.29. / rose

1.6K 273 84
                                    


rose - floriography meaning (love, passion)


Sudah seratus empat puluh lima hari. 

Ketika matanya tertutup, barulah Raven menyadari betapa berantakannya dunia. 

Ia duduk sendiri di pinggir jendela, memperhatikan pohon willownya dengan tatapan nanar, menghitung entah berapa banyak daun yang terlihat dari jendela besar di lantai atas. Tidak peduli berapa banyak daun-daun musim semi itu, setiap kali ia menoleh ke belakang, pintu kamar Haywood tidak kunjung terbuka. Sudah tujuh hari sejak hari itu, dan sudah tujuh hari ia duduk meringkuk di tempat yang sama, memakan apa yang ada di dapur - makanan instan sialan dan segalon air putih yang kini tersisa seperempatnya. 

Raven menggumamkan alunan piano yang dimainkan Haywood hampir setiap pagi, kemudian melirik instrumen kayu itu dengan tatapan meratap, menyadari bahwa kursinya kosong. Rasa mual di perutnya kembali naik sampai ke otak, dan dalam beberapa menit singkat, ia sudah ada di dapur, memuntahkan makan siangnya ke dalam wastafel. Seluruh tubuhnya gatal ingin meninggalkan tempat ini, tapi pikirannya terus melawan fisik.

Jadi, ia berkumur dengan air dari keran, kemudian duduk kembali di sofanya dengan wajah mengerut. 

Ia melihat gadis itu dimana-mana, bahkan sebelum dia pergi. Entah sejak kapan bayangan tentang Katherine Rym Haywood ada di novel-novel roman yang ia baca demi mengisi waktu, ada di bayangannya ketika ia mendengakan alunan lagu cinta dari hadiah ulang tahunnya, ada di goresan-goresan pensilnya secara otomatis. Seakan-akan kisah di novel-novel itu memanglah kisah mereka, seakan musik bermelodi itu memanglah dibuat untuknya, seakan goresan pensilnya hanya diperuntukan untuk dia dan dia saja.

Berpikir jernih, berpikir jernih, berpikir jernih

Ia memaksa otaknya bekerja dengan susah payah, mengabaikan tangannya yang bergetar ketika ia menuliskan susunan huruf yang berantakan di atas kertasnya yang tertumpah kering kopi. Satu, dua, tiga, fokus, fokus, fokus, ia bergumam dalam diam. Pandangan matanya yang berbayang mulai membaca rentetan kalimat yang ia tulis diatas kertas itu, hanya judulnya. Sementara giginya bergemelutuk, sekali lagi, melirik pintu kamar Haywood yang tidak kunjung terbuka selama tujuh hari lamanya. 

Satu, virusnya. 

Virus itu pertama kali diciptakan di laboratorium Tryptich, ada delapan orang yang terlibat. Ia salah satunya, dan ia tidak mengerti sampai detik ini, pengetahuannya adalah petaka dan anugerah yang dibungkus menjadi satu dalam sebuah kesialan tak berujung. Virusnya diciptakan untuk orang mati dan hanya hidup selama tujuh hari. Virus itu kemudian bocor keluar ketika Haywood dan pacar sialannya membobol racun itu dari laboratorium, mengontaminasi yang hidup – dan membuat sebuah pandemi pasca apocalypse

Dua, efek dan penyebaran. 

Virus itu berefek berbeda pada setiap orang. Bergantung pada daya tahan tubuh, medikasi, atau bahan kimia yang ada di tubuh terinfeksi beberapa jam sebelumnya. Ia tidak tahu apa yang Haywood konsumsi beberapa jam sebelum ia terinfeksi, tapi menganggap perkembangan lambat pada tubuh sang gadis disebabkan oleh medikasinya yang sinting. Virusnya tidak menular melalui udara, tapi melalui cairan tubuh seperti keringat dan saliva dengan masa inkubasi lima sampai tujuh hari. 

Efek pertama dari virus itu mirip hipotiroidisme. Mudah lelah dan pusing. Kemudian, otot-otot terasa lemah, nyeri, dan kaku. Sensitif pada cuaca yang dingin, dengan keadaan kulit yang kering, kasar, dan mudah mengelupas. Rambut rontok dan tipis, dengan kuku rapuh. Penderita akan mudah lupa dan sulit berkonsentrasi. Kemudian di masa-masa habisnya daya tahan tubuh, virusnya mengambil alih dengan mudah dan membuatu menjadi mayat hidup. 

Lovers Of The Light [HIATUS]Where stories live. Discover now