Epilog -Potongan Semesta

419 41 48
                                    

Sementara itu, di semesta lain atau dunia paralel dengan kehidupan yang berbeda pula, berdiri Mar di sisi satu jasad tergeletak di tanah, di bawah langit diselimuti gelapnya malam.

"Agar aku tidak berubah jadi Bayangan dan mengacaukan masa depan, aku harus hilang, bahkan dari ingatan semua orang," ujar Mar kepada Orkanois dengan tubuh berwarna hijau.

"Kau yakin, siap untuk mengakhirinya?" tanya Orkanois.

"Ya. Dengan kekuatan jantung Raby ini, aku sudah menghapus keberadaanku di pikiran setiap orang," jawab Mar.

"Asal kau tahu, sebelumnya kekuatan ini telah membawa kehancuran bagi pemiliknya dan kehidupan di sekitarnya. Kau mengorbankan ibumu sendiri, untuk mengaktifkan jantung Raby, tetapi tidak ada manusia yang mati, walau ledakan pikiran sudah terjadi," ujar Orkanois. "Bagaimana kau bisa mengendalikannya dengan baik? Dan hanya menyalurkannya menjadi penghapusan ingatan?" tanya Orkanois.

"Aku bukan siapa-siapa. Aku tidak punya kontrol atas diriku sendiri. Aku hanya bergantung pada Allah dan berserah diri kepada-Nya. Lagian, masih ada satu orang yang bisa mengingatku," balas Mar tenang. "Orkanois, lakukan! Kapan pun kau siap."

Orkanois hijau ini pun memakan Mar bulat-bulat, pada saat itu juga. Setelah lumayan lama berdiam diri, Orkanois hijau itu masuk ke dalam dimensi gelap, di tangkap oleh si Bayangan.

ORKANOIS (END)Where stories live. Discover now