihat kearah Gracia.

Gracia mematung, jantungnya berdetak cepat.

Mereka kembali melanjutkan acara makannya, Gracia lebih hati-hati kali ini.

"Oh, jadi aku manis?" Gracia menggoda Shani.

"Engga tuh." Jawab Shani kembali datar.

"Tapi kamu bilang tadi, kalo aku manis." Ucap Gracia kesal.

Bibir Gracia maju tiga senti, Shani nyebelin. Kesalnya.

"Buruan yuk pulang, udah mau sore." Ajak Shani.

Mereka berdua bangkit, namun Shani menghentikan langkahnya. Membuka dompet lalu memberi beberapa lembar uang pada Gracia.

"Kamu yang bayar, ya. Aku tunggu di parkiran." Shanu berlalu meninggalkan Gracia.

"Ini uangnya, mas." Gracia menerima kembalian dari mas-mas kasir.

Gracia berjalan kearah mobil Shani, membuka pintu.

Setelah Gracia duduk, Shani memutar tubuh, menghadap Gracia.

"Kamu manis. Kamu juga cantik. Tapi kalo kamu ngga ngambek." Shani menarik hidung mancung Gracia.

Story GrshnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang