06 - 2 : RITUAL PENYELAMATAN BIBIR

140 16 0
                                    

Taman bermain. Karena syarat yang Seul ajukan harus bersenang-senang, Na Wi memburu komidi putar yang langsung terlihat begitu melewati gerbang. Mereka banyak berfoto dengan senyum di sana. Benarkah ini hanya karena syarat? Kelihatannya Na Wi benar-benar senang.

Setelah itu, mereka meluncur di sebuah kereta kecil pada rel yang berakhir di air. Teriakan keras dilepas-bebaskan oleh mereka, dan baju mereka basah semuanya. Meski begitu, Na Wi senang sekali. Dia minta naik satu kali lagi.

Selanjutnya permainan menembaki botol kaleng. Seul ingin mencobanya demi mendapat hadiah apa saja, lalu Na Wi seperti membaca pikiran Seul. Dia mengintip raut muka Seul dan melihat ke stand itu: ada pria bodoh yang mencoba menembaki kaleng berkali-kali, tapi tak pernah tepat sasaran. Na Wi berkata, “Aku juga mau coba itu!”

Setelah menarik Seul tanpa paksa dan tiba di tujuan, Na Wi tak sabar untuk mencoba. Begitu memegang pistol mainan, desing tembak dan kelontrang jatuhnya kaleng terdengar berturut-turut—hampir tanpa jeda. Na Wi menjatuhkan banyak sasaran. WAH.

Paman penjaga stand memberikan banyak boneka pada Seul sekaligus, dan mereka mendapat banyak tepukan tangan dari orang-orang yang menyaksikan aksi Na Wi barusan. Pria bodoh tadi mendapat pukulan kesal dari pacarnya. Karena merepotkan jika harus membawa pulang semua hadiah, Seul memberikan semua boneka pada pacar pria itu—kecuali satu, boneka sapi pedaging yang  berukuran setengah badannya. Na Wi mengelus-elus kepala Seul untuk itu. ARGH!! Hati Seul berdesir.

Kemudian mereka main air lagi. Mereka dan tiga anak kecil duduk melingkar di dalam mangkuk besar yang bergelung dengan arus deras di sebuah sungai buatan. Seul dan Na Wi masing-masing duduk di paling tepi dengan berhadapan. Hm, padahal baju Seul baru saja mengering.

Berkali-kali Seul memejamkan mata dan tangannya berpegang kuat pada pegangan besi. Lalu goncangan besar akibat benturan mangkuk ke batu besar benar-benar membuat Seul takut. Seul berteriak dan Na Wi segera memegangi bahunya. Meski Seul tahu tidak mungkin jatuh dari mangkuk ini, tapi tetap saja rasanya menakutkan. Seul senang Na Wi mengamankan dirinya dan akan bagus sekali kalau anak-anak ini menggoda mereka, tapi anak-anak itu terlalu sibuk berteriak.

Turun dari mangkuk, Na Wi melompat-lompat entah kenapa. Katanya,“Tunggu di sini, aku harus ke suatu tempat,” sambil memegangi pantatnya. Na Wi berlari menjauhi Seul. Haha, sepertinya dia sakit perut. Seul cekikikan.

Baju Seul basah, begitu pula dengan keningnya. Seul berkeringat. Bukan karena udara yang memanas atau badan yang lelah, tapi ... Seul merasa agak lemas. Pasti karena air. Karena ibunya adalah gumiho yang diciptakan dari api dan Seul adalah keturunannya, Seul pun sebenarnya takut air. Tapi karena Na Wi sepertinya suka main air, Seul terus menahan ketakutannya.

Ngomong-ngomong, Na Wi lama sekali. Apa dia tersesat? Seul pun bergerak mencarinya. Tujuan utamanya adalah toilet pria. Setelah dipelototi heran oleh banyak pria di sana, Seul tetap tidak menemukan Na Wi. Sebenarnya ke mana perginya orang itu?

MY BOYFRIEND IS A GUMIHO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang