13

6.1K 887 40
                                    

Malam itu tidak seperti biasanya, Kinan tidak sedang mengendarai mobil sendiri hari ini. Dan yang biasanya naik taksi agar lebih praktis, kini memilih naik bus.

Sepanjang perjalanan dari halte menuju rumah dilaluinya dengan bersenandung lagu-lagu klasik. Bukan karena ingin, tapi lebih kepada sekadar untuk mengusir bayang-bayang manusia yang belakangan ini semakin menjadi-jadi dikepalanya.

Hal tersebut tidak dapat bertahan lama, karena salah satu yang sedang berada dalam pikirannya kini benar-benar ada dihadapannya.

Kata-kata yang kemarin saja masih terngiang dikepala, kini oknum yang mengatakan malah sudah ada lagi di tempat. Padahal yang kemarin pun belum sempat ia jawab, saat Jeff menanyakan satu hal yang membuatnya langsung gila mendadak.

Jeff sedang berdiri mondar-mandir sambil sesekali menendang kerikil ke sembarang tempat. Bahunya yang lebar terlihat naik turun seperti sedang mengatur nafas.

Perlahan Kinan menghampiri dan mau tak mau harus memanggilnya karena pria itu masih tidak menyadari kedatangannya.

"dokter Jeff?"

Yang dipanggil menoleh.

Dengan cengiran khas Jeff menghampiri Kinan. Sementara ditempatnya, Kinan langsung mengalihkan pandangan karena senyum Jeff luar biasa indah. Terutama lesung pipi itu.

"kamu pulang naik apa?" tanyanya bingung.

"aku naik bus," Kinan tersenyum tipis, "dokter dari kapan? Kenapa gak masuk?"

Jeff melirik kearah rumah Kinan lalu kembali menatap gadis itu, "gak ada orang kan?"

Dalam hati Kinan merutuki kebodohan dirinya sendiri. Bagaimana bisa laki-laki itu masuk kalau didalamnya saja tidak ada pemilik rumah.

Jeff menyadari rumah itu kosong karena lampu taman yang padam sejak ia datang kesini.

"masuk dulu?" tawar Kinan.

Cowok itu terlihat menimbang-nimbang, tapi melihat kondisi yang sepi akhirnya ia memutuskan untuk mampir sebentar. Bukan apa-apa, tujuannya hanya satu, menjaga dan memastikan gadisnya baik-baik saja sampai kedua orangtuanya kembali.

Dianggukinya tawaran itu dengan segera, bersamaan dengan Kinan yang langsung membuka gembok pagar dengan kunci cadangan.

Ia melangkah diikuti Jeff dibelakangnya.

"yuk," ajak Kinan setelah membuka pintu rumah.

Jeff menggeleng, "diluar aja." tolaknya halus.

"oh oke, duduk aja dok. Aku ke dalem sebentar,"

Sementara Kinan masuk ke dalam rumah, Jeff duduk di kursi teras. Tak lama lampu halaman depan rumah menyala, menambah penerangan di malam yang sunyi ini.

Setelah beberapa menit Kinan kembali dengan nampan ditangannya.

"orangtuaku lagi ke rumah sodara, sebentar lagi juga pulang." gumam Kinan sembari meletakkan segelas es teh manis diatas meja. "diminum dok," tambahnya.

Jeff mengangguk sekali, "makasih ya."

"oh iya, kok tumben kesini?"

Bukan berbasa-basi, ia memang penasaran mengapa Jeff ada di kediamannya pada malam hari. Karena alasan tanpa sengaja lewat lalu mampir hanya bisa satu kali ditoleransi.

"mau ketemu kamu," jawab Jeff langsung, "soalnya besok-besok gak bisa."

Kinan terkekeh pelan, "kenapa gak bisa?"

"kok ketawa sih orang serius juga," Jeff bergumam membuat Kinan semakin salah tingkah karena sorot matanya, "aku mau ke Jogja lima hari kedepan, makanya harus kesini dulu." jelasnya.

✔ [0.2] AN INTELLIGENCE - KINAN Chap. 2// Jung JaehyunWhere stories live. Discover now