16 - Terungkapnya rahasia Maura

123K 8.9K 179
                                    

Sudah direvisi.

Mohon tinggalkan jejak!
Like, comment dan share gratis kok.

Yang belum punya novel My Boy Is Cold Prince (MBCP)—cerita pertama Arkan & Maura silahkan beli di shopee
Glorious.official16  atau bisa kunjungi link http://Gloriousfnrmedia.com

Happy reading

.
.

  Alvarel Apartement, London.

  Alvarel menatap pemandangan kota London dari kaca besar apartemennya. Pria itu menghela napas mengingat laporan tentang Maura yang Adrian sampaikan padanya melalui telepon tadi sore.

  Alvarel memang menyuruh Adrian melaporkan semua kegiatan Maura padanya. Tidak lupa juga menurunkan anak buahnya mengawasi Maura dari jauh tanpa sepengetahuan gadis itu. Alvarel tahu Maura sangat tidak suka di awasi.

  "Kemarin Maura diculik. Maura juga hampir dilecehkan oleh murid laki-laki yang satu sekolah dengan Maura."

   "Selain itu Maura juga dapet kekerasan sampai anaknya mengalami trauma, Al. Gue juga dapet laporan kalo Maura sempet mukul kaca sampai tangannya terluka."

  Alvarel menggeram dengan mata terpejam erat. Berani sekali bocah ingusan itu menyentuh Maura. Alvarel melangkah mengambil ponselnya menghubungi seseorang.

  "Beritahu mereka kalau saya akan ke sana setelah pekerjaan selesai." Alvarel lalu mematikan telfonnya lalu beralih mengirimkan sebuah pesan pada anak buahnya.

  Lakukan pekerjaan kalian!

❄️❄️❄️

  "A-apa? Ka-kamu bilang apa?" tanya Maura tergagap. Ia pasti sudah salah dengar, pikirnya.

  "Rumah sakit. Aku mau kita ke rumah sakit" ulang Arkan. Maura terdiam. Tubuhnya menegang di pangkuan Arkan. Jantungnya berdegup kencang mendengar perkataan Arkan barusan. Kenapa tiba-tiba Arkan mengajaknya ke tempat mengerikan itu?

  Maura menggeleng kuat. Ia tidak mau ke sana, ke tempat yang mengerikan itu.

  "A-aku nggak mau ke sana!"

  Arkan mengerutkan keningnya. Walaupun sebelumnya Arkan sudah menebak jawaban Maura. Tapi tetap saja membuatnya bingung dengan penolakan langsung itu.

  "Kenapa?"

  "A-aku ...." Maura menggigit bibir bawahnya cemas. Keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.

  Arkan memperhatikan gerak-gerik Maura yang terlihat gelisah di pangkuannya. Ternyata, apa yang di ceritakan Rafa di rooftop tadi bukan hanya sekedar cerita sampah. Arkan bahkan sempat berpikir jika Rafa hanya menjelek-jelekan Maura saja, membuat bualan untuk membuat perasaannya pada Maura goyah. Tapi ternyata setelah melihat ekspresi gadis di depannya ini membuatnya sedikit percaya dengan cerita Rafa.

  Flashback on.

  "Jelasin semuanya!" mata tajam Arkan mengarah pada Rafa penuh intimidasi. Menuntut penjelasan dari cowok itu.

  Kesal melihat Rafa yang hanya diam, Arkan menendang kursi kayu yang ada di dekatnya. Membuat cowok itu terkejut lalu mendelik.

  "Nggak sabaran lo!" gerutunya.

My Cold PrinceWhere stories live. Discover now