33 - Arsha

122K 9.1K 588
                                    

Sudah direvisi.

Mohon tinggalkan jejak!
Like, comment dan share gratis kok.

Yang belum punya novel My Boy Is Cold Prince (MBCP)—cerita pertama Arkan & Maura silahkan beli di shopee
Glorious.official16  atau bisa kunjungi link http://Gloriousfnrmedia.com

Happy reading

.
.

  Maura menghentikan langkahnya membuat langkah Arkan ikut terhenti. Cowok itu menoleh menatap Maura dengan kerutan samar di dahinya.

  "Kenapa?" tanya Arkan melihat raut wajah Maura yang terlihat gelisah.

  "Apa kita nggak terlalu jahat ke Arsha sedangkan dia aja masih sakit."

  Arkan mendesah panjang. "Kalo aku nggak lakuin ini justru aku yang lebih jahat ke kamu, Ra."

  Maura bungkam. Arkan mengusap rambut Maura. "Aku memperjuangkan apa yang harus aku perjuangkan, Ra. Dan itu kamu."

  Maura menghembuskan napasnya pelan. "Aku takut."

  Arkan mengeratkan genggamannya pada tangan Maura yang berkeringat dingin. Arkan pun tersenyum geli. "Tangan kamu basah, kebelet?" guraunya yang langsung mendapat tinjuan kecil dari Maura. Arkan terkekeh mengusap punggung tangan Maura.

  "Jangan takut. Aku disini sama kamu."

  Perlahan Arkan membuka pintu ruangan. Mereka pun memasuki ruangan dan mendapati Arsha yang tengah menangis di atas ranjang membuat keduanya mengernyit bingung.

  Arsha mengangkat kepalanya menatap Arkan. "Arkan ...," lirihnya.

  Merasa jika Arsha saat ini tengah membutuhkan Arkan. Maura pun melepaskan tangannya dari genggaman Arkan hingga membuat cowok itu menoleh ke arahnya.

  "Sana! Temenin Arsha dulu, dia lagi butuh kamu." Maura mendorong pelan punggung Arkan untuk menghampiri Arsha.

  Arsha memeluk Arkan dan meledakkan tangisannya.  "Aku masih belum bisa terima semua ini, Ar .... Kelumpuhan aku, meninggalnya kedua orang tua aku. Hiks ,,, Aku nggak bisa!! Semua pengobatan udah aku jalanin tapi nggak ada satupun yang bisa buat aku berjalan lagi seperti semula. Kenapa ini harus terjadi sama aku, Ar ...?"

  "Hiks ,,, Aku bener-bener ngerasa sendiri disini. Aku kangen papa mama."

  Arkan membalas pelukan Arsha. Mengusap pelan punggung gadis itu untuk meredakan tangisnya. "Ssshht,,, kamu nggak sendiri, Sha, aku di sini sama kamu."

  Maura tersenyum kecut melihat pemandangan di hadapannya itu. Perlahan ia melangkah mundur lalu berbalik keluar dari ruangan itu tanpa suara. Ia tidak ingin mengganggu mereka. Saat ini Arsha membutuhkan Arkan dan seterusnya pun mungkin begitu.

  Maura melangkah gontai menyusuri lorong rumah sakit. Perasaan takut terhadap tempat ini pun seketika lenyap begitu saja dan berubah menjadi terasa sesak. Rasanya sulit untuk bernapas.

  Sudah tidak mungkin lagi melanjutkan hubungannya dengan Arkan jika ada Arsha di tengah mereka.

  Maura menghela napas panjang. Entah Arsha yang menjadi penghalang hubungannya dengan Arkan atau malah sebaliknya. Tapi jika memikirkan hubungan mereka di masa lalu. Maura lah yang menjadi penghalang mereka.

My Cold PrinceWhere stories live. Discover now