4

7.4K 1K 158
                                    

"saya pikir tanpa bukti dokumentasi berita itu gak akurat."

Kinan yang baru saja turun dari kendaraan roda empatnya langsung terkesiap karena suara berat itu tiba-tiba muncul tak jauh didepannya.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Jeff sudah pasti paham bahwa kehadirannya mengundang tanda tanya dibenak cewek itu.

Ia menghampiri Kinan dan langsung menyodorkan gulungan surat kabar ditangannya.

"oh, ya. Saya sudah publish kemarin," ucap Kinan bermaksud untuk sekadar memberitahu.

Jeff terkekeh, "itu alasan saya datang kesini. Saya pikir kamu punya bukti selain wawancara ini,"

"foto itu kan untuk memperkuat berita, kalo gak ada pun gak apa-apa. Kan udah saya cantumin juga nama dokter, "

Tak ada jawaban lagi dari mulut dokter muda dihadapannya itu. Keduanya mematung dalam waktu sepersekian detik.

Kinan benar-benar takjub. Meski secara signifikan memang berbeda, tetapi sorot mata Jeff memiliki aura yang sama dengan milik Attala. Kali ini lebih meneduhkan.

Sejenak Kinan bergumam, "maaf kalo berita yang saya buat gak sesuai menurut dokter," ujarnya.

"emang gak sesuai. Makanya kamu kena pasal,"

"pasal?" tanya Kinan dengan kening berkerut.

Jeff tersenyum samar, "sana masuk, kamu mau siaran kan?" ujarnya sambil melirik pintu masuk.

Kinan mengangguk membenarkan walaupun masih dengan raut kebingungan.

Tiba-tiba Jeff menarik tangan kanannya lalu memberikan gulungan koran pada Kinan. Telunjuknya mengetuk sudut paling atas kertas abu-abu itu, yang ternyata tertera sebuah tulisan.

"saya tunggu jam 4 sore."

Usai membisikkan kata itu, Jeff tersenyum lagi kemudian berlalu begitu saja. Meninggalkan Kinan yang masih berdiri ditempatnya seperti orang bodoh.

Mulutnya sudah terbuka tapi ia urungkan niatnya untuk mencegat dokter itu. Kinan membaca tulisan tersebut yang ternyata merupakan alamat sebuah restoran Jepang ternama.

🔫🔫🔫

Dengan langkah santai Kinan memasuki restoran Jepang yang dimaksud. Dugaan bahwa ia akan menunggu selama berjam-jam ternyata salah. Jeff sudah menduduki salah satu kursi disana.

"dok?" panggil Kinan.

Cowok yang sedang fokus pada gadgetnya itu langsung menoleh. Bukan karena merasa terpanggil, melainkan karena tersentak kaget.

Kinan duduk disebelahnya, "udah lama?" tanyanya sembari melirik jam tangan. Masih jam empat kurang dua puluh menit.

Jeff meletakkan handphone diatas meja lalu menopang kepalanya menghadap Kinan, "kalo begini gak ada yang percaya kamu reporter kayaknya," gumamnya. Melenceng dari pertanyaan.

Kinan tertawa, "kenapa begitu?"

"kamu terlalu cantik kalo menurut saya."

"bisa aja," Kinan jadi salah tingkah, "mau langsung pesen?" tawarnya.

Jeff mengangguk, "silahkan."















"saya lagi gak ada tindakan hari ini, makanya bisa cepet." seolah menjawab pertanyaan sebelumnya, Jeff berbicara meski matanya fokus pada menu makanan.

Kinan menoleh sekilas lalu mengangguk, "pantes. Saya pikir saya bakal nunggu lama sampe malem," guraunya.

Jeff tersenyum, "yang nunggu lama itu pasien bpjs aja, kamu ngapain."

✔ [0.2] AN INTELLIGENCE - KINAN Chap. 2// Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang