27 - Penjelasan

121K 9.2K 935
                                    

Sudah direvisi.


Mohon tinggalkan jejak!

Like, comment dan share gratis kok.


Yang belum punya novel My Boy Is Cold Prince (MBCP)—cerita pertama Arkan & Maura silahkan beli di shopee

Glorious.official16  atau bisa kunjungi link http://Gloriousfnrmedia.com

Happy reading


.

.


❄️❄️❄️

  Arkan masih terdiam di bawah guyuran hujan lebat mengabaikan rasa perih pada luka di wajahnya. Arkan akan tetap disini sampai Maura menemuinya. Ia merindukan gadis itu.
 
  Arkan sangat menyesal tapi ia tidak ada maksud sedikitpun membohongi Maura. Arkan bahkan sudah berjanji untuk membuatnya bahagia. Keadaan yang membuat dirinya terpaksa dan tanpa sadar melakukannya.

  Suara langkah kaki seseorang membuyarkan lamunannya. Arkan langsung berdiri melihat sosok perempuan yang sangat dirindukannya. Hatinya berdenyut ngilu dengan keadaan Maura saat ini. Rambut cokelat panjang yang sedikit berantakan dan kedua matanya yang bengkak karena menangis menambah rasa bersalahnya.

  Maura menatap datar Arkan. Sebisa mungkin menahan diri untuk tidak menangis di depan cowok itu. Akhirnya Maura kalah dengan keegoisannya dan menemui orang yang sudah menghancurkan hatinya. Hatinya yang mementingkan keadaan Arkan lebih unggul hingga pada akhirnya Maura berdiri disini, di hadapan sosok laki-laki yang membuatnya lemah. Dan melihat wajah Arkan yang dihiasi luka lebam semakin menandaskan kekuatannya.

  "Ra—" Arkan melangkah maju mendekati Maura namun gadis itu mundur menjauhinya.

  "Pergi!" usir Maura dengan nada dingin, menahan getaran tangisnya.

  "Tolong dengerin penjelasanku dulu, Ra."

  "Aku yakin kamu denger dengan jelas perkataanku tadi, Ar. Tolong pergi dari sini!" tekan Maura.

  Arkan menggeleng. "Aku nggak bakal pergi sebelum kamu mau dengerin penjelasan aku!"

  Maura tersenyum sinis. "Penjelasan apa? Kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi."

  "Itu menurut kamu, tapi nggak buat aku!"

  Maura menghela napasnya. "Kamu nggak tuli, kan? Tolong pergi dari sini! Aku nggak mau liat kamu!" tekan Maura lagi kemudian berbalik hendak memasuki rumah namun Arkan segera menahan tangan Maura hingga gadis itu kembali menghadapnya.

  "Aku cuma cinta sama kamu, Ra. Cuma kamu! Bukan Arsha atau siapapun itu!"

  Maura terdiam sejenak menatap Arkan sebelum akhirnya menggeleng. "Aku nggak peduli!" Maura hendak berbalik lagi tapi Arkan kembali menahannya.

  "Ra, please!"

  Maura menyentak tangannya kasar hingga cekalan Arkan terlepas bersama air matanya yang lolos begitu saja. Maura tidak mau mendengar apapun yang akan berujung menyakiti hatinya lagi. Ia sudah terlanjur sakit dan Maura tidak ingin Arkan menambah luka yang menganga itu.

My Cold PrinceWhere stories live. Discover now