21 - Pembohong

119K 8.7K 1.4K
                                    

Sudah direvisi.

Mohon tinggalkan jejak!

Like, comment dan share gratis kok.

Yang belum punya novel My Boy Is Cold Prince (MBCP)—cerita pertama Arkan & Maura silahkan beli di shopee

Glorious.official16  atau bisa kunjungi link http://Gloriousfnrmedia.com

Happy reading

.

.

❄️❄️❄️

  "Pelan-pelan, Ra, ntar jatuh!" oceh Rafa yang cemas melihat Maura berayun begitu kencang. Mereka sekarang sedang berada di danau, permintaan Maura setelah puas menikmati es krim.

  "Dorongin dong, Raf!" teriak Maura mengabaikan perkataan Rafa. Rafa geleng kepala melihat tingkah Maura, seperti bocah yang tidak pernah melihat ayunan. Meski Rafa tahu saat ini Maura tengah menghibur diri untuk menghilangkan kesedihannya.

  "Rafa bego, malah bengong! Buruan dorongin!"

  "Gue jatohin beneran lo ya! Minta tolong tapi ngatain!" omel Rafa.

  "Cih, baperan!"

  "Segitu udah kenceng lo mau di dorong sampe kelempar?"

  "Kalo kelemparnya ke bunda sih gapapa."

  "Ngaco lo! Udah ah, nanti lo masuk angin!"

  "Nggak bakal! Cepet dorong lagi!" Rafa menghela napas. Mau tak mau cowok itu menuruti perintah Maura.

  "Yeay! Lagi-lagi!" Rambut cokelat panjang Maura yang tergerai berterbangan mengikuti angin. Maura memejamkan matanya merasakan angin sejuk yang menerpa kulitnya. Maura merasa kembali ke waktu lalu, ketika Ivanka mendorongnya untuk berayun lebih tinggi.

  Sebelumnya Maura takut pada ketinggian, tapi perkataan Ivanka membuatnya tenang dan melawan rasa takut itu.

  "Jangan pernah takut pada ketinggian jika kamu ingin berada jauh di atas orang-orang yang meremehkanmu. Dan jangan pernah memejamkan mata ketika kamu berada di puncaknya. Kamu tidak akan pernah tahu, langkah mana yang akan membuatmu terjatuh dan kembali pada tempat terendah."

   Kedua sudut bibir Maura terangkat membentuk senyuman samar dengan kedua matanya yang mulai berkaca-kaca.

  "Rara kangen bunda ...," gumamnya.

  "Lo bilang apa, Ra?" tanya Rafa yang mendengar Maura berbicara.

  Maura menghentikan ayunan itu dengan kedua kakinya lalu menoleh ke belakang.

  "Raf, gue haus."

  "Yaudah pulang aja."

  "Nggak mau ah! Beliin gue minum dong!"

  "Bener-bener lo ya! Sebenernya gue temen lo apa babu lo sih, Ra?"

  "Kalo bisa keduanya kenapa harus salah satu?" balas Maura memamerkan deretan giginya.

  'Sabar, Raf.' Rafa membatin.

  Rafa lalu menghela napas panjangnya. "Yaudah gue beliin. Lo tunggu sini, jangan kemana-mana!" Maura mengangguk. Setelah itu Rafa pun pergi mencari penjual minuman.

My Cold PrinceWhere stories live. Discover now