(01) Raja Orma

392 38 6
                                    

Terlihat beberapa penjaga bergantian terbang menjalankan rutinitasnya, berpatroli mengitari istana kerajaan megah yang berada di bawah kaki pohon Ratu Lidaras. Istana itu dibangun dari berbagai macam kristal warna-warni yang ditambang dari rawa-rawa planet. Gemerlap biru yang dominan dan warna kuning, merah, ungu, hijau, serta warna lainnya memancar begitu indah, memanjakan penglihatan. Istana itu milik seorang raja bernama Orma dari ras Teep, pemimpin sejati dari semua Orkis.

Ada ratusan tentara elit berjejer di pinggir singgasana raja pada rapat kerajaan yang diadakan setiap bulannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada ratusan tentara elit berjejer di pinggir singgasana raja pada rapat kerajaan yang diadakan setiap bulannya. Sedangkan empat menterinya siap melaporkan keadaan Orka kepada Raja Orma yang berzirah mewah, dengan tubuh kekar, dan bersayap perak mengilap.

"Hamba izin melaporkan tentang perkembangan jual beli kristal. Perdangangan dengan ras Reeya dan ras Krokoree semakin hari semakin berkembang pesat. Pasokan kristal sebagai sumber cahaya, sudah tersebar ke 80% bagian negara. Namun, kabar buruk datang dari segi makanan, yakni daun sang ratu sudah tak selebat dulu dan produksinya mulai menurun," jelas Menteri Perekonomian.

"Batang pohon juga tidak sekeras dulu," sambung Menteri Pertambangan.

"Sumber panas di akar pohon mulai meredup," tambah Menteri Energi.

"Kabar terbaru dari penyelidikan kami, para Mehdiard sudah masuk ke rana merah. Rutinitasnya mencangkok perkembangbiakan mereka di ujung akar bagian Barat, menjadi penyebab mengapa Ratu Lidaras menuju ... sekarat," jelas Menteri Pertahanan.

"Mereka sama sekali tidak kehabisan akal, walau sudah dilarang oleh kerajaan untuk berkembang biak langsung ke puncak bunga," ujar Duxa si Bayangan di pinggir Raja Orma.

"Mehdiard keparat! Akan aku hancurkan mereka!" geram Raja Orma.

Ratu Lidaras adalah paket lengkap seorang ibu, selain melahirkan bangsa Orkis, daunnya adalah sumber makanan bagi otak. Lalu, akarnya mengeluarkan panas sebagai sumber energi yang diserap oleh zirah. Energi panas itu terkumpul dalam zirah, dan disalurkan ke seluruh tubuh –layaknya baterai. Bahkan kulit pohonnya yang sangat keras, ringan, dan tajam, ditambang oleh Orkis untuk bahan baku senjata, baju, rumah dan keperluan lainnya. Namun, akibat ulah ras Mehdiard, sang ratu kian memburuk keadaannya.

Sudah 10 tahun lalu, Raja Orma membuat peraturan berupa larangan keras Mehdiard memasuki wilayah kerajaannya di bawah pohon ratu. Jika ada Mehdiard yang berani masuk, akan langsung ditangkap dan dihancurkan kepalanya. Namun tetap saja, seringkali Mehdiard melanggar aturan yang ditetapkan, menyerang ras lain dan bahkan merampas sumber daya pohon ratu secara berlebihan. Karena itulah, Raja sangat membenci ras Mehdiard. Bahkan Raja mempunyai hobi berburu Mehdiard yang berkeliaran di hutan.

Di akhir rapat, Raja Orma memamerkan putra tertuanya kepada rakyat. "Orkis! Lihatlah! Sayap Orba sudah tumbuh!" seru Raja Orma di dalam istana, memperlihatkan bahwa Orba, putra tertuanya sudah dewasa dan siap berganti tubuh.

ORKANOIS (END)Where stories live. Discover now