25 - Kita Putus!

135K 9.7K 1.3K
                                    

Sudah direvisi.

Mohon tinggalkan jejak!

Like, comment dan share gratis kok.

Yang belum punya novel My Boy Is Cold Prince (MBCP)—cerita pertama Arkan & Maura silahkan beli di shopee

Glorious.official16  atau bisa kunjungi link http://Gloriousfnrmedia.com

Happy reading

.

.

❄️❄️❄️

  Song : Maudy Ayunda - Untuk Apa

  Maura berdiri menatap gedung putih di hadapannya. Berkali-kali gadis itu menghela napas guna meredam ketakutannya terhadap tempat itu.

  Ia ragu untuk melangkah tapi mundur pun tak ada gunanya. Ia sudah terlanjur datang kemari untuk menjawab semua pertanyaan di pikiran yang akhir-akhir ini mengganggunya.

  Maura menghembuskan napas panjangnya. Kakinya mulai melangkah memasuki gedung rumah sakit tersebut. Jemarinya mengerat menggenggam tali sling bag-nya. Kedua kakinya kian terasa lemas menatap sekitar dengan keringat dingin membasahi pelipisnya. Rasanya Maura ingin berbalik dan pergi dari tempat ini, namun otaknya terus menyemangatinya untuk terus melangkah.

  Langkahnya terhenti ketika melihat Arkan mendorong kursi roda yang di duduki gadis itu. Maura pun melangkah mengikuti mereka dari belakang. Dadanya bergemuruh mendengar gelak tawa keduanya. Maura berusaha menahan air matanya. Rasanya sakit melihat Arkan tertawa bersama gadis lain di tengah penderitaannya.

  Arkan terlihat sangat hangat dan lembut pada gadis itu hingga membuatnya cemburu.

  Arkan memasuki salah satu ruangan yang ia yakini itu adalah kamar rawat gadis itu. Maura menghentikan langkahnya di depan pintu dengan tatapan sendu. Maura merasa ragu masuk ke dalam karena Arkan masih ada di dalam. Maura belum siap bertemu cowok itu untuk saat ini. Hatinya takut sakit lagi kalau melihatnya.

  Maura masih berdiri di sana hingga sebuah suara langkah kaki dari dalam terdengar mendekat, membuat Maura buru-buru menjauh dan bersembunyi di balik tembok.

  Maura lalu mengintip. Terlihat Arkan keluar dari ruangan dan pergi dari sana. Maura menghela napas lalu keluar dari persembunyiannya—melangkah kembali mendekati pintu itu.

  "Lo bisa, Ra!" Maura lalu menarik napas dalam-dalam kemudian membuka pintu itu.

  Hal yang pertama kali ia dapatkan saat memasuki ruangan adalah bau obat-obatan yang membuatnya mual. Maura kemudian menoleh pada gadis yang  berada di atas ranjang—tengah menatapnya heran.

  "Siapa, ya?" tanya gadis itu melihat Maura memasuki ruangannya.

  Dengan senyum kaku, Maura berjalan mendekati gadis itu. "H-halo. Kenalin, gue Maura." Maura menjulurkan tangannya pada Arsha. Sedangkan Arsha hanya menatap tangan Maura tanpa berniat sedikitpun menjabat tangannya.

  "Arsha. Lo kenal gue?"

  "Oh iya, gue temennya Arkan. Gue denger dari Arkan lo di rawat, makanya gue kesini jenguk lo." Maura tersenyum.

  Arsha seketika mengembangkan senyumnya. "Oh temennya Arkan! Gue pikir Arkan cuma mau temenan sama Qiqi dan Aretha. Ternyata temen ceweknya Arkan nambah lagi ya!"

My Cold PrinceWhere stories live. Discover now