4 - Foto

187K 12.8K 390
                                    

Sudah direvisi.

Mohon tinggalkan jejak setelah membaca!

Happy Reading

.
.


Bel panjang tanda berakhirnya pelajaran berbunyi. Seluruh murid segera memasukkan buku mereka dan berlalu meninggalkan kelas. Beberapa masih berada di dalam kelas seperti Calista, Ghea dan Della yang masih merapihkan peralatan mereka ke dalam tas.

"Belum selesai juga lo?" tanya Calista setelah selesai membereskan barang-barangnya, menatap Maura yang masih sibuk menyalin materi.

"Menurut lo?" tanya Maura balik yang masih fokus pada bukunya.

"Makanya kalo lagi jam pelajaran jangan tidur! Kebiasaan lo!"

Maura berdecak. "Bawel lo ah! Pulang sana!"

"Terus lo gimana?"

"Kan ada Arkan," jawab Maura enteng. Calista mendengus.

"Mentang-mentang punya pacar, songong!" Maura tertawa kemudian menjulurkan lidahnya ke arah Calista.

"Yuk, Ta!" kata Ghea yang sudah selesai membereskan barangnya, di susul Della setelahnya.

"Kalo gitu gue duluan ya? Nanti gue suruh Arkan kesini nemenin lo. Lo nggak boleh sendirian!"

Maura mendengus. "Gue udah gede kali!"

"Gue cuma nggak mau ada yang gangguin lo lagi, Ra."

"Iya, iya! Udah sana pulang! Kalo lo ngomong terus nggak kelar-kelar gue nyatetnya!"

Calista, Ghea dan Della pun pergi. Sekarang hanya tersisa Maura sendiri di kelas itu hingga suara langkah sepatu terdengar memasuki kelas.

"Apa lagi?"

"Apa?"

Maura mendongak menatap Arkan yang sudah berdiri di samping mejanya. Kedua alisnya menyatu melihat kedatangan Arkan.

"Kamu ngapain kesini? Nggak pulang?"

"Nunggu kamu."

"Aku masih nyatet, kamu duluan aja."

"Ada latihan basket." Maura ber'oh ria. Arkan lalu duduk di samping Maura, memperhatikan wajah gadisnya yang nampak serius.

"Jangan diliatin terus dong!" protes Maura, menyadari Arkan terus memperhatikannya.

"Kenapa?"

Maura mendengus sebal menatap cowok itu.

'Ganteng sih, tapi kalo soal begini kok Arkan bego, ya? Kalo lo liatin gue terus nanti gue nggak fokus, nanti gue typo terus nanti jadi banyak hapusnya!' batin Maura. Maura tipikal orang yang sangat menjaga kebersihan bukunya hingga hampir tidak ada satupun tipek atau coretan yang membuat bukunya terlihat jelek.

"Kenapa?" tanya Arkan lagi.

"Gapapa. Pokoknya jangan diliatin!"

My Cold Princeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن