16

6.4K 870 54
                                    

Jangan tanya apa yang terjadi keesokan harinya. Jeff tetap mengurus pekerjaannya di rumah sakit, tentu saja bersama Kinan yang mengikuti kemana pun ia pergi. Dua puluh empat jam penuh.

Dan hari ini, usai kembali dari rumah sakit, Jeff mengajak Kinan untuk berkeliling Jogja. Hitung-hitung amunisi karena cewek itu telah setia menunggu bahkan sampai berjam-jam di rumah sakit.

"bosen ya?" Jeff menoleh sekilas lalu kembali fokus pada jalan raya didepannya.

Tepat sekali, mereka naik mobil. Mobil rental yang disewa selama empat hari terhitung dengan hari ini.

Kinan hanya tersenyum simpul. Tak perlu dijawab pun sebenarnya Jeff sudah tau bahwa menunggu adalah hal paling menyebalkan sepanjang masa kehidupan.

"ternyata dokter hapal ya jalanan disini?"

"sebenernya ini arah ke rumah nenek aku." jawab Jeff.

Kinan membulatkan mulutnya sambil mengangguk beberapa kali. Pantas saja kalau begitu.

"kenapa gak mampir aja?" tanya Kinan.

Jeff langsung tersenyum, "kalo ada waktu kita mampir. Kamu mau dikenalin sebagai calon bukan?" godanya.

Sontak rona diwajah Kinan kembali nampak, "calon apa? Calon gubernur?" kekehnya.

Tawa Jeff langsung menyembur, "tumben, belajar dari mana kamu lawakan kayak gitu?"

Kinan bergumam sesaat, "dari calonku," jawabnya sambil melihat kearah Jeff. "calon wakil gubernur." lanjutnya.

Mendengar itu Jeff lagi-lagi tertawa. Sudah bagus depannya calon, tetapi ternyata calon gubernur yang dimaksud.

Dan lawakan-lawakan itu sebenarnya sudah tidak lucu lagi jika disampaikan pada masa sekarang. Kolot abis. Tapi entah mengapa kalau mereka berdua yang mengatakan jadi berkali-kali lebih lucu dari apa yang sebenarnya.

Tidak ada satu jam perjalanan, mereka sampai pada sebuah peternakan kuda. Kinan melompat turun dari mobil dan langsung menghampiri Jeff yang sudah menunggunya.

"kamu takut kuda?" tanya Jeff.

"kuda? Ya enggak lah."

Dua tiket masuk seharga puluhan ribu rupiah itu sudah berada ditangan. Plus sarana belajar bagaimana merawat kuda sebagai hewan ternak. Contohnya memandikan atau membersihkan kotoran di kandangnya.

Gila kalau memang Jeff membawa Kinan karena tujuan tersebut. Kebanyakan orang membawa pasangannya ke tempat yang romantis, tapi itu tidak berlaku untuk Jeff.

Sebenarnya ini peternakan kuda, tapi juga dijadikan sebagai tempat wisata sambil belajar.

Jeff membawa beberapa perlengkapan dan meminta Kinan untuk memakainya.

Setelah siap, barulah keduanya menuju pacuan kuda.

"dok? Serius?" Kinan panik, jelas panik.

Kuda bukan kendaraan mesin yang bisa diarahkan kemana pun si pengemudi inginkan. Ini hewan yang juga hidup, kalau tiba-tiba ngamuk, itu yang menjadi masalah.

Jeff mengangguk, "berani kan?"

"auw!"

Berani menghindar sudah pasti. Jangankan menunggangi, ketika si kuda mengarahkan kepala dan hampir mengenainya saja sudah ketakutan bukan main.

Jeff malah menertawakan, tapi sambil menarik tangan Kinan agar tak jauh-jauh apalagi sampai kabur.

"denger-denger sih tadi ada yang bilang berani sama kuda,"

✔ [0.2] AN INTELLIGENCE - KINAN Chap. 2// Jung JaehyunWhere stories live. Discover now