(07) Perang Mehdiard

288 23 11
                                    

"Apa kau pikir cerita ini akan menjadi perang epic, Mar? Awalnya mereka pikir juga begitu. Di saat mereka menyangka bahwa pasukannya lah yang akan memenangkan perang ini, namun ternyata ...."

Dimulai dari seorang Mehdiard yang menjatuhkan inti kristal ke barisan depan pasukan kerajaan Orma, lalu seketika inti kristal itu meledak begitu dahsyat, bak letusan gunung berapi, membunuh siapa saja yang terkena ledakan itu seketika.

Tidak cukup sampai di sana, mereka segera membasmi sisa-sisa pasukan yang bertahan di barisan depan dengan brutal. 50.000 pasukan dari berbagai ras yang bersenjata lengkap, telah dimusnahkan setengahnya. Pertahanan depan pun luluh lantak, akibat serangan pasukan Mehdiard yang dipimpin langsung oleh rajanya.

Dengan menggunakan perisai kristal yang segera Hellios keluarkan, ia mampu menyelamatkan barisan tengah yang berjumlah 10.000 pasukan dan 12 Kesatria di sisinya. Orkanois dan pasukan pemegang pedang slaz tiruan –empat puluh jumlahnya dari ras Teep– pun berhasil menteleportasi pasukan yang selamat ke tempat yang lebih aman, berletak di bawah tebing tinggi.

Sementara itu, di tenda raja yang jauh dari medan perang, Orba meminta keputusan Raja Orma, "Seperti yang Ayah ketahui, kita terdesak. Bahkan pasukan kita tidak diberi kesempatan untuk menyerang balik. Separuh pasukan telah musnah sia-sia. Kami semua menunggu keputusan bijak Yang Mulia atas peperangan ini."

Namun, mulut sang Raja tertutup rapat tak menghiraukan pertanyaan putera sulungnya. Hingga saat Orba berbalik, Raja mengisyaratkan tangannya ke depan, yang berarti tetap maju.

Kembali lagi ke pasukan yang tersisa di bawah tebing. "Serangan kejutan yang dilancarkan oleh pasukan Mehdiard benar-benar gila. Ini bukan lagi perang, ini pembantaian. Niat hati ingin membawa angin dalam kantung, namun badai yang didapat," ujar Yugr.

"Maaf, maaf, maaf ...," gumam Hellios merasa dirinya paling bersalah atas perang ini.

Orkanois menampar Hellios dengan keras seraya berkata, "Hentikan! Ini bukan salahmu. Ini ... salah kita semua. Salah ambisi Raja yang memilih jalan untuk langsung berperang daripada berunding, dan salah kita semua yang mengikutinya. Dendam telah menyelimuti jantungnya, rasa ingin menguasai Nadreeg telah membekukan otaknya." Hellios pun kembali berpikir tenang.

Tiba-tiba, ada laporan dari salah seorang pasukan yang berjaga di atas tebing, "Panglima Yugr! Pasukan musuh berhasil menyusul. Apa yang harus kami lakukan?"

"Apalagi kalau bukan melawan. Bawa semua pasukan yang selamat dan yang masih bisa bertarung. Kita tidak akan pulang tanpa melawan!" teriak Yugr memimpin pasukan.

"NADREEG!" seru Orkanois memanggil.

Mereka belum sepenuhnya kalah, masih ada Nadreeg yang menghalau serangan dari pasukan Mehdiard. Akan tetapi, berbagai serangan dan semburan api hijau, hanya mampu membunuh empat dari pihak musuh. Dan setelah banyak memakan waktu, pada akhirnya pasukan Mehdiard pun mampu menjatuhkannya.

Ketika pasukan musuh sibuk menghadapi Nadreeg, diam-diam Hellios merungkupnya dengan perisai. Ada sepuluh Mehdiard yang masuk jebakan itu. Orkanois dan pasukan pedang slaz membidik kepala mereka dengan portal di leher, lalu menutupnya seketika sehingga leher mereka terpotong.

"Yes! Akhirnya, rasakan serangan balik itu!" ujar Orkanois penuh semangat.

"Ini belum usai, jangan senang dulu! Masih ada 303 Mehdiard di belakang sana yang berhasil menyusul," tanggap Hellios.

"Kemungkinan ledakan inti kristal tidak akan dilancakan lagi, karena musuh membawa semua pasukannya. Maka dari itu ... SERANG!" seru Yugr bergelora.

ORKANOIS (END)Where stories live. Discover now