17 - 3 : SENGAJA BERBOHONG

76 8 0
                                    

Mi Ho dan Dae Woong baru saja memasuki kamar pribadi mereka. Wajah Mi Ho serius sekali, sementara Dae Woong berjinjit gembira. Mi Ho bersedekap di ranjang dan menatap curiga pada suaminya.

“Woong-ah, kau berbohong ya?” desis Mi Ho.

“Apa?” Dae Woong mengangkat bahu.

“Ya, aku percaya kematian ekor anak itu sudah berhenti karena darah campuran Seul yang dihisapnya sangat sedikit, TAPI kenapa kau membiarkan permata anak itu tetap berada di tubuh Seul?” Mi Ho protes.

Dae Woong segera menghampirinya dan memintanya untuk memelankan suara. Setelah sedikit rengekan dan perdebatan, Dae Woong jujur, “Permata Seul rusak dan sudah tak berguna lagi, kata Dong Joo Seonsaeng. Satu-satunya cara untuk membuat anak kita tetap hidup adalah dengan menggunakan permata anak itu.”

“Lalu anak itu? Benarkah kematian ekornya sudah berhenti?”

Dae Woong hanya menatap Mi Ho. Dalam lima detik, Mi Ho tahu jawabannya: putrinya dan anak itu sedang berada dalam keadaan yang mengerikan—salah satu di antara mereka harus meninggalkan dunia ini. Dia menangkis segala bujukan dan sentuhan tangan suaminya. Dia ingin BICARA dengan Profesor Park dan bertemu dengan gumiho yang bernama Na Wi itu, tapi Dae Woong mencegahnya.

“MI HO-YA. Kalau tidak, anak kita akan mati,” kata Dae Woong, ngotot.
Mi Ho sungguh frustrasi. “Bayangkan betapa sedihnya dia ketika— ketika ...”

“Ada kita.” Dae Woong meyakinkan. “Seul adalah anak kita. Itu yang utama. Jangan beri tahu dia. Hm?”

“Tapi—”

“Itu lebih baik baginya. Tak apa.”

Mi Ho tak bisa menahan tangisnya. Dia benar-benar tidak suka keadaan semacam ini dan tak sangka putrinya akan mengalaminya. Dia jatuh dalam peluk Dae Woong dan menangis di dalamnya. Hujan yang dipanggil olehnya, melelapkan tidur Seul hingga senyum tersungging di bibirnya.

MY BOYFRIEND IS A GUMIHO Donde viven las historias. Descúbrelo ahora