30

6.2K 807 41
                                    

Kali pertamanya Kinan melihat Jeff segalak itu. Tak bisa dipungkiri, Kinan memang tertegun. Tapi segera mungkin ia kembali pada realita pagi ini, sebelum dua orang didepannya itu saling baku hantam.

"tolong jangan ribut, kita bukan anak sekolah lagi." ucap Kinan masih berusaha menyudahi suasana seperti ini. "kalo waktunya untuk memilih, aku pasti akan memilih." tutupnya.

Jeff lantas menatapnya. Begitu pun Attala yang juga langsung melonggarkan cekalan tangannya, bahkan melepasnya.

Dalam hati Kinan berterima kasih. Ia hampir mati berdiri kalau saja Attala benar-benar tidak ingin melepaskannya.

"kamu lebih baik pulang," pinta Kinan pada Attala. Setelah itu ia melirik Jeff, "ikut aku."

🔫🔫🔫

Sejak beberapa menit yang lalu, baik Kinan maupun Jeff, keduanya tak juga saling bicara. Cowok itu terus membuntuti dari belakang.

Baru ketika Kinan menghentikan langkahnya, ia pun melakukan hal yang sama.

Kinan memutar posisi tubuhnya menghadap Jeff, "dokter dari mana? Kenapa tiba-tiba ada disini?" tanyanya.

"kamu gak perlu tau aku dari mana,"

"kenapa? Gak ada hak? Oke, aku emang gak berhak."

Terlihat jelas bahwa keduanya masih belum bisa mengurai emosi. Ini terlalu pagi untuk tarik urat. Tapi apa daya, sudah terpancing.

Kinan menatap Jeff sama seperti yang sedang dilakukan cowok itu, tajam. Meski sudah mulai memerah karena menahan tangis.

"dia sendiri yang ngancurin hubungan kalian, kan? Dia udah nyakitin kamu Kinan!"

Jeff menghela nafas lalu menghembuskannya kasar. Ia hanya tidak ingin Kinan kembali pada tempat yang salah. Bukan bermaksud menghakimi orang lain.

Mendengar itu Kinan langsung bungkam.

"jangan kembali. Dia bukan laki-laki yang baik,"

"apa yang menjamin kalo kamu laki-laki baik?" Kinan balik bertanya. Ditatapnya Jeff dengan raut penuh pilu. Sementara cowok itu tak bisa menjawab.

"gak ada, kan?" sambungnya, "kamu bisa aja lebih nyakitin daripada dia. Iya kan?"

Rasanya sangat menyakitkan ketika mendengar kalimat tersebut. Sekuat apapun seseorang untuk melindungi, jika itu belum terbukti, maka semua bisa saja terjadi.

Kinan tidak tau, Jeff akan membawanya pada akhir yang lebih baik atau bahkan sebaliknya. Lebih buruk lagi.

Jangan tanyakan tentang perasaan. Kinan memang jatuh cinta pada laki-laki yang tengah berdiri dihadapannya kini. Tapi ia sendiri masih terus bertanya-tanya akan keraguan yang dirasakannya.

"jangan nilai Attala karena kisahku, tapi nilai dia sesuai yang kamu liat." tutur Kinan.

Dengan sejuta rasa yang masih terombang-ambing, Kinan berbalik paksa. Melangkah lebih dulu meninggalkan Jeff yang masih terdiam karena ucapannya barusan.

Bukan tidak menyadari, Kinan paham sekali bahwa perlakuannya pada Jeff sudah diluar batas. Kelewatan. Susah payah Jeff melindunginya, tapi ia sendiri malah masih terus membela apa yang tak seharusnya dibela.

✔ [0.2] AN INTELLIGENCE - KINAN Chap. 2// Jung JaehyunWhere stories live. Discover now