romansa

1.7K 166 1
                                    

Shani menatap tetesan hujan, harapannya kini membuncah untuk segera pulang.

Sementara Gracia, gadis itu menatap sendu punggung Shani. Gracia melepas jaket yang dia pakai.

"Pake ya, Shani. Tolong jangan menolak, biarin aku antar kamu pulang."

Shani melempar tatapan kesal, namun dia meraih jaket itu dari tangan Gracia.

"Ngga perlu, aku bisa naik taksi." Shani mengeluarkan handphone yang ada disakunya.

Gracia merampas handphone itu, memasukkan kedalam tas.

"Ini udah malam, Shani. Aku ngga mungkin biarin kamu naik taksi, apa kata Viny kalo kamu pulang sendirian. Pasti dia nanya sama aku, terus marah sama aku. Tunggu, aku ambil mobil dulu."

Gracia meninggalkan Shani, berjalan kearah mobilnya. Mobil itu berhenti tepat di depan Shani. Gracia turun membawa payung.

"Ayo, nanti hujannya makin deras."

Shani berjalan kearah Gracia, berlindung dibawah payung dari guyuran hujan. Gracia memeluk tubuh Shani, menuntun untuk duduk di kursi samping pengemudi. Lalu Gracia menutup payung itu, berlari kecil menuju tempat duduknya.

Hening. Hanya suara radio yang terdengar samar. Shani menatap jendela, sementara Gracia terlihat fokus pada kemudi.

"Shani, maaf ya. Aku ngga maksud buat bentak kamu." Gracia memecah keheningan.

"Hmm."

"Shani, aku tau kalo aku salah. Aku beneran ngga maksud ngebentak kamu, aku cuma kebawa emosi." Ucap Gracia penuh sesal.

"Udahlah, Gracia. Sakit tau dibentak gitu, aku cuma becanda, reaksi kamu terlalu berlebihan." Suara itu penuh amarah.

Gracia tertunduk dalam.

"Aku tau, Shani. Tolong maafkan aku, aku janji ini yang terakhir. Aku ngga bakal mengulang kesalahan lagi, aku masih cinta sama kamu." Gracia meraih tangan Shani, menggenggam dengan lembut.

"Aku butuh waktu sendiri. Aku butuh jeda." Shani menatap Gracia sekelias, lalu menarik tangannya dari genggaman Gracia.

Gracia terdiam. Hatinya merasa sesak.

"Shani, jangan ngomong gitu. Aku ngga suka, kamu ini apa-apaan sih."

"Kali ini aku serius, Gracia."

"Shan ta----" ucapan Gracia terpotong.

"Kamu lupa ya, udah berapa kali kamu janji untuk tidak mengulangi. Tapi kamu masih, bahkan terus ngelakuin kesalahan yang sama."

"Tapi Shani, ini bakal jadi yang terakhir. Aku ngga akan mengulangi, aku bersumpah."

Shani terdiam.

"Aku maafkan. Tapi, aku tetap sama pendirian aku. Aku butuh jeda, jangan temui aku apalagi sampai menghubungi."

Tidak ada lagi percakapan setelah itu.

Story GrshnWhere stories live. Discover now