24 - Cewek yang kuat (READ NOTE)

123K 8.1K 434
                                    

Sudah direvisi.

Mohon tinggalkan jejak!

Like, comment dan share gratis kok.

Yang belum punya novel My Boy Is Cold Prince (MBCP)—cerita pertama Arkan & Maura silahkan beli di shopee

Glorious.official16  atau bisa kunjungi link http://Gloriousfnrmedia.com

Happy reading

.

.

❄️❄️❄️

  Arkan melangkah menghampiri Arsha yang sedang memetik bunga di taman rumah sakit. Arsha yang menyadari kedatangan seseorang pun menoleh dan tersenyum senang.

  "Arkan!"

  Arkan tersenyum tipis menyambut Arsha yang sudah membuka kedua tangannya untuk dipeluk.

  "Akhirnya dateng juga!" Arkan terkekeh lalu menguraikan pelukannya menatap gadis itu.

  "Kenapa keluar?"

  "Bosen." Arsha lalu menarik ujung kaus Arkan yang dikenakannya. "Tolong ambilin bunga itu dong!" pintanya setengah merengek. Arkan mengangguk dan berjalan memetikkan bunga yang tidak bisa dijangkau Arsha.

  "Pasangin disini!" ujar Arsha sembari menunjuk telinganya. Arkan yang mengerti pun menyelipkan bunga itu di telinga Arsha.

  "Cantik, nggak?"

  Arkan mengangguk singkat. "Cantik," jawabnya membuat senyuman Arsha kian mengembang. Arkan lalu menatap langit yang menggelap, terlihat seperti akan turun hujan.

  "Ayo masuk!"

  Arsha menggeleng. "Aku masih mau disini."

  "Anginnya makin dingin, Sha. Bentar lagi turun hujan."

  "Gimana kalo kita main hujan-hujanan?" tanya Arsha nampak semangat mengatakannya membuat Arkan seketika terdiam. Arkan jadi teringat kenangannya bersama Maura yang bermain hujan-hujanan hingga akhirnya Maura jatuh sakit.

  "Boleh, ya?" Bahu Arsha seketika meluruh mendapat gelengan tegas Arkan.
 
  "Kamu masih sakit, Sha."

  "Aku cuma lumpuh, Ar."

  Arkan berjongkok menatap Arsha. "Kamu nggak lumpuh, Sha. Cepat atau lambat kamu pasti bisa jalan lagi."

  Arsha tersenyum tipis. "Kalo seandainya aku lumpuh seumur hidup, kamu masih mau sama aku?"

  Arkan terdiam memandangi Arsha dengan tatapan yang sulit di artikan.

  "Maaf buat kamu begini," tutur Arkan pelan. Arsha tersenyum. Satu tangannya terulur mengusap rambut legam Arkan.

  "Aku nggak masalah sama keadaanku sekarang, Ar ...." Arsha lalu menangkup wajah Arkan agar menatapnya. "Selama aku punya kamu disisi aku dan selama kita masih saling mencintai, aku nggak peduli."

  Arkan terdiam lagi. Ada perasaan aneh yang tengah bergejolak di dalam hatinya, dan Arkan sadar hal itu. Pikiran dan hatinya tengah berkelahi saat ini, menentukan apa yang harus Arkan lakukan agar kedua orang yang ia sayangi tidak sama-sama terluka.

  Rintik kecil perlahan turun dari langit. Arkan berdiri dan berjalan ke belakang kursi roda yang Arsha duduki dan mendorongnya memasuki gedung rumah sakit.

My Cold PrinceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora