26

6.6K 865 98
                                    

Sepulang dari rumah sakit beberapa waktu lalu, Kinan masih diberikan dispensasi dari perusahaan untuk berisirahat. Tapi bukannya menggunakan kesempatan itu untuk mengembalikan kondisinya, ia malah pergi ke suatu tempat.

Dena dan Indra. Dua serangkai itu sengaja menyempatkan diri untuk menjenguk sahabat karibnya yang hampir mati karena overdosis obat kemarin. Disinilah mereka sekarang, di kedai kopi ternama asal negara kulit putih, Amerika.

"lo kenapa sih, Kin? Ya ampun kok bisa gitu? Sumpah gak bisa ngomong gue, gak abis pikir."

Sejak baru datang tadi Dena tak berhenti menghujani Kinan dengan wejangan-wejangan khasnya. Sementara Indra lebih banyak memijat kening karena terlalu pusing. Pusing memikirkan Kinan dan juga pusing mendengar suara Dena yang melengking nyaring.

"terus lo gak di rehab kan?"

Indra yang baru saja menyentuh gagang cangkir langsung tersedak salivanya sendiri. Cowok itu menoleh pada Dena.

"Den, bertahun-tahun temenan, gue baru nyadar kalo elo ternyata blo'on." celetuk Indra, "dia bukan overdosis narkoba, cantikkk." lanjutnya gemas.

Sementara Dena langsung mengerucutkan bibirnya, "intinya kan overdosis, gimana caranya biar dia lepas dari obat-obatan itu kan?" timpalnya tak mau kalah.

Kinan hanya tersenyum geli mendengar pertengkaran mereka. Bak anjing dan kucing, selalu saja ada konflik konyol saat bertemu.

"udah lah, lagian gue gak apa-apa kan? Kalian liat sendiri kan?" Kinan mengangkat tangannya sebatas bahu.

"sujud syukur gue, lo gak apa-apa. Jangan kayak gini lah Kin caranya, gak lucu kalo lo mati bawa bebannya Attala."

Indra langsung melirik Dena lagi.

Kinan tertawa kecil, "bisa banget mulut lo, Den." gumamnya.

🔫🔫🔫

Pintu lift terbuka pada lantai delapan. Membawa serta tubuh Kinan yang sedang bersandar untuk berdiri tegap. Belum sampai melangkah keluar, disana sudah berdiri pria yang akan ditemuinya.

Jeff segera menyimpan ponsel di saku jaketnya ketika pintu lift terbuka. Begitu ia mendongak, matanya langsung membulat karena mendapati Kinan tengah berdiri disana.

"Kinan?"

Kinan tersenyum kaku. Ia tertangkap basah ingin mengunjungi apartemen Jeff. Dan kebetulan penghuninya sedang ada disana.

Dengan langkah panjang Jeff masuk, menekan tombol yang menunjukkan lantai paling dasar atau basement.

"kok diem? Bukannya kamu kesini mau ketemu aku?"

Suara berat Jeff mengejutkan Kinan yang berada tepat disampingnya. Cowok itu mengulum senyum karena merasa lucu. Kinan mulai menunjukkan gestur aneh belakangan ini. Antara ingin agresif tapi masih malu-malu.

"tadinya. Tapi keliatannya dokter mau pergi ya?"

Jeff mengangguk, "mau pulang ke rumah papa. Mau ikut?"

"mau."

Jawaban spontanitas itu membuat Jeff langsung menoleh pada Kinan. Ia tak menyangka bahwa cewek itu benar-benar mengiyakan ajakan basa-basinya tersebut.

🔫🔫🔫

Sepanjang perjalanan keduanya banyak membicarakan tentang masa kecil. Diiringi lagu-lagu lawas dengan volume tak melebihi suara mereka. Mobil Kinan ditinggal di basement apartemen Jeff.

Kinan tertawa mendengar cerita saat Jeff masih duduk di sekolah dasar. Waktu dirinya hampir kabur karena ada petugas puskesmas datang untuk menyuntik anak-anak kelas satu dan dua di sekolahnya.

✔ [0.2] AN INTELLIGENCE - KINAN Chap. 2// Jung JaehyunDonde viven las historias. Descúbrelo ahora