13 - Trauma

162K 9K 618
                                    

Sudah direvisi.

Mohon tinggalkan jejak!

Like, comment dan share gratis kok.

Yang belum punya novel My Boy Is Cold Prince (MBCP)—cerita pertama Arkan & Maura silahkan beli di shopee

Glorious.official16  atau bisa kunjungi link http://Gloriousfnrmedia.com

Happy reading

.

.

  Clara memasuki kamar dengan nampan berisi bubur dan segelas air putih di tangannya.

  "Gimana lukanya?" tanya Clara seraya meletakkan nampan itu di atas meja samping ranjang. Clara meminta Maura tinggal dan menempati kamar Arkan sampai luka gadis itu sembuh. Sementara Arkan di kamar Reyhan.

  "Udah mendingan kok, Bun. Paling ini aja yang masih suka nyeri," ujar Maura seraya menunjukkan telapak tangannya yang di perban.

  Clara tersenyum. Satu tangannya bergerak mengusap kepala Maura lembut, membuat Maura terlena akan kasih sayang yang sudah tidak lagi ia dapatkan dari Ivanka.

  "Kamu buat semua khawatir."

  "Maaf ya Bun, kalo Rara buat kalian khawatir ...," cicit Maura merasa bersalah.

  "Gapapa. Yang penting kamu baik-baik aja. Kamu tau? Yang paling khawatir diantara kita tuh Arkan, nak. Dia sampai nggak mau istirahat cuma buat nungguin kamu sampai sadar. Tapi ujung-ujungnya dia malah pingsan." Clara terkekeh mengingat kembali sifat keras kepala Arkan sampai putranya ikut tumbang.

  "Mom."

  Clara tergelak menatap Arkan yang memasang wajah kesalnya.

  "Mom buatin bubur buat kamu. Habisin ya!" ucap Clara pada Arkan kemudian beralih menatap Maura. "Rara ikut Bunda makan sama yang lain di bawah ya?" katanya. Maura mengangguk. Gadis itu sudah berdiri saat Clara menggenggam tangannya namun Maura kembali terduduk karena Arkan menariknya.

  "Kamu disini aja," kata Arkan pada Maura.

  "Nggak boleh! Maura ikut sama Mom ke bawah!"

  "Mom ke bawah aja sendiri, Maura disini sama Arkan."

  "Maura harus makan, Arkan!"

  "Maura makan sama Arkan."

  "Kamu tuh bukan anak kecil lagi yang apa-apa harus ditemenin!"

  Maura hanya menggaruk keningnya mendengar perdebatan ibu dan anak itu.

  "Mom juga bukan anak kecil lagi," balas Arkan tak mau kalah membuat Clara rasanya ingin memukul kepala putranya jika tidak mengingat putranya itu sedang sakit.

  "Hmm,,, jadi Rara harus ikut siapa nih?" tanya Maura kebingungan.

  "Bunda!"

  "Aku!"

  "Arkan!" Dengus Clara. Sementara Arkan hanya mengendikkan bahunya santai.

  Maura lalu menoleh ke arah Clara. "Bunda, biar Rara temenin Arkan dulu ya? Arkan kan lagi sakit, jadi takutnya dia butuh sesuatu."

My Cold PrinceWhere stories live. Discover now