44- tidak terduga

7.5K 448 59
                                    

" Yasmin, aku mencintaimu " Faishal memandang Yasmin dengan penuh penghayatan,
  " aku juga " jawab Yasmin, Faishal tiba tiba akan memeluk Yasmin. Dan..
  " tidaaaaaaaaak" Yasmin terbangun dari tidur nya dan sangat terkejut di saat Dia sedang terbaring di atas ranjang Rumah sakit dengan oksigen di hidungnya dan berbagai alat medis lainnya, Hijabnya dibasahi keringat yang membajiri kepalanya.
  " Yas, kamu sudah sadar? " terlihat Kamilah dan teman temannya langsung menghampiri Yasmin dengan mata berkaca kaca , Pak Ustadz dan Kak Yasir langsung memeluk Yasmin begitu erat. Terlihat wajah kebingungan dari Yasmin.
   " Yasmin... " tiba tiba Rasyid menghampiri Yasmin dengan senyuman tampannya, hal itu malah membuat Yasmin semakin terkejut
  " Rasyid? Kamu masih hidup? " tanya Yasmin menatap Rasyid dengan mata berbinar binar. Hal itu malah membuat teman teman, Abi dan Kak Yasir semakin kebingungan.
  " Yas, Rasyid udah sembuh, emangnya kapan Rasyid meninggal? " tanya Putra heran sekali. Yasmin malah terlihat semakin kebingungan
  " Faishal? " Yasmin menatap Faishal, dan sangat terkejut disaat melihat penampilan Faishal masih memakai baju Sma dan kacamata culun nya.
  " iya Yasmin, ada apa? " tanya Faishal. Yasmin masih terlihat sangat kebingungan.
   " Fitria? Kamu udah kesini? " tanya Yasmin langsung memegang tangan Sahabat dari kecil nya itu.
   " Yas, aku disini, kapan aku pulang?" tanya Fitria semakin heran.
  " bukannya, kamu mau nikah sama Kak Yasir? " tanya Yasmin menatap heran Fitria. Suasana di kamar rumah sakit itu hening seketika, semua teman teman Yasmin saling menatap menahan tawa.
  " Yasmin, Kakak mu baru saja pulang Dari Kairo 1 minggu yang lalu, kapan beliau melamar Fitria? " tanya Pak Ustadz sangat heran sambil membelai lembut kepala gadis cantiknya itu. Yasmin pun hanya bisa terdiam heran saat itu  . Kak Yasir pun langsung membelai  kepala adik kesayangannya itu,
  " jangan banyak fikiran, istirahatin dulu Yas " ucap Lembut Kak Yasir.
  " Ikbal sama Maysaroh sudah tunangan?" tanya Yasmin yang membuat semua orang terdiam.
  " kok tahu? " tanya Maysaroh, Yasmin hanya bisa diam kebingungan menjawabnya  .
  Tiba tiba Yasmin merasa sakit di bagian tangannya, dan Yasmin melihat perban di tangannya.
  " astagfirullah, kenapa tangan aku Abi? " tanya Yasmin menatap Pak Ustadz.
  " Begini nak, 2 minggu yang lalu, kamu kecelakaan di saat kamu berlari menuju rumah sakit untuk menjenguk Rasyid, dan kamu koma selama 2 minggu ini , ketika kamu koma, alhamdulillah Rasyid sudah pulih kembali " jawab Pak Ustadz dengan lembut menjelaskannya. Yasmin pun terdiam dan berfikir sejenak.
  " jadi, semua itu hanyalah mimpi aku disaat aku koma? " tanya Yasmin pelan masih terheran heran 
  " kamu mimpiin aku meninggal Yas? " tanya Rasyid. Yasmin pun menggelengkan kepalanya dan tersenyum malu.
  " Kamu mimpi apa aja selama ini? Sepertinya ceritanya seru nih " Tika menggoda Yasmin yang baru saja siuman itu. Yasmin pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya kembali.
  " Yas, besok kita UN, kira kira kamu bisa kan ikutan ujian? " tanya Rasyid
  " insyaallah aku bisa " jawab Yasmin.
  " Selama kamu koma, Rasyid benar benar tidak pernah henti hentinya jenguk kamu, tiap hari dia selalu membacakan ayat ayat suci untukmu " ucap Fitria. Yasmin pun tersenyum malu saat itu, dan pipi merah mudanya terlihat begitu cantik sekali.
  " abi? Abi tidak marah Rasyid jenguk Yasmin? " tanya Yasmin
  " abi sudah tahu cerita kalian, abi sudah tahu perjuangan Rasyid, Abi sudah tahu bagaimana rasanya jadi kamu, disaat kamu harus menahan segalanya demi ketaatan dan janjimu kepada abi , abi bangga kamu di perjuangkan oleh seorang lelaki yang mencintaimu dengan penuh ketaatan" jawab Pak Ustadz. Yasmin pun tersenyum dan langsung memeluk Pak ustadz.
  " terimakasih abi " saut Yasmin, Pak Ustadz pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya sambil membelai lembut kepala gadis cantik bermata sayu nya itu.
  " Kak Yasir," Yasmin kembali memanggil Kakak nya itu .
  " iya Yasmin, ada apa? Udah kembali ingetannya lagi? " tanya Kak Yasir.
  " alhamdulillah sudah " jawab Yasmin tertawa geli dan langsung memeluk Kakak nya itu.
  " sakit kok nambah gendut aja? " tanya Kak Yasir
  " ihh Kakak " Yasmin langsung memukul pelan Kak Yasir.
  " aku mukul gini, berasa waktu mukul Faishal dalam mimpi waktu itu " gretak Yasmin dalam hati mengingat mimpinya waktu itu .
  " Yas, selama kamu sakit, banyak hal yang tidak kamu ketahui selama ini " ucap Zia sambil merangkul sahabatnya itu.
  " masyaallah, apa itu Zia? " tanya Yasmin.
   " yang pertama, Rasyid, sudah meminta izin kepada Pak Ustadz untuk bisa sesegera mungkin melamar mu dengan 1002 bait Alfiyah setelah 2 minggu acara perpisahan sekolah, dan pernikahan kalian akan dilaksanakan 1 bulan lagi " ucap Zia memeberitahukan nya dengan wajah bahagia dan sumringah sekali. Yasmin pun tersenyum dan meneteskan Air mata bahagianya.
  " Kalo kita sudah halal, pasti yang pertama kali menghapus Air mata kamu adalah tanganku ini Yas " Ucap Rasyid. Yasmin pun tersenyum dan langsung menghapus Air mata bahagianya.
  " benarkah itu abi? " tanya Yasmin pada Pak Ustadz, Pak Ustadz pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Lagi lagi Yasmin tersenyum dan meneteskan Air mata bahagia.
  " kalo kabar kedua, Faishal dengan Diana juga sudah komitmen sampai mereka lulus sarjana , mereka tidak akan pacaran dan tidak akan pacaran dengan yang lain, mereka akan menikah setelah lulus kuliah " sambung Kamilah .
  " apa? " Yasmin tersenyum Karena mengingatkan nya disaat Faishal menjadi suaminya dalam mimpi panjang tersebut.
  " semoga allah senantiasa menjaga hubungan kalian sampai ikatan yang halal " ucap Yasmin
  " aamiin " jawab semua
  " eh Yasmin, aya (Ada) satu lagi kabar bahagianya Teh, kalo sebenernya Zaenab kita teh sudah berhijrah memakai niqab " ucap Neneng dengan berbicara khas sundanya.
  " masyaallah, Zaenab " Yasmin menatap Zaenab yang sedang berdiri dibelakang Neneng itu dengan mata berkaca kaca. Zaenab mulai mendekati Yasmin
  " kenapa kamu malah sembunyi Nab? " tanya Yasmin
  " aku malu Yas, aku takut, jika keputusan ku ini malah membuatmu sedih, dan bahkan benci sama aku " jawab Zaenab
  " ya allah tidak Zaenab, aku tidak akan membencimu, aku tidak akan menjauhimu ,ketahuilah hal seperti ini yang membuat aku bahagia, memiliki sahabat yang solehah seperti kalian semua " jawab Yasmin, ucapan itu malah membuat Zaenab sang wanita tomboy yang sudah berubah menjadi peminim sekali saat ini menangis terharu oleh kata kata Yasmin 
  " kamu tidak malu memiliki sahabat yang seperti teroris? " tanya Zaenab
  " kamu bukan teroris, orang lain salah, wanita bercadar adalah wanita mahal, karena wajah dan seluruh tubuhnya hanya bisa dilihat oleh sang Imam nya sendiri," jawab Yasmin membuat hati Zaenab terharu mendengar perkataan nya. Zaenab tidak bisa membendung Air matanya lagi, dia langsung memeluk Yasmin .
  " terimakasih Yas , sudah menjadi sahabat sekaligus motivator aku selama ini" ucap Zaenab
  " iya nab , terimakasih juga sudah menerimaku apa adanya " jawab Yasmin, 
  " nak, abi sama kakak mu keluar sebentar ya" ucap Pak Ustadz
   " iya abi " jawab Yasmin , sementara itu, Yasmin tidak sengaja melihat Rasyid, seorang lelaki tampan yang pernah dia impikan meninggal dunia itu sedang duduk di kursi rumah sakit dengan kitab Alfiyah ibnu malik di tangannya , terlihat kefokusan yang amat mendalam dari nya, Rupanya Rasyid sedang menghafal.
  " ekhem yang lagi liaitin calon imam" Ucap Zia, semua teman teman Yasmin pun tertawa , sementara Rasyid terdiam dan langsung menghentikan hafalannya
  " kok berhenti? " tanya Laila
  " cuma mau bilang aja sama Yasmin, Sabar ya, 59 bait lagi aku khatam " ucap Rasyid yang membuat Yasmin tersenyum malu.
  " udah ah udah jangan baper baperan mulu, gak kasihan apa sama yang jomblo? " Sindir Kamilah.
Mereka pun bisa tertawa setelah 2 minggu menegangkan ini ,

Sempet merasa kecewa ya kalo Rasyid meninggal? Yang padahal ceritanya cuma kejutan saja,
  Mau tau perjuangan seorang Rasyid untuk mendapatkan hati bidadarinya? Nantikan Part selanjutnya
  Next Part 60 bintang.

Dia Mengkhitbahku dengan Alfiyah [ COMPLETED ] RevisiWhere stories live. Discover now