25 - JIHAD KAMI

7.4K 302 10
                                    

Keringat, darah, bahkan nyawa akan kami korbankan demi membela kebenaran di jalan allah.

🌷

Keesokan harinya , berhubung hari minggu semua santri diam di asrama , tidak ada aktifitas keluar komplek . Mereka juga merasa kapok dengan hukuman yang terjadi tadi malam.
" hari minggu nih , aktifitas ngapain yah??" Zia berdiri menatap keluar jendela kobong
" manfaat kan waktu sebaik mungkin Zia" jawab Laila masih duduk di kasur lantainya dengan malas.
" idiih bisa aja sama orang, kamu sendiri masih males malesan" jawab Zia sedikit sebal.
" Yaudah , supaya waktu kita bermanfaat , kita Sholat dhuha bersama yuk , sekalian setelah sholat kita langsung baca Al-Quran" ajak Yasmin
" bener juga tuh , sekalian kita lebih mendekatkan diri pada allah SWT" Maysaroh langsung membawa mukena nya .
" wanita perindu Syurga , akankah kau benar benar mengejar nya ?? atau engkau hanya mempermainkan kata itu saja? Jikalau memang kau ingin memasuki Syurga , jalan kan lah segala perintah nya" Saidah berpuitis
" ah kelamaan puitis mulu , mending kita Wudhu" ajak Zaenab
" Nab!!" Neneng memegang pundak Zaenab dari belakang , Zaenab pun terkejut dan langsung menoleh ke belakang
" apa??" Tanya Zaenab geram
" ini , sejadah aku teh kainjek ku kamu" jawab Neneng membenarkan sejadah yang sudah siapkan yang terinjak oleh Zaenab
" ah kurang micin dasar" Zaenab melangkah dari sejadah Neneng
" yah aku mah Cuma mau sejadah aku bersih aja" Neneng mencoba melawan
" yah Neng , aku kan gak sengaja!!" bentak Zaenab
" yaampun , kalian masalah segitu aja !! yuk ah kita wudhu" ajak Yasmin menuntun mereka. Mereka pun pergi mengambil air wudhu , sholat dhuha bersama , dan membaca Al-Quran bersama . ketika mereka semua sedang membaca Al-Quran , tiba tiba " preek" jendela kobong pecah dan batu lumayan besar terlempar ke dalam , Yasmin dan teman teman sangat terkejut saat itu .
" ada apa ini??" Tanya Diana mengambil batu dan mengintip keluar dari jendela
" ada apa di luar Na??" Tanya Laila cemas , ah dasar gadis penakut.
" astagfirullah !! di luar sana para santri dan santriwati sedang beradu omongan dengan bapak bapak dan para warga " jawab Diana masih mengintip di balik jendela .
" bapak bapak ?? bapak bapak gimana maksudnya??" Tanya Fitria heran
" bapak bapak itu , bawa alat alat berat , mobil beku dan alat berat lainnya" jawab Diana masih mengintip di balik jendela . Yasmin dan teman teman terkejut langsung berlari mengintip keluar jendela itu . ternyata benar , para santri sedang melawan bapak bapak itu .
" kita keluar!!" Yasmin membuka mukena nya dan langsung berlari keluar , teman teman nya pun mengikuti Yasmin . lapangan pesantren saat itu di penuhi oleh santri dan santriwati . Yasmin pun bertanya pada salah satu santri wati yang sedang berada di tempat kejadian
" Fatimah ? ini ada apa yah?" Tanya Yasmin pada salah satu santriwati disana
" ini Yas , bapak bapak itu mau ngeratain pondok ini , dan mereka menghasut warga untuk membantu mereka agar menghancurkan pondok ini , mereka mengiming ngiming warga dengan uang dan fasilitas lainnya , mereka akan mengganti pondok ini dengan mall gratis di lereng gunung" jawab Fatimah
" bapak bapak itu juga , memfitnah pondok ini Yas , mereka menyebutkan pada semua warga kalo pondok pesantren ini hanya pembawa sial dan kerugian di lereng gunung , kalo ada mall gratis di lereng gunung pasti kebutuhan warga terpenuhi dibanding dengan pondok pesantren" jawab Salah satu santriwati lagi
" astagfirullah , atas hak apa mereka akan menghancurkan pondok ini?? Dan mana mungkin ada mall yang ingin kerugian ? " mata Yasmin mulai berkaca kaca . Yasmin langsung sigap berlari menyelip sekerumunan para santri . 10 Wanita pemberani itu langsung berdiri di jajaran paling depan ,mereka berdiri dengan tegap dan gagah berani, meskipun mereka wanita, mereka jauh dari namanya kata alay, yaa meskipun Saidah sedikit alay dalam berbicara tapi dalam membela agama allah dia tidak alay, begitupun Laila, meski dia penakut tapi dia berjuang melawan rasa takut disaat berjuang di jalan allah.
" Yasmin!! Mundur!!" teriak abi Yasmin yang sedang berdiri di jajaran paling depan bersama Ikbal dan santri putra lain nya . Yasmin dan 9 teman nya tetap melangkah kan kaki , mereka berada di jajaran paling depan , sedangkan Abi Yasmin dan Para santri putra yang lain menjadi jajaran kedua .
" mohon maaf sebelumnya , pak bu ? ini ada apa??" teriak Yasmin bertanya dengan penuh kesopanan pada warga yang sedang dilanda emosi itu
" heh anak anak gak tau diri!! Jangan jadi so kuat deh kalian , gara gara pondok ini !! desa lereng gunung ini sering mendapat kerugian, coba kalo bangun mall gratis , pasti kebutuhan kita terpenuhi" Sorak salah satu warga yang ikut disana
" huuh huuuh huuh" teriak semua peserta penghancur pondok
" Yas , kamu mundur !! ini bahaya" pak ustadz menarik tangan Yasmin untuk kembali ke belakang bersama teman teman nya , Pak ustadz khawatir buah cinta nya bersama sang istri tercinta terluka ataupun celaka . Namun Yasmin tetap bersikeras berdiri bersama 9 teman nya di jajaran paling depan
" tidak abi , percayalah!! Kami akan baik baik saja" jawab Yasmin melepaskan tarikan tangan abi nya yang sangat khawatir pada diri nya itu .
" tapi abi takut kalo kalian terluka !! ini bahaya!!" abi Yasmin tetap mencoba menarik Yasmin ke jajaran belakang . namun lagi lagi Yasmin dan 9 teman nya menolak nya
" Abi , dengarkan kami , ini jihad kan??" Tanya Yasmin menatap kedua mata abi nya itu dengan berkaca kaca . Abi nya Yasmin tersenyum dan menganggukan kepalanya
" izinkan kami untuk membela agama allah , meneruskan perjuangan rasulullah , kami tidak takut nyawa kami hilang , jika kami harus mati di peperangan , itu berarti takdir kami , kami harus mati bersama saat membela agama allah , kata abi , orang yang mati Syahid itu akan langsung memasuki syurga allah kan??" Yasmin kembali bertanya pada abinya dengan tatapan mata sayu nya dan senyuman lembut yang meyakinkan . setetes air mata terjatuh di pipi Pak ustadz dan beliau mengelus kepala anak nya di sertai dengan doa .
" Abi percaya dengan mu dan teman teman mu , semoga allah menyelamatkan kalian semua" Pak ustadz memberikan doa pada Yasmin dan 9 kawan nya . 10 wanita itupun makin tidak takut saat Pak ustadz sudah mendoakan mereka semua .
" Pak bu ?? mana ada mall gratis !! mereka Cuma manfaat kan kalian hanya untuk kepentingan mereka saja" Yasmin mencoba menjelaskan kembali
" ah sudah diam !! ayo lempari mereka dengan batu bapak bapak ibu ibu" Teriak bapak propokator yang sudah siap dengan kendaraan kendaraan berat nya
" Yasmin !! mundur!" Pak ustadz berteriak dan mencoba menarik putrinya itu untuk kebelakang , karena para warga sudah siap melempari mereka dengan batu , Namun lagi lagi Yasmin tetap menolak nya
" abi , tenang saja!!" jawab Yasmin perlahan
" yas bagaimana ini??" Tanya Fitria cemas
" para santri dan santri wati !! peganglah tangan teman kalian semua !! kita saling berpegangan satu sama lain" Yasmin memberikan arahan pada semua santri . seluruh Santri pondok kecil itu pun saling berpegangan tangan dengan teman teman di kiri dan kanan nya .*Eh btw cewe sma cewe cowo sama cowo ya. begitupun Yasmin dan 9 kawan nya , mereka berbaris di jajaran paling depan dan saling berpegangan sangat erat sekali. Para warga mulai menghujani para mujahid dan mujahidah dengan batu batu tiada henti , Namun para santri dan santriwati tetap berdiri kukuh tanpa takut sedikit pun membela agama allah
" Allahuakbar!!!" tidak henti henti para Santri dan santriwati mengagungkan nama allah swt
kening Yasmin terbentur batu hingga berdarah , dan banyak para santri dan santriwati yang sudah terluka , apalagi teman teman Yasmin yang berdiri di jajaran paling depan , darah mereka sudah banyak yang kaluar , namun tidak selangkahpun mereka mundur dari jihad fisabilillah. Mempertahan kan majelis ilmu mereka . Abi Yasmin memeluk putrinya yang berdiri di depan nya agar tidak terbentur oleh batu , Namun karena batu yang lemparkan besar sekali ke kepala Pak Ustadz , pak ustadz pun pingsan di tempat .
" Astagfirullah abi , Ikbal bawa abi ke rumah!!" Suruh Yasmin pada Ikbal
" tapi , kamu juga terluka Yas!!" Ikbal melihat baju biru muda yang dikenakan Yasmin di lumuri darah , dan banyak luka di wajah Yasmin .
" tidak papa !! ayo bawa abi ke rumah!!" Yasmin menyuruh Ikbal kembali
" iya , baik kalo gitu" Ikbal pun membawa Pak ustadz pergi ke rumah nya untuk mendapat perwatan . sedangkan batu batu terus saja menghujani para santri dan santri wati itu .
" jika allah berkehendak , kita akan mati bersama disini" Maysaroh memegang erat tangan teman teman nya yang sudah di penuhi darah itu
" allah telah menjamin syurga untuk mereka yg syahid" Kamilah mulai menetaskan air mata nya karena bahagia bisa berjihad bersama teman teman nya
" semoga darah ini menjadi saksi persahabatan kami di Syurga nanti ya allah" Lirih Fitria lemas karena tubuh nya sudah banyak yang terluka
" jika kalian ingin selamat !! menyingkir dan tinggalkan pondok ini!!!" teriak Pak propokator
" meski darah kami habis !! nyawa kami habis !! harta kami habis !! daging dan kulit kami habis untuk membela agama allah SWT kami tidak akan pernah menangis!!!" teriak Saidah menguatkan tekad para santri .
" ya allah ya allah ya allah bantu kami ya allah" teriak Zaenab menahan rasa sakit nya.
" Allah SWT menyaksikan perbuatan kalian di dunia ! dan allah akan membalas nya dengan api neraka !!" Teriak Laila . kacamata Laila pecah karena terbentur batu , kerudung putih nya berubah menjadi merah darah . batu batu terus menghujani mereka tiada henti . meskipun darah sudah membanjiri tubuh para santri , namun mereka tetap kuat menghadapi semuanya , mereka tetap berdiri kokoh membela agama allah . teriakan mengagungkan allah terus terdengar dari mulut para santri .
" Yas , kita lawan mereka semua dengan melempar kembali batu batu ini" Usul Diana tidak tahan menahan sakitnya
" benar Yas , sudah banyak korban korban dibelakang yang berjatuhan , kita harus bertindak" ujar Maysaroh sesekali memejamkan matanya untuk menahan sakit yang diderita. Yasmin pun menganggukkan kepalanya.
" para santri !! ambil batu di lengan kalian !! tunggu aku sampai menghitung 3 !! baru luncurkan!!" teriak Yasmin memberikan arahan . para santri pun langsung mengambil posisi memegang batu
" 1...." Yasmin menghitung dengan lamban . terlihat para warga sudah mulai ketakutan , Karena jumlah para santri dan santriwati yang banyak pak propokator pun terlihat sedikit mundur dari jajaran terdepan nya
" 2...." Para warga semakin takut , tangan santri sudah siap melemparkan batu ke arah mereka , para warga pun hanya terdiam tanpa melempar kembali batu batu , karena batu batu yang mereka lemparkan kepada para santri perlahan sudah mulai sedikit , kini berbalik pada santri , batu batu itu sudah banyak tertumpuk di wilayah santri . hal itu membuat para warga gemetar .
" berhenti !! jika kalian tidak melempari kami dengan batu , kami akan pergi!!" Teriak propokator ketakutan pada semua santri
" silahkan pergi !! dan jangan pernah kembali kadieu !! jika anda kembali , kami moal asa asa membuat daging daging ditubuh kalian jadi daging cingcang!!" Teriakan Neneng menahan rasa sakit nya . para santri dengan seksama tidak henti henti nya membaca lafadz
" allahu akbar , lailaha illallah" gemuruhan mengagungkan nama allah itu , membuat para warga dan propokator takut . mereka pun berlarian segera pergi dari pondok kecil lerenggunung itu . " Allahu akbar" Teriakan mengagungkan nama allah tidak henti hentinya mereka ucapkan . atas izin allah para santri mengalami kemenangan . dan para santri pun menghembuskan nafas nya dengan lega , lapangan asrama kini hampir di banjiri darah para mujahid dan mujahidah . para santri langsung pergi ke kobong masing masing untuk mengobati luka luka mereka . Yasmin dan 9 teman nya tidak tahan membendung air mata bahagia saat bisa mempertahan kan majelis ilmu nya , mereka langsung saling berpelukan .
" maha suci allah telah menolong kita" Ujar Yasmin dengan lemas
" Yasmin , tubuh kamu penuh dengan luka" Zaenab melihat baju biru muda Yasmin yang berlumuran darah
" bukan aku saja yang terluka , kalian pun juga sama" jawab Yasmin menghapus darah yang akan menetes ke matanya dari pelipis yang terluka karena hantaman batu
" tapi luka kamu lebih parah dari luka kami semua" Ujar Zaenab kembali sembari menghapus darah yang terus keluar dari dahi Yasmin dengan kerudungnya .
" tidak papa nab , ini gak seberapa sakit kok di banding dengan patahnya gigi Fitria" jawab Yasmin menunjuk ke arah Fitria yang sedang mongorek ngorek gigi yang patah nya . melihat semua itu , Para wanita itu menangis karena bersedih saat melihat sahabat yang mereka sayangi terluka begitu parah , yang semula mereka cantik , sekarang darah menutupi wajah mereka . hal itu membuat mereka meneteskan air mata bahagia sekaligus kesedihan .
" ini belum seberapa dengan perjuangan rosulullah" lirih Yasmin memeluk erat para sahabatnya dengan masih berlumuran darah. Mereka hanya bisa menangis tanpa kata mengingat perjuangan manusia paling mulia itu. Saat mereka saling berpelukan tiba tiba Neneng lemas terguling di tempat itu juga.
" Neneng !! Neneng bangunn!!" teriak Zaenab merangkul teman debat nya itu.
mereka pun langsung mengangkat tubuh Neneng dan pulang ke kobong . Luka luka mereka masih mengeluarkan darah , mereka tidak memandang rasa sakit nya , demi sahabatnya mereka rela kesakitan . Neneng langsung dibaringkan di atas kasur lantai ,
" Neneng bangun !!" teriak Zaenab menangis . begitupun teman teman nya , mereka sangat tidak percaya kalo hari minggu ini adalah hari pertumpahan darah mereka
" aku janji , kalo debat aku bakalan ngalah demi kamu!!" Zaenab masih menangis memegang tangan Neneng, sahabat debatnya yg tidak pernah menang saat bertarung obrolan dengannya.
" kita obati dulu luka luka Neneng , baru luka kita" ujar Yasmin . dengan segera mereka langsung menyobekan sarung sarung dan menjadikan perban untuk menghentikan pendarahan. Mereka merawat Neneng dengan baik , setelah Luka Neneng di obati mereka pun saling mengobati luka satu sama lain .
" Yas , kening kamu berdarah , pipi kamu , pelipis kamu , tangan kamu , kaki kamu" Fitria mengobati Yasmin dan dia tidak tahan menahan tangisan saat melihat sahabat sejatinya luka begitu parah sekali . Yasmin pun meneteskan air matanya dan memandang mata Fitria
" dahi kamu juga berdarah , bibir kamu , gigi kamu patah Fitria , aku gak nyangka kamu bisa terluka separah ini" Yasmin mengobati Fitria dan mengamati luka luka nya dengan tangisan yang begitu mendalam ,
" ini gak seberapa di banding luka kamu Yas" jawab Fitria masih mengobati kening Yasmin yang terluka begitu parah sekali .
" enggak Fitria , semoga luka dan darah ini menjadi saksi persahabatn kita di hadapan allah swt nanti " ujar Yasmin dengan tatapan mata sayu nya . Fitria pun tersenyum
" aamiin" jawabnya
" kini , lapangan asrama dipenuhi darah , Darah yang mengalir dari tubuh para mujahid dan mujahidah , darah mengiring kami disetiap langkah , dan sekarang kini engkau tumpah , tumpah karena membela jalan allah dan rosulullah , semoga ini menjadi kenangan kami hingga kaki kami akan melangkah , menuju Syurga bersama ,ababi selamanya" Puitis Saidah untuk pertumpahan darah di hari minggu itu .
" minggu , kami menumpahkan darah bersama" Maysaroh menatap langit dari jendela.
" minggu , hari yg menjadi saksi perjuangan kita" sambung Laila
" oh iya , kita jenguk Abi kamu yu Yas!" ajak Diana
" oh iya , kita ke rumah Abi yuk" ajak Yasmin .
" aku gak ikut yah Yas , aku nungguin Neneng , kasihan dia sendiri" Zaenab menatap teman debat nya itu .
" iya Nab , jagain Neneng , kasihan" jawab Yasmin dengan senyuman nya
mereka pun langsung pergi menuju rumah Pak ustadz .
" assalamualaikum" mereka mengetuk pintu kamar Pak ustadz
" waalaikumsalam , masuk saja !" jawab Ikbal yang sedang merawat pak ustadz di dalam.
merekapun memasuki kamar Pak ustadz , " Krekkek" pintu dibuka . mereka melihat Pak Ustadz , guru tercintanya sedang terbaring lemah di atas ranjang .
" abi ... abi tidak apa apa??" Tanya Yasmin mengelus tangan abinya
" tidak sayang , Astagfirullah kalian terluka parah sekali" Pak ustadz terkejut saat melihat lukaYasmin dan teman teman nya yang sudah di tutupi kain .
" tidak abi , kami tidak apa apa" jawab Yasmin dengan senyuman meyakinkan dengan tatapan mata sayu nya .
" benar pak , ini tidak sakit kok , Cuma goresan goresan" Jawab Zia mencari alasan agar Pak ustadz tidak cemas .
" Laila ?? kacamata kamu mana?" Tanya Pak ustadz melihat Laila tanpa kacamatanya
" oh kacamata?? , itu pak patah" jawab Laila gugup
" astagfirullah , nanti pak Ustadz beiliin yang baru yah"
" tidak pak , Laila punya kok kacamta cadangan" Jawab Laila
" kamu jangan berani berbohong Laila" Pak ustadz tidak yakin Laila memiliki kacamata
" hehe , iya pak Laila emang gak punya kacamata cadangan , tapi gak usah di ganti Pak , Laila masih bisa kok baca tanpa pake kacamata" Jawab Laila
" Laila , keputusan ini tidak bisa diganggu gugat" ujar Pak Utadz , Laila pun tersenyum .
" bilang ke semua santri untuk pergi ke puskesmas, nanti abi yang bayarin biayanya" ujar Pak ustadz, terlihat wajah cemas dari nya
" udah abi, jangan mikirin semua itu, urusan itu udah di tangani sama kang taji" jawab Yasmin menenangkan abinya itu.
" kalian juga harus mendapat perawatan" ujar Abi Yasmin melihat Luka mereka yg begitu parah sekali.
" ah abi, kami tidak papa, besok juga lukanya udh kering" jawab Yasmin tersenyum menahan rasa sakit.
" pokoknya kalian harus pergi ke puskesmas" suruh Pak ustadz
" iya pak nanti kami kesana" jawab Diana meyakinkan. Pak ustadz pun tersenyum saat itu.
" Yasmin , luka kamu parah sekali" Ikbal melihat luka Yasmin yang banyak dan parah
" gak papa , ini gak seberapa" jawab Yasmin tanpa menoleh Ikbal
" tapi Yas_" ucapan Ikbal terpotong oleh bentakan Yasmin
" sudahlah !! Abi , Yasmin sama temen temen ke kobong yah , nanti malem Insyaallah Yasmin kesini lagi" ujar Yasmin berpamitan
" kok buru buru sekali??" Tanya Abinya Yasmin
" iya abi , kasihan Neneng sama Zaenab , mereka nunggu kami di kobong" jawab Yasmin sembari membenarkan selimut Abinya itu .
" Oh yasudah kalo begitu" jawab abinya Yasmin
" kami pamit abi , assalamualaikum" Yasmin mencium tangan abinya itu . begitupun dengan teman teman nya .
" waalaikumsalam" jawab Abi Yasmin dan Ikbal.
" Pak , sepertinya , Yasmin sangat tidak suka kepada saya" Ujar Ikbal membenarkan kacamatanya dan duduk di sebelah Pak ustadz yang sedang terbaring lemah itu
" nak Ikbal , jangan putus asa , Yasmin pasti bisa kok kamu dapatkan , kamu sabar , tawakal sama allah , mungkin Yasmin masih ingin fokus belajarnya" Pak Ustadz mencoba menenangkan Ikbal . Ikbal pun tersenyum dan mengangguk kan kepalanya.

Penasaran gimana cerita selanjutnya? Apakah Yasmin esok akan masih bertemu Rasyid? Atau sebaliknya yaa?
Gimana reaksi Rasyid jika melihat bidadarinya terluka? Penasarankan??

Dia Mengkhitbahku dengan Alfiyah [ COMPLETED ] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang