(08) Keruntuhan

275 26 6
                                    

Semua usaha Hellios untuk terbebas dari kurungan kristal itu sia-sia. Akhirnya ia memilih diam ketika dibawa ke sebuah tenda mewah untuk bertemu dengan raja ras Mehdiard, Elies. Terkejut bukan main, ketika melihat yang duduk di singgasana raja bukanlah ayahnya, melainkan kakaknya.

"Yazda? Kau kah?" tanya Hellios.

"Ya, ini aku. Akhirnya setelah sekian lama aku mencarimu," jawab Yazda.

"Bagaimana bisa?"

"Setelah kau diculik, ayah mengalami 'sayap mati'. Ia ingin sekali bertemu dengamu untuk terakhir kalinya. Namun, setelah mendengar tragedi pembantaian itu, ia pun meninggal," jawab Yazda membuat wajah Hellios kebingungan, seolah Raja Elies bukanlah dalang dari tragedi itu.

Yazda melanjutkan, "Sesuai dengan aturan kerajaan, putera tertua ditunjuk menjadi penerus tahta. Dan di sinilah aku, seorang raja sekaligus pemimpin perang suci, demi mempertahankan eksistensi ras Mehdiard. Di saat semua ras bergabung untuk menghancurkan kita, dan mencoba untuk mengambil alih sumber daya tanpa batas, inti kristal," jelas Yazda.

"Inti kristal? Apa? Apa maksudmu?"

"Oh iya, aku dengar juga, perang ini bertujuan untuk mencari keberadaan Nadreeg di tanah kita. Berani sekali mereka. Terlebih aku harus menerima ironi pahit, ketika bertemu dengan saudara sendiri sebagai pengkhianat. Apa kau dipaksa atau diancam oleh mereka, Hellios? Sehingga kau berbelot melawan rasmu sendiri?" tanya Yazda.

"Sama sekali tidak ada paksaan atau ancaman padaku. Aku hanya memerangi mereka yang menjadi sumber kerusakan," jawab Hellios tegas.

"Jadi kau belum mengetahuinya? Hellios, dengarkan baik-baik! Masalah tentang mengekstrak inti planet adalah ide dari Raja Orma di masa lalu," jawabnya.

"Apa?!" tanya Hellios terheran-heran.

"Dulu kau masih terlalu kecil untuk memahami semua ini, aku rasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengetahui kebenarannya."

Dahulu kala, para raja berencana untuk menemukan sumber daya baru, dengan cara mengekstrak inti planet. Ras Mehdiard dan ras Teep dipercaya untuk mengerjakan projek besar ini. Namun, ternyata proyek ini berdampak kepada kehancuran Ratu Lidaras.

Raja Orma adalah raja licik dan penuh pencitraan, tentunya ia tidak ingin disalahkan atas semua ini. Pada akhirnya ia malah memilih jalan untuk mengkambinghitamkan semua kesalahan kepada ras Mehdiard. Ia bahkan membuat berbagai macam diskriminsi, seperti melarang kita untuk berkembang biak langsung ke puncak pohon Ratu. Belum lagi rutinitasnya memburu Mehdiard lemah di hutan, padahal yang mereka lakukan hanyalah mencari lembaran-lembaran daun busuk untuk kelangsungan hidup mereka. Dan ia pun dipuja sebagai pahlawan oleh rakyanya.

Hellios hanya terdiam dengan mata terbelalak, dengan hati yang sulit mempercayai apa yang barusan ia dengar dari Yazda.

"Sangat mudah sekali bagi Mehdiard untuk melawan balik, namun hal itu hanya akan semakin menjatuhkan citra ras kita. Akhirnya, Raja Elies memilih untuk diam dan mengalah. Akan tetapi, diskriminasi malah semakin menjadi. Seluruh planet mengetahui kita sebagai sumber kerusakan, menuduh kami yang berkembang biak lewat akar sebagai sumber sekaratnya Ratu, demi menutupi isu tentang inti kristal."

"Tidak mungkin."

"Ini kebenarannya. Bahkan 12 Kesatria atas suruhan Raja Orma sampai bersandiwara, menculik semua anak bangsawan dari ras Mehdiard dengan tebusan perdamaian. Mereka membujuk kita agar berhenti merusak planet. Kau tahu, begitu liciknya sampai semua fakta diputarbalikan olehnya! Itu semua adalah usaha Raja Orma menanamkan kebencian di hati Orkis terhadap ras kita!" jelas Yazda geram.

ORKANOIS (END)Where stories live. Discover now