14

6.1K 876 38
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, keduanya sampai pada sebuah tempat dengan nuansa alam yang masih sangat asri. Sebuah penginapan di daerah Kaliurang lebih tepatnya.

"atas nama siapa pak?" tanya bagian resepsionis begitu setibanya disana.

"Jeff Rianda." jawabnya.

"kamar 15 di lantai dua ya, ini kuncinya."

Dengan dipandu oleh salah satu pegawainya yang mengenakan batik khas Jawa Tengah, mereka sampai di kamar masing-masing. Jelas, tidak mungkin juga kalau Kinan dan Jeff berada dalam satu ruangan yang sama selama lima hari.

Tentu saja Kinan memesan kamar secara mendadak. Beruntung masih ada yang belum terisi tepat disebelah kamar yang Jeff tempati. Disanalah Kinan akan beristirahat.

"kalo gak berani tidur sendiri, ke sebelah aja." gumam Jeff sembari tangannya sibuk memutar kunci.

Kinan yang juga sedang membuka pintu langsung menoleh, "ke sebelah mana nih? Kan sana ada juga," ia melirik kamar lainnya.

"ya sebelah sini lah, kalo disana isinya kakek-kakek emang mau?"

Kinan tertawa geli dan refleks memukul lengan Jeff karena tingkah konyolnya.

Jeff melirik Kinan dengan senyum tipis, "kamu jadi tanggungjawab aku selama disini, jangan berani-berani pergi sendiri ya? Awas loh." tuturnya.

Mendengar itu Kinan jadi merasa sedikit lega, setidaknya Jeff memang selalu pasang badan untuknya.

Cewek itu mengangguk paham, "siap pak dokter!"

Jeff nyengir lebar lalu menunjuk kedalam kamar yang akan Kinan tempati dengan gerakan dagunya, "masuk gih, istirahat."

Kinan mengangguk lagi, ia segera membuka pintu untuk masuk ke kamarnya.

"tapi jangan tidur,"

"loh, kenapa?" Kinan berbalik dan tak jadi melangkah.

"jam dua kita cari makan." ujar Jeff dengan senyum kecil.

Mungkin memang sewajarnya seorang pria bersikap seperti itu pada wanita, baik itu rekan kerja maupun orang-orang terdekatnya. Kinan tidak ingin salah menangkap maksud, ia takut terbawa perasaan oleh Jeff.

Masing-masing memasuki kamarnya untuk beristirahat karena perjalanan panjang cukup menguras tenaga.

Ditempatnya, Kinan terduduk lemah, lebih tepatnya jantungnya yang lemah. Ditangkupnya wajah dengan kedua tangan, mengecek suhu tubuhnya sendiri karena mendadak terasa panas sekali. Salah tingkah.

Ia menyalakan layar ponsel, masih ada waktu kurang lebih satu jam untuk istirahat sebentar. Setelah itu mereka harus keluar untuk mencari makan. Jeff benar, setelah turun dari kereta, belum ada makanan lagi yang masuk ke perut mereka.

🔫🔫🔫

"besok kan aku ke rumah sakit nih, kamu ikut aja ya?" ajak Jeff sambil mengaduk teh manis miliknya.

Seseorang datang membawakan dua porsi nasi gudeg pesanan mereka. Tidak memakai piring seperti biasanya, melainkan memakai rotan yang sudah dibentuk sedemikian rupa lalu dialasi dengan daun pisang, barulah diisi dengan nasi plus gudeg nangka khas Jogja.

Kinan tersenyum, "makasih bu." ucapnya. Si ibu mengiyakan dengan senyum yang sama ramahnya.

"ngapain aku ikut? Mendingan wisata sendiri," balas Kinan mengenai ajakan sebelumnya.

"apa-apaan? Gak ada," tolak Jeff mentah-mentah.

Tawa Kinan pecah. Nampaknya Jeff sangat tidak menginginkan dirinya pergi sendirian.

✔ [0.2] AN INTELLIGENCE - KINAN Chap. 2// Jung JaehyunWhere stories live. Discover now