.19. / ivy

1.6K 333 87
                                    


ivy - floriography meaning (affection, friendship)


Sudah sembilan puluh hari.

Raven menyesali apa yang ia lakukan empat hari yang lalu.

Harusnya ia tidak terbawa suasana, tidak terbawa perasaan, tidak mengikuti kata hatinya, sebutlah saja ia bodoh karena – bisa-bisanya ia melakukan hal yang tidak bisa ditarik kembali seperti itu? Mana mungkin bisa ditarik kembali, kata-kata pun bukan – itu sentuhan, sesuatu yang bisa diingatnya dengan jelas, seperti memori yang tak sengaja terpahat jelas di setiap inci permukaan kulitnya. Ia ingat bagaimana panasnya suhu tubuh Katie ketika tangan gadis itu menyentuh ujung bahunya, ia juga ingat bahwa ia merasakan keraguan berlebih dari Katie di detik yang sama. Ia ingat akal sehatnya yang mulai memudar ketika kulit mereka bersentuhan, memudar sepenuhnya ketika ia nekat menempelkan bibirnya diats bibir gadis itu.

Ia tidak suka merasakan hal seperti ini.

Hal itu terjadi secara perlahan, bahkan dengan lembut – tanpa perencanaan dan tanpa apa yang orang-orang sebut dengan nafsu, itu adalah tindakan yang impulsif. Ia tahu benar kalau ia bisa mencegah hal tersebut di detik-detik terakhir, tapi ia membiarkannya terjadi – dan ia tidak merasakan apapun kecuali kelegaan dan kehangatan setelah pagutan mereka selesai. Ia tidak tahu ia harus merasa senang dengan perasaan itu atau malah membencinya, karena perasaan dan tindakan itulah yang membawanya ke perasaan sesal semacam ini. Ia sudah punya banyak pikiran diatas piringnya, dan sekarang porsinya bertambah banyak – ia sungguh tidak punya waktu untuk memikirkan perasaan persetan seperti ini.

Ia meletakkan kertas gambarnya dengan kasar di atas meja, bersamaan dengan pensilnya yang sudah mulai tumpul – ujung matanya berusaha untuk tidak memperhatikan karya hasil jari-jemarinya, karena ia tahu apa objek yang seringkali digambarnya belakangan ini, objek dari mimpi-mimpinya yang lain. Anehnya, objek yang satu ini tidak hilang sama sekali walau sudah ia gambar berkali-kali – ia tahu alasannya apa, alasan yang entah sampai kapan tidak akan ia akui. Raven melangkahkan kakinya yang telanjang tanpa sandal menuju pintu kamar Haywood, dengan hati yang tak mau berkompromi dengan otaknya, ia membuka pintu itu lebar-lebar.

Bukan pertama kalinya ia ada di ruangan ini.

Sang pemilik asli kamar sudah tak kunjung pulang, tiga malam lamanya – menjadi satu dari beberapa alasan mengapa Raven menyesali tindakan impulsifnya kemarin. Ada dimana dia? Apa yang ia lakukan? Kenapa ia tidak bilang padaku kemana dia pergi? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu muncul setiap kali ia sadar ia sendirian, tapi ia hanya mengutuk dirinya sendiri dan mencoba kembali ke kesibukannya seakan tidak ada apapun yang menghantui pikirannya. Haywood tidak pernah tahu, tapi ia seringkali masuk ke dalam ruangan ini tanpa seizin pemiliknya. Selayaknya menghirup narkotika, tubuhnya segera menunjukan efek yang jelas.

Lelahnya dari begadang sedari malam mulai terasa, sementara setiap sel di otaknya terdiam tenang, merasakan keamanan dan kenyamanan yang ada di ruangan ini. Ruangan ini, ruangan Haywood – dimana gadis itu menghabiskan banyak waktunya sepulang kerja hingga matahari terbit kembali. Ia melihat Haywood dimana-mana, melamun di ambang pintu, bersandar di ranjang, dan berdiri di samping jendela – mungkin memang itulah apa yang dilakukan Haywood selama ia ada di ruangan ini. Ia tidak seharusnya ada di ruangan ini, tapi terserahlah – ia tidak peduli, ia butuh istirahat – dan jika istirahat artinya bermalam di kamar Haywood seperti mala-malam sebelumnya, peduli setan.

Tidak peduli ada berapa banyak hal absurd di sekitar mereka, siksaan fisik yang menyakitkan atau ucapannya yang cenderung menampar, Haywood selalu ada di sisinya. Menyembuhkan luka-luka tipis di atas mentalnya, menghapus emosi-emosi negatif yang membuatnya porak poranda, tindakan yang tidak disadarinya menenangkan dan menumbuhkan kembali jiwanya yang sudah separuh padam. Raven sudah lemah sedari lama – bertahun-tahun dengan banyak tuntutan yang melawan isi hati, kekecewaan, tekanan, dan begitu banyak rasa sakit. Ia sudah terlalu terbiasa dengan keberadaan ada dan tiada dari gadis itu.

Lovers Of The Light [HIATUS]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz