.18. / lavender

1.8K 378 175
                                    


lavender - floriography meaning (devotion, love)


Sudah delapan puluh enam hari.

Semuanya menjadi lebih aneh sekarang.

Namun tidak ada satu pun dari mereka yang menyadari keanehan pada diri mereka masing-masing.

Raven tidak tahu dan tidak sadar sejak kapan ia keluar kamar lebih pagi dan masuk ke dalam biliknya sedikit lebih larut. Ia sudah ada di sofa panjang di depan piano dengan kertas dan pensilnya, segar dan bersih dari mandi pagi yang ia lakukan di waktu dini hari – bahkan sebelum Katherine Haywood membuka pintu kamarnya. Gadis itu tertegun ketika ia mendapati Raven di tempat yang biasanya kosong, namun hal itu hanya berlangsung di hari pertama. Di hari-hari selanjutnya, gadis itu hanya menggosok mata dengan pergelangan tangannya dan mengucap selamat pagi tanpa basa-basi sama sekali.

Pemuda itu akan mengabaikan kertas-kertasnya ketika Katie keluar dari kamar, menyusunnya dengan asal dan berkutat dengan buku Romeo & Juliet yang hanya ia baca dua lembar setiap harinya – sederhana karena matanya enggan fokus pada isi cerita cinta dua sejoli yang berakhir tragis itu. Matanya akan mengikuti gerak tubuh sang gadis, ke kiri dan ke kanan, memperhatikan sinar matahari musim semi yang selalu menyinari pipi pucat Katie. Phonograph hadiah ulang tahunnya selalu berputar, melantunkan melodi romantis tahun 90an yang digumamkan si pirang di dapur mereka. Katie akan menyanyi, sesekali – ketika suasana hatinya sedang bagus, mereka akan duduk bersebrangan sambil makan tanpa banyak bicara setelahnya.

Tidak banyak yang bisa mereka bicarakan.

Katie akan terus mencuri pandang ketika ia sibuk memasak, untuk alasan yang mulai ia mengerti apa. Ia belum mengenalnya cukup baik, Raven seperti bukan Raven, pemuda itu selalu sedang duduk tenang setiap kali ia keluar kamarnya – tidak mengeluh akan melodi piano menyedihkan yang ia mainkan setelah sarapan. Raven tidak pernah sadar, tapi Katie tahu alisnya selalu mengerut setiap kali ia menggoreskan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan hatinya di atas kertas. Katie juga tahu Raven seringkali bersandar di punggung sofa, mendongakkan kepalanya ke atas setiap kali ia sedang berpikir, Raven tidak tahu – tapi Katie tahu.

Katie akan mendengus pada dirinya sendiri dan bergumam bodoh, bodoh, bodoh sampai ia selesai memasak.

Hari ini sedikit berbeda, gadis itu tidak segera mengepak barang-barangnya dan keluar dari rumah segera setelah sarapan dan Raven bisa melihat kekhawatiran di wajahnya setiap kali ia melangkahkan kaki keluar dari tempat ini. sesuatu yang berefek besar sedang terjadi di luar sana, atau setidaknya akan berefek besar. Untuk pertamakalinya ia tidak bisa menebak apa yang sedang berlangsung, ia hanya bisa tahu dari Haywood – yang menutup mulutnya serapat perekat ziplock. Kali ini gadis itu tidak beranjak keluar, melainkan ke sudut ruangan lain dimana Raven bisa melihat begitu banyak senjata didalamnya – pisau, kebanyakan.

Ia mengikutinya, diam-diam tanpa suara, bersembunyi dibalik bayangan hitam.

"Kau tahu kau tidak akan bisa mengintaiku, Jeon." Katie bahkan tidak tersentak, gadis itu hanya membuka pintunya dan menoleh ke samping dimana Raven memperlihatkan dirinya – tidak ada gunanya juga, pikir pemuda itu. Katie tidak memperlihatkan gerak-gerik defensif, namun terlihat mengira-ngira dan mempertimbangkan sesuatu – sementara Raven, memperhatikan balutan pakaian yang dipakai sang gadis – tank top dan celana training. Jika Katie berlatih pertahanan diri di rumah, yang dimana seatap dengan musuhnya, sudah pasti sesuatu sedang terjadi di luar sana. "Apa kau – mau ikut masuk?"

Lovers Of The Light [HIATUS]Where stories live. Discover now