Avangers

2.3K 189 8
                                    

"Ini duduknya di mana? Kok ngga ada mbak-mbaknya sih, bioskop macam apa ini." Protes Gracia.

"Heh, makanya kalo tiap aku ajak nonton itu ikut. Biar tau gimana sistemnya, norak banget." Omel Shani.

Gracia tertawa pelan.

"Ya kamu taulah, aku mana suka nonton." Gracia mencubit pipi Shani.

Shani menatap tajam, lalu duduk di kursi yang tadi dia pilih.

"Eh, emang filmnya bagus ya? Kok rame banget." Tanya Gracia sambil menatap sekitarnya.

"Iyalah. Ini tuh film yang ditunggu sama fans Marvel, kamu fans DC mana ada tau-taunya." Shani tersenyum mengejek.

"Yee, jangan sampe kita berantem cuma karena film ini ya. Enak aja, aku merasa terhina nih." Gracia menghadiahi tinju kecil pada lengan Shani.

"Ssstt. Jangan berisik." Tegur beberapa penonton.

"Santai dong mas." Jawab Gracia.

"Eh, Shan. Nih popcornnya, makan ya. Tadi kamu yang minta." Gracia menyodorkan popcorn itu.

"Ngga mau, aku kan tadinya mau yang caramel."

"Kamu kan lagi batuk, jangan dulu lah makan popcorn caramel. Nih makan aja apa yang ada, lagian sama-sama popcorn."

Shani mengambil popcornnya, lalu mulai mengunyah.

"Nah, kenapa kamu ngga beli caramel aja? Kan kamu suka." Tanya Shani.

Gracia menoleh, lalu menepuk pelan pipi Shani.

"Aku ngga suka popcorn caramel." Jawab Gracia.

"Lah? Kok gitu?"

"Emang gitu. Tapi kamu suka banget sama popcorn caramel, aku kan suka sama kamu. Nah pas aku suka kamu, aku jadi suka juga sama popcorn caramel," Gracia mengambil beberapa popcorn, lalu memakannya. "Tapi, rasa sukaku sama popcorn caramel ngga lebih besar dari rasa sukaku sama kamu." Lanjut Gracia.

Shani tertunduk malu. Pipinya bersemu merah.

"Apaan sih, gombal terus bisanya."

"Aku ngga gombal tau! Nih, pake jaketnya, dingin. Nanti kamu malah flu." Gracia meletakan jaket miliknya diatas paha Shani.

Dua setengah jam berlalu, Shani dan Gracia keluar dari theater.

"Abis ini kemana ya?" Tanya Gracia.

"Kita beli sosis aja, yuk. Aku pengen makan sosis."

Gracia mengantri untuk membeli sosis, sementara Shani duduk sambil berselfie ria.

"Nih, aku cari minum dulu ya." Gracia bergegas pergi dari sana.

Tak lama, Gracia kembali dengan membawa plastik belanjaan.

"Kok banyak banget sih? Tadi kan bilangnya beli minum aja." Shani melirik barang bawaan Gracia.

"Oh ini. Aku sekalian stock camilan buat kamu, kamu kan suka ngemil kalo lagi nonton drama Korea. Tadi aku liat kulkas kamu kosong." Gracia nyengir.

"Wah, makasih ya, sayang. Tau aja kamu." Shani tersenyum manis.

"Duh, Shan. Jangan senyum." Keluh Gracia.

Shani mengerutkan alisnya. Tidak mengerti maksud Gracia.

"Kamu jangan senyum, senyum kamu itu manis. Nanti aku kecanduan, terus jadi diabetes karena kebanyakan liat senyum kamu." Gracia duduk disebelah Shani.

"Apa hubungannya coba. Gombal terus deh, heran." Shani mencubit kedua pipi Gracia.

"Hehehe. Ini hari apa ya. Kok sepi mall-nya." tanya Gracia.

"Hari selasa, yaiyalah sepi, bukan weekend."

"Wah! Ini selasa ya? It's choose day, aku hari ini milih buat jadi orang ramah deh. Mau senyum sama semua orang, sapa semua orang. Mau senang-senang hari ini," mata Gracia berbinar.

"And, i choose to love you," kata Gracia lagi, sambil memeluk tubuh Shani.

Story GrshnМесто, где живут истории. Откройте их для себя