32- Air Mata Rasyid

6.2K 276 6
                                    

Yasmin menatap lelaki yang memegang tangan nya itu dan sangat terkejut disaat memandang wajah nya ,ternyata lelaki itu adalah Pak Ustadz
" aduhh mati deh " bisik Zaenab menepuk jidat nya
" Kalian mau kemana? " tanya Pak Ustadz tanpa segaris senyum pun
" abi kok ada disini? " tanya Yasmin gagu dan keringat sudah mulai membasahi kerdung nya
" ditanya malah nanya lagi, gak peduli sekarang jawab pertanyaan abi!! " bentak Pak Ustadz
" Yasmin sama temen temen mau ngejenguk Rasyid " jawab Yasmin polos dan pasrah, sementara teman teman Yasmin hanya bisa terdiam dan menundukkan kepala
" nanti kalian akan dapat hukuman lebih berat lagi!! " bentak Pak Ustadz . Yasmin dan teman teman nya pun hanya bisa terdiam dan menangis, meratapi kesalahannya
" tapi Pak , teman kami sedang koma di rumah sakit , bukankah kita harus jenguk sodara kita yang sedang sakit?" tanya Zia pelan
" niatnya jenguk Sodara atau mau nganterin Yasmin pacaran? " tanya Pak Ustadz, hal itu membuat Yasmin dan teman temannya terkejut dan terdiam paku saat itu juga
" abi kecewa sama kamu Yasmin, kamu udah janji sama abi untuk tidak pacaran, tapi buktinya? Kamu ingkar janji!! " bentak Pak Ustadz,
" abi, Yasmin enggak pacaran," jawab Yasmin lirih dan meneteskan Air matanya
" udah, pak sopir anterin mereka ke pondok! Ikuti mobil saya " ujar Pak Ustadz menyuruh sopir mobil bak untuk pergi Mengantarkan Yasmin dan teman temannya.
***
Sesampainya di asrama, Yasmin dan teman temannya langsung dipanggil ke kantor Santri, Dimana mereka akan mendapatkan introgasi dari Pak Ustadz sebagai santri yang sudah melaksanakan kasus sebanyak 2 kali
" Yasmin, abi benar benar kecewa sama kamu, abi kira kamu adalah anak yang patuh sama orang tua ternyata " ucap Pak Ustadz sambil duduk di kursi kepala pesantren dengan raut wajah kecewa
" abi, demi allah Yasmin enggak pacaran " jawab Yasmin tidak henti hentinya meneteskan Air mata di pipi merah mudanya
" lalu, Rasyid itu siapa? " tanya Pak Ustadz, " abi menemukan surat surat ini dari lemari kamu!! " sambungnya sambil menunjukkan surat Surat dari Rasyid yang selama ini Yasmin simpan di lemarinya
" abi b-buka lemari Yasmin? " tanya Yasmin terkejut dan pelan sekali
" iya, abi kecewa Yasmin " bentak Pak Ustadz sambil melemparkan surat surat itu kelantai, Yasmin dan teman temannya hanya bisa terdiam dan menangis saat itu
" abi, Yasmin enggak pacaran" jawab Yasmin kembali mencoba menjelaskan.
" iya Pak, sebenernya.. " belum saja Fitria menyelesaikan ucapannya, Pak Ustadz sudah membentak mereka lagi
" tidak ada alasan, besok pagi kalian harus bersihkan kolam di belakang dan bawa sampah sampah disana " ujar Pak Ustadz sembari meninggalkan mereka dengan penuh kemarahan
" tuhkan, aku bilang kita harus patuh aturan " ujar Kamilah
" janganlah engkau menyalahkan kami, karena sahabat tidak mungkin saling menyalahkan " Puitis Saidah
" bener tuh, harusnya kita motivasi temen kita supaya semangat lagi " Balas Zaenab menyangkal Kamilah.
" udah udah, aku minta maaf sama kalian semua, karena aku, kalian harus nanggung resikonya," lirih Yasmin dengan mata sayu nya masih mengeluarkan air mata
" udah Yas tidak apa apa, susah senang kita harus tetap sama sama " ujar Maysaroh. Yasmin pun tersenyum
" nih surat dari Rasyid, simpan Yas buat kenangan " ujar Zia membawa surat surat yang dilempar Pak Ustadz tadi. Yasmin pun langsung membawanya
" udah jangan nangis jelek tau " Diana menghapus Air mata Yasmin dengan penuh kelembutan dan kasih sayang
" kamu juga tadi nangis " jawab Yasmin kembali menghapus bekas Air mata Diana
" sudah pada intinya kita semua udah nangis " ujar Laila langsung memeluk Yasmin, mereka semuapun langsung berpelukan.
***
Keesokan harinya, tepatnya pada hari Jumat, Yasmin dan teman teman harus siap melaksanakan hukuman mereka
" kalian jadi di hukum? " tanya Tika
" iya Tik " jawab Zia
" aku ikut ya " ujar Tika
" jangan, kamu enggak ngelanggar aturan, jadi kamu haram buat dihukum " jawab Kamilah
" kan kita harus solider " jawab Tika
" kali ini enggak usah " jawab Zia
Tika pun hanya bisa berdiri di pinggir kolam melihat para Sahabat nya dihukum
" kalian siap? " tanya kang taji dengan lantang , Yasmin dan teman temannya pun hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah lesu dan sebal
" Yasmiin ada telpon!! " tiba tiba Tika langsung memanggil mereka karena HP Asrama berdering
" dari siapa? " tanya Yasmin
" Leora, katanya Rasyid kritis" jawab Tika khawatir dengan masih memegang telpon genggam jadul milik asrama.
" apa? " tanya Yasmin dengan Air mata sudah di ujung matanya ,teman teman Yasmin pun sangat terkejut ,Yasmin langsung akan berlari dari tempat hukuman, namun Kak Ayu ,salah satu roisah di pondok itu langsung mencegah Yasmin
" kak teman kami sedang kritis, kami harus pergi , kami harus liat kondisi teman kami " ucap Yasmin bersikeras untuk pergi ke rumah sakit,
" Jangan jadikan alasan itu untuk menutupi kesalahan kalian " bentak Kak Ayu tegas masih memegang kedua tangan Yasmin sehingga Yasmin tidak bisa apa apa
" tapi kak!! Apa kakak enggak ngerasain gimana jadi Yasmin, temannya kritis kak " ucap Zaenab membantu Yasmin
" Diam!!" kang Taji membentak Zaenab kembali, dan dengan langsung Kak ayu mendorong Yasmin ke kolam
" kak! Kakak tidak punya etika? Dia manusia kak!! " bentak Fitria
" tidak peduli !! cepat kalian turun atau saya yang akan mendorong kalian semua!! " bentak Kang Taji, apa daya? Para sahabat Yasmin pun langsung menuruni kolam bau dan kotor itu, Yasmin dan teman temannya hanya bisa pasrah dan menangis sejadi jadinya di kolam itu sambil memunguti sampah
Disisi lain Leora, Faishal, Putra dan ibunya Rasyid hanya bisa menangis menatap Rasyid yang sedang berjuang melawan sakitnya, dan dokter menggunakan defibrillator untuk membantu Denyut jantung Rasyid
" Rasyiiid, yaallah" Putra menangis menjerit jerit memandang sahabatnya sedang berjuang bertaruh nyawa saat itu
" istigfar Put " Faishal memeluk Putra sangat erat dan mencoba menenangkan nya
" selamatkan anak hamba ya allah " lirih Ibunya Rasyid dengan dibanjiri Air mata di pelukan Leora saat itu. Darah sudah mulai keluar dari mulut Rasyid dan tangan nya sangat pucat
" Yasmiiin lo kemanaa " ujar Leora memandang Rasyid yang sedang kritis saat itu
Sementara Yasmin, dia masih dihukum membersihkan kolam bersama teman temannya dengan dibanjiri air mata, Tika hanya bisa menangis dipinggir kolam melihat sahabatnya dihukum tanpa ampun
**
Leora masih memeluk erat tubuh ibunya Rasyid saat itu , Putra bersikeras akan memasuki ruangan, dia mendobrak dobrak pintu saat itu
" istigfar Put " lerai Faishal menahan Putra yang sangat terpukul saat itu . Namun, emosi Putra tidak bisa dibendung, dia langsung memasuki ruangan dan menghampiri Rasyid, Putra menatap Lelaki tampan itu sedang berjuang melawan sakitnya
" dek mohon tunggu diluar ya " suruh salah satu suster disana
" Diem lo!! Gue mau dampingi sahabat gue! " jawab Putra membentak suster itu karena emosi
" Putra, bahasa kamu jaga, itu gak sopan " lerai Faishal kembali
" enggak pokoknya gue mau disisi Rasyid, awas jangan halangi gue " bentak Putra menangis histeris saat itu memandang Rasyid yang sedang kesakitan
" tapi ini sudah peraturan rumah sakit " ujar Suster
" sus, kami mohon izinkan kami disini " ujar Leora memohon dengan wajah melas sekali, Air matanya masih mengalir basah dipipinya ,apa daya? Suster pun hanya bisa terdiam dan membiarkan mereka
" laaailaaaha illallah " Putra membisikan lafadz agung itu kedekat telinga Rasyid dan memegang kepala Rasyid perlahan
" laaailaaha illallah " Tidak henti hentinya Faishal dan Putra memberikan ucapan itu kepada Rasyid, sahabat nya yang sedang dijemput sang malaikat maut itu
Sementara Leora dan Ibunya Rasyid merasa lemas sekali, dan akhirnya Ibunya Rasyid pun pingsan , Suster pun langsung membawa Ibunya Rasyid untuk mendapatkan perawatan .
" Rasyiid, Kamu harus kuat yah, Yasmin nunggu janji kamu, Bangun Syid banguun lo pasti kuat " ucap Faishal menatap lelaki berhidung mancung dan berkumis tipis itu dengan tangisan yang histeris
Sementara Putra dan Leora masih membisikkan lafadz Laailaha illallah itu dengan tangisan tidak henti hentinya
Leora mencoba menghubungi nomor telpon Yasmin tetapi lagi lagi panggilan itu ditolak
" pliss Yass " Leora mulai merasa geram, karena telpon nya selalu dimatikan, padahal, Bukan Yasmin yang menolak tetapi Kak Ayu
Yasmin masih membersihkan kolam itu,
" sudah!! Ayo kalian naik ke darat!! " suruh Kang Taji dan Kak Ayu
Dengan segera Yasmin langsung beranjak dari kolam dan langsung berlari keluar gerbang bersama 10 sahabatnya, mereka masih memakai pakaian kotor bekas dihukum tadi
" heyy kalian mau kemana? " bentak Kang Taji berlari mengikuti mereka
Tetapi Yasmin dan teman temannya tetap berlari menuju Rumah Sakit
" kita kekolam dulu Yas, supaya tidak bau " ujar Zia menunjukkan kolam bersih dipinggir jalan, mereka pun langsung turun dan membersihkan pakaiannya . Sementara Tika mencari mobil bak untuk pergi ke Rumah sakit,Setelah mendapatkan mobil sewaannya mereka semua langsung menaiki mobil bak itu sementara kang Taji masih mengejar mereka
" aku gak tahu kondisi Rasyiid gimana " lirih Yasmin menangis histeris
" semoga Rasyid baik baik aja Yas, udahlah jangan difikirkan " ucap Diana menenangkan Yasmin . Yasmin hanya bisa menangis histeris saat itu

Dia Mengkhitbahku dengan Alfiyah [ COMPLETED ] RevisiWhere stories live. Discover now