.1. / rhododendron

4.6K 583 94
                                    


rhododendron - floriography meaning (danger)

Raven terbangun dengan kepala yang terasa berat dan nafas yang terputus-putus, ia terengah – mengutuk udara ketika ia sadar dimana ia berada sekarang. Kebanyakan orang akan menganggap markas federal sebagai Surga, tapi ia sama sekali tidak berpikir demikian. Ia percaya bahwa ia adalah makhluk murni buatan Neraka, masa kecilnya yang menyenangkan sudah terlipat entah dimana dalam sudut otaknya. Ia tak ingat sama sekali, karena ketika ia mulai tumbuh dan berkembang, yang ia ingat adalah warna merahnya darah, atau baunya yang menyengat – ditemani jeritan-jeritan yang dianggapnya lagu nina bobo.

                Ia tidak suka itu, dan ia benci hal itu – hidup di Tryptych tidak terasa seperti glitters and unicorns.

                Tapi tidak ada bedanya dengan disini.

                Pemuda itu mengerutkan keningnya, mendapati Jennie dan V, merembukkan hidupnya seakan-akan ia adalah komoditi pasar. Ia benci betapa tak berkutiknya ia sekarang ini, terbiasa di hirarki teratas dengan tangan yang berguna untuk membunuh dan menyuruh, ada di tempat ini rasanya seperti penghinaan – tapi alam bawah sadarnya terus mengulang-ulang fakta bahwa ia tidak punya pilihan lain. Ia mengingat helaian rambut pirang, sepasang mata yang tajam, namun menatapnya penuh kasih sayang – hanya karena itu, ia menurunkan pistolnya dari wajah Suga.

                Lihat kemana kelemahan itu membawanya sekarang.

                Bedebah.

                "Bagaimana keadaan Katie sekarang, kau tahu – setelah semua yang terjadi pada Mark?" V membuka percakapan, dan Raven masih menahan diri untuk tidak membuka mata dan menggantung kepalanya, hanya membiarkan telinganya bekerja. Ia mendengarkan V dengan seksama, menyadari kalau pemuda itu sudah jadi double agent untuk mereka dalam jangka waktu yang cukup lama. "Aku tidak bisa menemuinya, Jen. Dia akan membunuhku dengan dua tangannya sendiri jika ia melihatku disini, Mark sudah cukup menjadi alasan mengapa ia ingin melakukannya."

                "Katie tidak tahu di pihak siapa kau bekerja, V. Kau melakukan hal yang benar, jika kau tidak menembak Mark – siapa tahu, mungkin mereka semua akan mati di tangan RM." Perhatian Jennie terhadap V membuat Raven bingung, separuh jijik – sisanya bingung. Ia tidak berpikir wanita itu mampu bicara dengan lembut, terlebih lagi penuh kasih sayang. Ia tahu bagaimana benci terdengar dari mulut seseorang, sederhana karena benci keluar dari mulutnya sedari dulu. "Aku yakin ia akan baik-baik saja setelah ia tahu kalau kau berusaha melindunginya, melindungi federal."

                V menghela napas.

                "Aku rasa aku harus pergi sebelum bedebah ini bangun." V menunjuk Raven dengan dagunya, memiringkan kepalanya kearah Jennie tanpa sepengetahuan Raven, mengindikasikan kalau pemuda itu sudah sadar total – menguping mereka sedari tadi. Jennie menyeringai dan mengangguk lemah, memutuskan untuk membiarkan V lolos dari hadapan Katherine Haywood. "Maaf tentang ini, Jennie. Aku tidak tahu lagi harus kemana aku membawanya, Irene akan sangat berterimakasih padamu."

                "Pergilah, aku akan menjaganya agar tetap aman." Jennie menjawab dengan pendek.

                Raven bisa mendengar langkah kaki dari sepatu boots mahal V, lama kelamaan menjauh darinya – kemudian suara pintu yang terbuka dan tertutup, mengindikasikan kalau si sialan itu benar-benar meninggalkannya disini. Tanpa sepatah kata pun, tidak peduli kalau ia disiksa secara mental disini. Lagi-lagi ia harus menelan kepahitan, Tryptych akan membunuhnya dan federal akan menyiksanya. Ia tidak tahu tempat mana yang lebih baik untuk bunuh diri, ia bahkan tidak punya pilihan dimana ia harus mati – itu menjengkelkan.

Lovers Of The Light [HIATUS]Where stories live. Discover now