20 - Maaf Rasyid

7K 313 7
                                    

“ udah atuh Yas , jangan difikirin wae nanti kamu sakit ” ujar Neneng mangusap ngusap pundak Yasmin yang mata sayu indah nya kini sipit karena terus mengeluarkan airmata.
  “ jangan putus asa untuk semuanya Yas , allah berfirman … dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat allah . sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat allah melainkan kaum kafir , Yusuf ayat 12” Kamila mencoba menenagkan Yasmin .
Yasmin pun masih terdiam memikirkan kejadian kemarin .
Leora pun memasuki kelas , dan langsung menghampiri bangku Yasmin
  “ kok murung?? Kenapa??” Tanya Leora duduk di atas meja mereka
  “ Leora , mendingan kamu jauhin si Rasyid deh ” ujar Zaenab dengan mata berkaca kaca penuh kekesalan.
  “ loh kenapa?? Yasmin cinta lagi sama Rasyid??” Tanya Leora mengerutkan dahinya
  “ bukan ra …” jawab Fitria
  “ nah , terus???” Tanya Leora semakin heran
  “ Rasyid itu munafik , dan aku harap kamu jangan munafik yah” ujar Yasmin lirih .
Leora langsung terkejut , kantung matanya membesar seketika , terlihat wajah takut dan kaget padanya
  “ maksudnya??” Tanya Leora
  “ menurut kamu Rasyid itu baik , ternyataa” ujar Zaenab terpotong oleh bentakan Putra yang tiba tiba masuk kelas
  “ Munafik !! “ Putra berteriak memasuki kelas dengan kacamata hitamnya dan raut wajah kesal
Mereka sangat terkejut dengan kehadiran Rasyid dan 2 teman nya yang tiba tiba . Rasyid langsung duduk di kursinya tanpa melihat mereka , sedangkan Faishal dan Putra menghampiri mereka.
  “ ini ada apa sih??” Tanya Leora
  “  kalian gak tau kehidupan Rasyid yang sebenarnya” Faishal menjelaskan dengan nada suara keras dan raut wajah marah
  “ mau jelasin apa lagi sal?? Udah jelas Rasyid itu penjual barang haram” ujar Fitria menyindir dengan suara tinggi agar Rasyid mendengar nya . Rasyid pun hanya diam di kursi nya dan menunduk kan kepalanya , mata besar nya hanya menatap sepatu nya.
  “ lo semua salah nilai seorang anak yang sangat mencintai ibu nya” ujar Faishal kembali .
Pernyataan Faishal itu membuat Yasmin dan teman teman nya terdiam seketika .
  “ maksud kamu teh naon ??” Tanya Neneng heran
  “ Sal , udah Shal” Rasyid memegang tangan kiri Faishal dengan lirih dan memandang Faishal dengan penuh harap .
  “ Syid , udah diem , biar mereka gak anggap kamu itu bejat  !!” jawab Faishal melepaskan pegangan tangan Rasyid . Rasyid pun terdiam di kursinya dengan raut wajah panik.
  “ Drama apa lagisih??” Tanya Yasmin
  “ Yas !! ini bukan Drama korea !! , gue harap setelah gue dan Putra hanya lo semua yang tahu tentang kehidupan Rasyid sebenernya” kini , nada suara Faishal mulai lirih , air matanya sudah tidak bisa di bending lagi
  “ iya , kita terakhir kok yang tau kalo sebenernya lelaki yang ber peci dan so baik itu adalah penjual barang haram” ujar Zaenab geram dengan tatapan matanya tertuju pada Rasyid yang sedang menunduk kan kepalanya itu  . Rasyid pun hanya bisa terdiam dan menundukan kepala nya di kursi nya itu . Begitu terlihat kesedihan di wajah nya , dan air mata di ujung mata yang sudah siap untuk ditumpahkan . namun sekali kali , Rasyid menghapus air mata itu dengan tangan nya .
  “ lo dengerin dulu!!” bentak Putra memukul meja dengan keras . Zaenab pun terdiam seketika , begitu pun Yasmin dan teman teman nya .
  “ Yas , sebenernya Rasyid itu bukan lelaki yang lo kira , dia baik , dia soleh , gue udah kenal dia sejak SD , meskipun dia mualaf tetapi Ibu nya selalu mengajarkan kebaikan padanya sejak kecil,  tetapi tragis , Rasyid harus berpisah dengan ibu kandungnya sendiri setelah Rasyid beranjak SMA , setiap hari Rasyid harus nahan sakit , lapar , rindu pada sosok ibu , tetapi ayah nya selalu memberikan makanan Rasyid dengan beribu ribu ancaman . Rasyid tidak ingin , ibunya yang lumpuh disakiti oleh ayah nya .” Faishal menjelaskan dengan dialiri sungai air mata di pipi nya . sementara Rasyid beberapa kali mengapus air matanya yang selalu saja mengalir ke pipi nya tanpa henti . Yasmin langsung menatap Faishal .
  “ maksud kamu?? Ibunya Rasyid lumpuh ? terus apa hubungan nya dengan barang haram?? Rasyid cari uang untuk pengobatan ibunya dengan uang haram gitu?” Tanya Yasmin sindir keras penuh kekesalan . tidak tahan dihina terus menerus , Rasyid langsung berdiri menghampiri Yasmin dan membanting kan pecinya ke meja Yasmin
  “ berhenti kamu nuduh gue , ibu gue gak pernah makan barang haram setitikpun , Lo gak tau gimana rasanya jadi gue , setiap hari gue harus hidup dengan ancaman ayah gue , ayah selalu ancam gue , kalo gue gak mau bantu dia berdagang di caffe ibu gue bakalan di bunuh sama dia , karena berhubung gue anak satu satunya , ayah ingin perusahaan nya melimpah  setelah gue keluar sekolah gue bisa nerusin perusahaan nya , tapi sumpah , setitikpun gue sama ibu gue gak pernah makan dari hasil ayah berjualan barang haram , coba lo fikir Yas!! Tiap hari gue harus berjuang agar gue bisa liat nyokap gue masih bernafas esok hari , tiap hari gue harus naruhin nyawa ibu gue , kalo gue gak mau bantuin ayah berdagang , Ibu gue bakalan berhenti bernafas , dan dari itu gue akan selamanya menyesal , karena kematian Ibu dikarenakan seorang anak lelaki nya yang tidak ingin berkorban ,” ujar Rasyid tidak dapat menahan air matanya saat mengeluarkan rahasia kehidupan nya selama ini . Yasmin pun menundukan kepalanya dengan banjiri dengan air mata mendengar curahan hati Rasyid.
  “ dan perlu lo ketahui , gue bakalan lakuin apapun demi ibu gue , meskipun taruhan nya adalah harga diri dan perasaan gue sendiri Yas ,"
Ujar Rasyid dengan air mata di pipi nya, " setiap malam gue harus keluar jualan bakso bantu ayah Putra di terminal untuk mendapatkan sepeser uang halal Yas" air mata Rasyid semakin menjadi jadi, teman teman nya memeluk dia sangat erat, sementara Yasmin dan teman teman nya juga tidak tahan membendung air mata mendengar perjuangan seorang Rasyid, lelaki tampan yang anti nangis!!
"  setiap hari gue selalu mohon sama allah agar cobaan ini cepat berakhir , tiap hari gue hanya bisa liat ibu gue satu jam dalam sehari ,” Rasyid tidak tahan menahan air matanya dan lemas seketika , Rasyid pun dirangkul oleh Putra dan Faishal. Yasmin masih penasaran dengan semuanya
  “ satu jam dalam sehari?? Kok bisa??” Tanya Leora
  “ iya , ibu Rasyid di kunci di kamar oleh ayah nya , Karena ayah nya ingin Rasyid meneruskan usaha caffe nya , ayah nya tahu Rasyid begitu menyayangi ibu nya , jadi ayahnya memanfaatkan kesempatan itu , jika Rasyid tidak ingin menuruti perintah ayahnya maka Rasyid harus bersiap melihat ibu nya kehilangan nafas esok hari” jawab Putra menjelaskan . mendengar semua itu , Yasmin dan teman teman nya merasa bersalah dan tak terasa air mata tumpah seketika di pipi mereka , mereka pun menghampiri bangku Rasyid yang sedang menangis itu
  “ Syid , aku minta maaf yah , aku udah nyakitin hati kamu , aku gak tau kamu lakuin semua ini gara gara kamu sayang sama Ibu kamu , maafin aku syid” Lirih Yasmin penuh dengan penyesalan . Rasyid pun tersenyum dan menganggukan kepalanya
  “ Iya Yas , aku udah maafin kok” jawab Rasyid
  " emh Rasyiid, maafin aku juga ya, aku percaya kok kamu itu baik, kamu gak akan lakuin itu" ucap Leora dengan tangan akan mengelus pundak Rasyid, tidak disangka Yasmin langsung memegang tangan Leora, mencegah nya untuk menyentuh Rasyid
  " m-maaf Leora, bukan maksud apa apa tapi kalian belum mukhrim" ucap Yasmin sedikit kaku
  " ah biasa aja kali Yas, makasih udh ingetin aku" ucap Leora dengan senyumannya . Yasmin pun tersenyum malu saat itu.
  " iya Leora, jangan sentuh aku, nanti calon makmum ku marah" ujar Rasyid dengan senyuman bibir tipis nya.
  " apaan Rasyid" ujar Yasmin sedikit kesal
  " ih apaan, emangnya aku nyebut nama calon ku, enggak kan" jawab Rasyid tertawa geli , Yasmin pun terdiam seketika, sementara teman teman nya menertawakan nya.
  " haha bercanda Yas, kalo kamu mau jadi calon makmum ku, tunggu kita keluar SMA yah, nanti aku lamar kamu dengan Alfiyah" ujar Rasyid dengan mata menatap Bidadarinya itu. Hati Yasmin sangat senang mendengar perkataan itu, tetapi Yasmin harus menghargai Leora
  " apaan ih ogah aku, kamu lebih pantas sama Leora kok" jawab Yasmin. Rasyid pun terdiam dan mengerutkan dahinya, alhamdulillah Rasyid faham dengan situasi
  " oh iya, gimana nanti aja deh, jodoh kan udah ditakdirkan iyakan haha" jawab Rasyid mengalihkan topik pembicaraan
  " nah bener tuh, kalo Rasyid sama Yasmin, udahlah Leora sama aku aja" ujar Putra tertawa geli
  " ihh gamau deh amit amit" jawab Leora jealous
  " becanda Ra.. " ujar Putra

Dia Mengkhitbahku dengan Alfiyah [ COMPLETED ] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang