40 - Rencana Liburan

124K 8.6K 880
                                    

Sudah direvisi.

Mohon tinggalkan jejak!

Like, comment dan share gratis kok.

Yang belum punya novel My Boy Is Cold Prince (MBCP)—cerita pertama Arkan & Maura silahkan beli di shopee

Glorious.official16  atau bisa kunjungi link http://Gloriousfnrmedia.com

Happy reading

.

.

❄❄❄


  Maura dan Calista sedang duduk di pinggir lapangan menonton Arkan dan Reyhan yang tengah latihan basket bersama yang lainnya. Ghea dan Della sudah lebih dulu pulang karena mereka memiliki acara masing-masing.

  Riuh tepuk tangan dan teriakan dari para murid perempuan terdengar menyemangati para pentolan sekolah yang tengah menunjukkan skill mereka, apalagi disaat Reyhan mencetak skor.

  Calista mendengus melihat perkumpulan senior genit yang meneriakkan nama Reyhan dari lantai tiga.

  "Ternyata gini ya resiko punya pacar artis sekolah. Harus rela cowok kita di teriakin sama cabe-cabean!"

  Maura hanya tertawa karena ia juga merasakan apa yang dirasakan sahabatnya. Tentu saja Maura harus siap jika berpacaran dengan laki-laki yang fisiknya bak pangeran kerajaan.

  Maura tersenyum ketika Arkan mengerlingkan mata ke arahnya hingga memicu teriakan histeris para gadis yang melihatnya.

  "Anjir! Anjir! Arkan kalo lagi begitu damagenya nggak nahan!

  "Aaaa mau dong digituin sama pangeran es!"

   Sebuah tepukan pelan di pundaknya membuat Maura menoleh pada Qiana yang baru saja datang.

  "Hai, Ra. Hai, Tata!" sapa Qiana. Maura membalasnya dengan senyuman, berbeda dengan Calista yang langsung merubah ekspresi wajahnya.

  "Lo kok masih disini?"

  "Gue baru selesai kerja kelompok"

  "Terus nggak langsung pulang"

  "Ntar aja deh, gue mau liat mereka latihan dulu." Maura menganggukkan kepalanya lalu kembali memperhatikan Arkan yang kini mendribel bola dan mengopernya ke Kevin.

  Manik mata Qiana bergerak memperhatikan beberapa kelompok gadis yang ikut menonton latihan basket. Teriakan histeris mereka membuat Qiana tertawa.

  "Berisik banget ya mereka."

  "Emang!" Calista bersuara dengan wajah kesal sesekali mengusap telinganya. "Reyhan I love You, kak Reyhan keren banget, jadiin aku selingkuhan kakak dong!" dengusnya membuat Maura dan Qiana terkekeh geli.

   Qiana lalu menatap Maura yang nampak terlihat tenang-tenang saja. "Kok lo santai aja sih, Ra? Emang lo nggak cemburu pacar lo digodain terus sama mereka?"

  "Ngapain harus cemburu kalo sifat Arkan ke cewek lain aja kayak gitu," tunjuk Maura pada Arkan yang melayangkan tatapan membunuh pada para murid perempuan yang menggodanya. Wajah dinginnya seolah memperingati mereka untuk tidak macam-macam hingga membuat mereka pun tidak berani lagi menggodanya.

  "Bener juga. Yang bisa tahan sama kulkas berjalan kayaknya cuma lo doang," ujar Qiana lalu terkekeh. "Oh iya, liburan nanti kalian mau kemana?"

  Maura terdiam memikirkan rencana liburannya. Ada satu hal yang dari dulu ingin Maura wujudkan, yaitu pergi ke Lombok. Maura penasaran dengan pantai pink yang sering diceritakan bundanya.

My Cold PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang