08 - 3 : YANG LAIN

127 14 0
                                    

Seul menjatuhkan dirinya ke tempat tidur begitu sampai di kamar. Dia tidak langsung tidur, tapi menatap langit-langit untuk waktu yang lama. Dia ingat setiap kata yang ayahnya ucapkan barusan. Dan dia menyimpulkan, ‘oh, ternyata ciuman itu ada banyak macamnya. Tapi bedanya apa ya? Bagaimana? Bisakah aku mempraktikan semua itu dengan Sunbae?’ Seul mulai berpikir yang tidak-tidak.

Eyy!! Misi utamanya kan bukan itu!!
Seul terduduk seketika, dan pikirannya melayang ke arah lain. Apakah permatanya sudah benar-benar Seul berikan? Kenapa Seul tidak ingat sama sekali? Setelah Sunbae menariknya ke belakang layar, lalu ... dingin. Rasanya benar-benar dingin. Seul bergidik.

Aih, ternyata jendela kamar belum ditutup. Seul tahu itu begitu kepalanya menoleh ke arah kanan. Alih-alih menutup jendela, dia malah bersedekap di kayu jendela dan menatap. Malam ini kenapa dingin sekali ya? Padahal langit tidak mendung, tapi malah hujan. Ah, dingin! Seul pun berakhir dengan mengunci jendela rapat-rapat dan tertidur di balik selimut yang lembut.

Tidurnya Seul semakin lelap karena hujan. Dia tidak tahu hujan itu turun karena tangis dan tidak tahu siapa yang menangis, tidak juga mengira-ngiranya. Karena setahunya, rubah yang bisa membuat langit ikut menangis hanya satu, yaitu ibunya. Sedangkan hujan ini adalah perbuatan rubah lain yang tidak dikenalnya, Park Na Wi.

Di atas suatu atap gedung sana, Na Wi tertidur bersama semua tangisnya. Hujan pun berhenti bersama lelapnya, bersama datangnya matahari yang membawa pagi.

MY BOYFRIEND IS A GUMIHO Where stories live. Discover now